Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 79
P. 56


                                    56 BERITAINDONESIA, September 2010RumahSemua AgamaFeisal Abdul RaufMemperkenalkan Islam yang RamahPembangunan masjid di dekat lokasi GroundZero, New York, adalah ide Feisal Abdul Rauf.Dalam kesehariannya, imam berusia 62 tahun ituselalu ingin menunjukkan bahwa Islam terbukadan bukan sebuah keyakinan penuh kebencian.Visi inilah yang mendasari pembangunan CordobaHouse (nama Islamic Center dan masjid di dekatGround Zero).Meski ide Imam Feisal ini menyejukkan namunrencana pembangunan Cordoba House tidakserta merta diterima. Sebab Imam Feisal dicapsebagai tokoh yang ‘keras’ terhadap politik AS.Dalam sebuah program televisi, Rauf pernahmenyatakan bahwa politik kebijakan AS sejatinyamenjadi biang nenek moyang yang menyebabkantragedi 11 September. “Sangat jelas bahwaOsama bin Laden diciptakan Amerika sendiri,”kritiknya.Pada kesempatan lain, Rauf mengkritik AS lagi.“Kita yang di Barat ini cenderung melupakanbahwa di tangan Amerika telah banyak tertumpahdarah orang-orang muslim. Bahkan lebih banyakdaripada darah yang tertumpah akibat ulah AlQaidah. Anda harus ingat bahwa pemberlakuansanksi AS terhadap Iraq telah mengakibatkankematian lebih dari setengah juta anak-anak Iraq.”Kritik-kritik keras yang dilontarkan Imam Feisalitu kemudian dikutip oleh mereka yang menentangpembangunan Cordoba House. Mereka mengecap Imam Feisal seorang radikal dan akanmengembangkan ajarannya di Amerika.Selama ini Imam Feisal dikenal sebagaipimpinan Masjid Al Farah. Dia adalah salah satuulama Islam paling terbuka di Amerika. Dia telahmenulis sejumlah buku, termasuk ‘Apa yangBenar tentang Islam’ (What’s Right With Islam).Dalam sebuah wawancara dengan The ChristianScience Monitor, Imam Feisal menjelaskan, bukutersebut menyajikan kecocokan antara nilai-nilaiRencana pembangunan masjid dan Islamic Center yangdisebut Cordoba House di New York tetap dilaksanakan.Semua orang dari berbagai suku bangsa dan agama bisaberkumpul di sana.da yang menarik untuk dicatatdalam peringatan ke-9 tragedi 11September atau yang lebih populer dengan 9/11 di Amerika.Dalam upacara untuk mengenang danmenghormati sekitar 3 ribu korban jiwadalam tragedi itu, Presiden Obama menyatakan sikapnya terhadap Islam danmendesak rakyatnya agar bersikap toleran. “Sebagai rakyat Amerika, kita tidakakan dan tidak pernah memerangi Islam,”seru Obama. “Bukan agama itu (Islam)yang menyerang negeri kita pada 11 September itu. Pelakunya adalah Al-Qaidah,yang sengaja memutarbalikkan agama,”lanjutnya.Obama pun mendesak agar warga Amerika tidak menyerah pada kebencian danprasangka. Pernyataan tersebut dilontarkannya di tengah kontroversi tajam seputar ancaman seorang pendeta di Florida untuk membakar kitab suci Al-Quran sebagaiperingatan atas tragedi 9/11. Selain itu, jugamuncul perdebatan alot soal rencanapembangunan masjid dan Islamic Centersekitar dua blok atau 180 meter dariGround Zero (lokasi bekas menara kembarWTC) di New York. Protes atas rencanapembangunan masjid di dekat Ground Zerodan ancaman pembakaran Alquran sempatmemicu reaksi luas di kalangan dunia Islam termasuk Indonesia.Mereka yang mendukung pembangunan Islamic Center 13 lantai itu berpendapat, tempat itu akan semakin mempererat persaudaraan muslim dan nonmuslim di negara adidaya itu. Tapi sebagian lagi menolak keras karena khawatir bangunan itu justru akan menebarkan Islamophobia di AS. Salah satunyaadalah Pendeta Terry Jones dari DoveWorld Outreach Center (DWOC), Gainesville, Florida. Jones bahkan sempatmendeklarasikan 11 September sebagaiHari Pembakaran Alquran Sedunia. Tapirencana itu langsung dikecam, mulaiJenderal David Petraeus yang menjadipanglima militer AS di Afghanistan,Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton,Menteri Pertahanan Robert Gates hinggaPresiden Barack Obama.Kerasnya kecaman dari dalam dan luarAS, membuat Jones membatalkan niatnya.Pendeta Jones sendiri mengaku, pembatalan niatnya karena ia merasa sudah mendapatkan petunjuk Tuhan untuk tidak melakukan aksi membakar kitab suci umat muslim. “Kami membatalkan niat kami. Danbahkan, kami sekarang juga ikut menentang aksi pembakaran terhadap Kitab suciumat muslim itu,” kata Jones didampingiABERITA MANCANEGARATOLERANSI: Mohamed Mostafa Kamal (kiri), rohaniawberpartisipasi dalam acara penyalaan lilin mendukung Zero (WTC), New York, 10/09/2010.BERDOA: Presiden Amerika Barack Obamasedang mengheningkan cipta dalamperingatan ke-9 tragedi 11 September di Pentagon Memorial, Arlington, Virginia, 11/09/2010.foto-foto: daylife.com
                                
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60