Page 44 - Majalah Berita Indonesia Edisi 78
P. 44
44 BERITAINDONESIA, 15 Juli - 15 Agustus 2010LenteraL ENTERA44organisasi pemuda MA menjadi organisasi yangbermasa depan. Kemudian pemuda di dalamjenjang ke depan jangan terus putus, tetapiharus mampu menduduki posisi di PB MA,sebagai induk organisasi. “Jangan sampai nantiini sudah bagus, lalu lepas, tidak terkoordiniroleh organisasi induknya. Misalnya, ketua umumGema MA sekarang, kemudian menjadipengurus bahkan ketua umum PB MA,kemudian yang lain-lain juga nanti akan sepertiitu. Jadi rekruitmen dan penempatan kader itujelas, jangan sampai nanti kader diambil darisana-sini. Nanti mata rantainya tidakmenyambung,” kata Syaykh.Dia pun menegaskan bahwa tugas dari GemaMA, menjadikan organisasi ini sebagaiorganisasi kader. Demikian juga MA, posisinyasebagai organisasi kader. Sehingga kala duduk diMA, dia memahami perjalanan negara. Karenatadi ideologinya harus menjadi ideologi negarayang dia ada di situ. Misalnya, syaykh memberigambaran, kita berpikir negara kita ini republikyang dipimpin oleh presiden. Indonesia sistempemerintahannya presidensial. Kalau kitamencari contoh presidensial jangan pernahmelihat Saudi Arabia, ndak ketemu karena disana bukan republik, tidak presidensial.“Mungkin saudara kaget, kalau presidensialtengok Amerika, itu presidensial yang tulen. Jadikalau mau nyontoh presidensial, contohlahAmerika. Mungkin sakit kita, sakit hati, jengkel,mengapa kok Amerika, bukan Saudi Arabia?Nah, kalau mencontoh presidensial denganSaudi sama saja mentafsirkan orang dengantopeng monyet, nggak ketemu, memang miriptapi bukan. Harus mencontoh mana yangpresidensial, paling tidak pada negara republik,”jelas Syaykh al-Zaytun.Nah untuk itu, imbau Syaykh al-Zaytun, kitaharus menghindarkan diri dari fanatisme yangbuta. Dikit-dikit larinya ke kiblat Saudi. Kitapunya nilai dasar yang sanggup menata Indonesia. Jadi presidensial, republik, demokrasi.Menurut Syaykh Panji Gumilang, Islam dariawal mengenal republik, mengenal kebebasanrakyat, sehingga masuk ke seluruh penjuru,termasuk Indonesia. Dan sejarah mencatat, yangmelakukan islamisasi di Indonesia secara merataternyata bukan hanya orang Arab. “Orang Arabberdagang sambil berdakwah, tapi yang betulTHE CHENG HO TREASURE SHIP, penjelajah dunia (haytom.biz)