Page 46 - Majalah Berita Indonesia Edisi 78
P. 46
46 BERITAINDONESIA, 15 Juli - 15 Agustus 2010BERITA NASIONALTabung Gas Meledak,Salah Siapa?Pemerintah atau Pertamina termasuk masyarakat harusmemeriksa diri mengapa insiden ledakan tabung gasmakin marak belakangan ini.bu Irene merupakan salah seorangyang sangat ketakutan akibat banyaknya peristiwa meledaknya tabung gasakhir-akhir ini. Sejak pemerintahpada tahun 2007 menganjurkan masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan untuk menggunakan elpiji melalui programkonversi energi dari minyak tanah ke gas,sudah puluhan kali terjadi peristiwaledakan tabung gas, khususnya tabung isi3 kg yang merenggut puluhan nyawa manusia dan menghancurkan harta benda.Pada semester pertama tahun 2010 sajamisalnya, terjadi 35 kasus ledakan akibatbocornya tabung elpiji 3 kg yang sedikitnya menewaskan 14 orang, melukai 45orang, serta merusak sekitar 40 bangunan. Bahkan untuk bulan Juni saja, telahterjadi 8 kasus kebocoran tabung gas 3 kg,18 kasus untuk tabung 12 kg dan 1 kasusuntuk tabung 50 kg. Peristiwa tersebut diantaranya, ledakan tabung gas di Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan (18/6/2010) yang mengakibatkan meninggalnya dua orang penghuni rumah, yakniYadi (20) dan Sugiarto (21), serta menghancurkan tiga rumah.Tidak lama sesudah itu, persisnya pada24 Juni 2010, empat rumah dan sepuluhlapak pedagang di kawasan Poncol, Senen,Jakarta Pusat hangus terbakar akibatledakan tabung gas. Dari Kota Bogor,ledakan yang sama juga menyebabkandua orang luka bakar. Di Kota Malang,Jawa Timur, ledakan tabung gas jugamenyebabkan Mudjiono yang sudahberusia 85 tahun mengalami luka-luka.Tidak hanya tabung gas ukuran 3 kg,tabung gas berukuran 12 kg juga ikutmeledak di sebuah rumah makan di JalanPramuka Raya, Jakarta (26/4/2010),dengan satu orang luka bakar.Kejadian ledakan tabung gas selamainilah yang membuat ibu Irene selaluketakutan jika hendak memasang tabunggas baru serta menyalakan kompor gas dirumahnya. Karena ketakutannya itu, kinisetiap mengganti tabung baru, ibu Ireneselalu minta bantuan pemilik warunguntuk sekalian memasangkan tabunggasnya, walaupun untuk itu dia biasanyakerap memberikan uang tambahan kepada pemilik warung. Ketakutan yanghampir sama mungkin dialami masyarakat lainnya juga pasca ledakan-ledakantabung gas belakangan ini.Untuk mencari penyebab ledakan tabunggas, pemerintah disebut telah membentuktim untuk penanggulangan tabung bermasalah di bawah pimpinan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, AgungLaksono. Tim beranggotakan kementerian/lembaga lintas sektoral, seperti Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan,Kementerian Perindustrian, KementerianNegara PP dan PA, Kementerian TenagaKerja, Pertamina dan Polri. Namun, jaminan yang bisa meyakinkan masyarakatbelum ada. Bahkan terkadang membuatbingung masyarakat awam.Pemerintah misalnya, sempat menyebut bahwa aksesori tabung gas, sepertiselang, katup, dan regulator-lah yang banyak tidak layak pakai. Terlebih setelahBadan Standarisasi Nasional menunjukkan data-data, bahwa hanya 66% katubtabung yang memenuhi standar. Untukkompor, hanya 50% yang sesuai StandarNasional Indonesia (SNI), sedangkanregulator hanya 20% yang sesuai denganSNI. Dan hampir 100% selang tabungelpiji tidak memenuhi standar karenahanya memiliki umur pakai enam bulan,tidak sesuai dengan yang tertera yakniuntuk satu tahun.Dirjen Minyak dan Gas, KementerianESDM, Evita Legowo misalnya menyebutkan, dari semua kecelakaan selama ini,hasil identifikasi timnya menyimpulkanbahwa sumber masalah justru tidak adadari tabung. “Dari identifikasi Polri dankami, dari semua kecelakaan sampai hariini, tabungnya utuh. Jadi soal tabungsebenarnya masih oke,” kata Evita diJakarta, (25 /6/2010). Pendapat yanghampir sama juga dinyatakan SekretarisMenkokesra, Indroyono. Menurutnya,kalau tabung gas yang menjadi penyebabawalnya, pasti sudah terpantau sejak awal.Sementara itu, Dirjen ILMTA Kementerian Perindustrian, Anshari Bukhorimengaku dari pemeriksaan yang dilakukanlembaganya, memang ditemukan adanyatabung gas yang tidak sesuai SNI karenamenggunakan bahan baja tipe tertentu.Kantor berita Antara (24/6/2010) jugamelaporkan, bahwa tabung gas bermasalahjuga ditemukan dari Temanggung, JawaTengah. Sedikitnya 800 tabung gas elpijikemasan 3 kg di agen elpiji PT Kebon ArumGroup diduga merupakan tabung tidakberstandar. Secara fisik agak sulit memangmembedakan tabung yang asli dan yangpalsu. Namun menurut Direktur Utama PTKebon Arum Group, pengujian dapatdilakukan dengan cara menimbang. Tabung rusak lebih tipis dari tabung asli danberatnya kurang dari lima kilogram. Danjika dimasukkan ke dalam air, tabung yangbocor akan mengeluarkan gelembungudara. Kebocoran kebanyakan terjadi padabagian sambungan dan rusak pada katub(pentil). Dalam hal ini, ia mengaku pihaknya telah menukarkan langsung kepadaPertamina sebanyak 650 tabung dari 800tabung bermasalahNamun demikian, Anshari Bukhorimembantah bahwa penyebab utama terjadinya ledakan gas akibat tabung gas. Karena menurutnya, kekuatan tekanan tabung gas mencapai 130 atmosphere sementara tekanan gas hanya 7,5 atmosphere. Iamengatakan, ledakan hanya bisa terjadijika ada kebocoran hingga gas terkumpuldi ruangan dan ada api yang memiculedakan. Karena itulah sehingga kebocoranselang dan regulatorlah diduga sebagaipenyebab utama ledakan tabung gas.Berdasarkan penjelasan di atas, peristiwa ledakan tabung gas selama ini didugatidak terlepas dari kelalaian masyarakatsendiri. Ledakan misalnya pernah terjadikarena korban diduga lupa mematikankompor minyak yang diletakkan berdekatan dengan tabung gas. Sehingga, ketikaIBOM WAKTU: Tabung gas menjadi kecemasan semua