Page 59 - Majalah Berita Indonesia Edisi 79
P. 59
foto: medical-loo.com BERITAINDONESIA, September 2010 59BERITA KESEHATANLensa Unik Untuk Mata JulingJangan buru-buru putus asa bila Anda mengalami kelainanmata seperti mata juling. Dengan pemakaian kacamataberlensa prisma, gangguan melihat ganda/dobel akibatjuling dapat diatasi.asus strabismus atau yang lebihdikenal dengan mata juling sesekali ditemui di masyarakat.Kelainan otot bola mata ini membuat kedua pupil mata terlihat tidaksimetris. Penderitanya pun mengalamibanyak keluhan. Masalah estetika/keindahan menjadi hal yang utama. Gangguan penglihatan seperti melihat ganda/dobel, pusing, adalah keluhan yang umumbagi penderita strabismus.Strabismus (mata juling) adalah suatukondisi dimana kedua mata tidak tertujupada satu obyek yang menjadi pusatperhatian secara bersamaan. Keadaan inibisa menetap atau dapat pula hilangtimbul yang muncul dalam keadaantertentu saja seperti saat sakit atau lelahdisebut strabismus laten (tersembunyi).Contoh strabismus menetap misalnyaesotropia (mata bergulir ke arah dalam),eksotropia (mata bergulir ke arah luar),hipertropia (mata bergulir ke arah atas)dan hipotropia (mata bergulir ke arahbawah). Semua jenis strabismus inimengakibatkan gangguan berupa perbedaan garis pandang kedua mata saatmelihat obyek. Salah satu mata dapattepat ke satu titik obyek, sedangkan garispandang mata yang satunya lagi melesetdari titik obyek.Kondisi di atas akan menimbulkanketidaksempurnaan kedalaman persepsipenglihatan. Seyogyanya kedalamanpersepsi yang sempurna atas suatu bendayang dilihat didapat dari gabungan informasi penglihatan mata kanan dan matakiri. Kedua informasi tersebut akandifusikan di otak hingga diperoleh kesan3 dimensi dari obyek tersebut.Dr. Ferdiriva Hamzah, SpM menjelaskan bahwa pada pasien strabismus,perbedaan garis pandang itu mengakibatkan gejala diplopia (melihat obyek jadinampak ganda atau berbayang) danmenimbulkan keluhan pusing. Ini biasanya terjadi pada orang dewasa, di manamata sudah tidak mampu beradaptasi danmengabaikan ketidaksamaan informasiyang diterima dari mata kanan dan kiri.Berbeda dengan pasien dewasa, anakanak dengan mata juling tidak mengeluhkan pandangannya dobel atau pusing.Hal ini disebabkan karena otak anak akanmengabaikan ketidaksamaan informasi,dan memproses informasi dari salah satumata yang masih baik. Ini membuatmereka tidak memiliki kedalaman persepsi penglihatan yang bagus.Lebih lanjut Dr. Ferdiriva mengatakan,penyebab strabismus adalah ketidakseimbangan kerja otot-otot yang memegang dan menggerakkan bolamata. Terdapat enam otot mata yang mengontrolpergerakan bolamata. Dua otot untukmenggerakan ke arah horizontal, 2 ototuntuk vertikal, dan 2 otot lagi untukmemutar. Pada saat mata melihat ke satutitik obyek, diperlukan kekompakan kerjakeenam otot tersebut agar kedua bolamatadapat mengarah ke satu titik.Strabismus terjadi pada kira-kira 2%anak-anak usia di bawah 3 tahun dansekitar 3% remaja dan dewasa muda.Kondisi ini dialami pria dan wanita dalamperbandingan yang sama. Strabismusmempunyai pola keturunan, misalnyasalah satu atau kedua orangtuanya strabismus, kemungkinkan anaknya akanstrabismus juga. Ada pula kasus yangtanpa riwayat strabismus dalam keluarga.Anak-anak disarankan untuk dilakukanpemeriksaan mata saat usia 3-4 tahun.Bila terdapat riwayat keluarga strabismus,pemeriksaan mata disarankan lebih diniyaitu saat usia 12-18 bulan.Bapak Kastam, seorang RO (Refraksionis Optisien) yang telah berpengalaman lebih dari 15 tahun di optik menjelaskan cara memeriksa pasien strabismus. Dengan teknik sederhana cover test,strabismus laten dapat diketahui. Caranya, pemeriksa dan pasien berhadapansejarak jangkauan tangan. Lalu, pasiendiminta untuk melihat lurus jauh dibelakang pemeriksa, sementara pemeriksa menutup sebelah mata yang diperiksa dengan telapak tangannya. Kemudianbuka secara tiba-tiba dan perhatikan matayang baru saja ditutup tersebut. Bilanampak ada gerakan bolamata yangbergulir ke arah horisontal atau vertikal,berarti yang diperiksa tersebut menderitastrabismus laten.Kasus strabismus dapat ditolong dengan pemberian kacamata berlensa prisma. Selain itu juga dapat ditangani dengantindakan operasi untuk memperbaikikeseimbangan otot pemegang bolamata.Pada beberapa kasus, bisa diperlukantindakan penutupan sebelah mata (sementara) untuk mencegah terjadinyadiplopia.Lensa prisma adalah bentuk lensa dimana terdapat puncak/bagian yang tipis(apex) dan bagian yang tebal/dasar (base)yang dengan perbedaan bentuknya itubisa memindahkan bayangan, dimananilai 1 prisma itu berarti akan memindahkan bayangan sejauh 1 cm dari objekyang berjarak 1 meter.Pada pasien strabismus laten pemakaian lensa prisma dapat bersamaandengan kacamata normal maupun denganukuran myopia, hypermetropia dan astigmatisma. Erlina, 22 tahun, berbagi pengalaman setelah menggunakan lensa prisma.“Mata kanan saya -1 sedang mata kiri saya-1/2 dan saya sering melihat benda jadidobel. Paling susah saat saya harusmembaca koran yang tulisannya kecilkecil,” kata Erlina.“Saya mendapat resep kacamata dengan2 macam lensa. Lensa ukuran myopiauntuk atasi minus saya dan lensa prismauntuk atasi juling laten saya. Hasilnyabenar-benar membantu. Penglihatan sayasekarang tidak berbayang lagi dan saya jugajadi tidak mudah pusing lagi,” akunyakepada Berita Indonesia. DGRK

