Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 83
P. 37


                                    BERITAINDONESIA, Maret - 10 April 2011 37LENTERADPR RI; kemudian Rifki Arshaad, KetuaKomisi VII DPR RI; Kamal Rozali,Sekretaris Departemen Pertanian PartaiDemokrat; Pashya Ismaya Sukarti,anggota Komisi VI DPR RI yang jugaKetua Departemen Perdagangan DPPPartai Demokrat; Nirwan Hamid, WakilKetua Badan Anggaran DPR RI; RosyidHidayat, anggota Komisi IV DPR RI.Kemudian Niwan Sulanjana, KetuaPartai Demokrat Jawa Barat; IrfanSuryanegara, Ketua DPRD Jawa Barat;Djafar Nainggolan, anggota DPR RIKomisi IV; Sri Irayati, anggota KomisiIV DPR RI; Budi, Wakil Ketua PartaiDemokrat Indramayu. Dan terakhir,istrinya, Athiyyah Laila.“Inilah yang ingin saya sampaikanSyaykh dan keluarga besar Al-Zaytun.Mengapa saya tidak berkata panjangkarena kesimpulannya sudah ada.Kesimpulannya sudah di tangan Syaykh.Sekali lagi kami sampaikan terimakasih,rasa syukur yang dalam atas pertemuansilaturahim malam hari ini. Kami yakinsekali lagi, ke depan kita bisa bersinergiuntuk memajukan bangsa dan negarayang kita cintai,” ucap Anas menutupsambutannya.Syaykh: Isyarat Baju BiruSementara Syaykh Al-Zaytun AS PanjiGumilang yang dengan maksud agarlebih dekat, dalam sambutannyamemanggil Anas Urbaningrum denganadinda dan Edhie Baskoro dengan DikIbas. Syaykh mengatakan, bersyukurpada Allah bahwa malam itu kekuatanpolitik nasional dan sejumput anakbangsa yang sedang menekunipendidikan dipertemukan oleh Allahyang Maha Kuasa dalam satu ruangandi kampus Al-Zaytun.Syaykh menyebut pertemuan itusebagai pertemuan yang sangat hebat,karena dua kekuatan itu, antara politisidan pendidik, bila bersinergi insya Allahakan merupakan kekuatan bangsa yangtangguh.Menanggapi sambutan Anassebelumnya yang mengatakan bahwakesimpulan telah ada di tangan SyaykhAl-Zaytun, Syaykh mengatakanpembukaan dan prosesnya memangtelah dibuat, tinggal penutupannya.Supaya tidak terlalu lama berdialogpanjang lebar, Syaykh pun mengatakanbahwa lebih baik tampilkan isyarat.Kibarkan bendera saja. Menganalogikandengan sebuah pertandingan tinju,Syaykh mengatakan kalau ada orangbertanding tinju, kalau menyerahbiasanya melemparkan bendera putih.Tapi kalau menang, lemparkan benderabiru.Seiring dengan itu, makanya sebelumkedatangan para pengurus PartaiDemokrat itu, Syaykh sudah memintakepada Umi Farida al Widad, istrinya,untuk membikinkannya baju biru.Maksudnya, jika Anas dan Ibas datang,Syaykh tidak terlalu panjang lebar lagibicara atau tidak terlalu lama lagimenyampaikan hal-hal yangdibicarakan. Jadi, saat Anas, Ibas danrombongan sampai, isyarat pun sudahsampai, sehingga tinggal jabat tangan.Menurut Syaykh, ada dua perjalanandi dunia ini. Satu, mukhodimah, yakniperjalanan yang tidak selesai-selesai. Ituyang pernah dipraktekkan oleh IbnuKhaldun. Dimana sampai sekarang bukuIbnu Khaldun itu namanya hanyaMukhodimah Ibnu Khaldun. Tidakpernah ada simpul. Mukhodimah terus,mukhodimah terus. Perjalanan satu lagiadalah seperti yang terjadi dalampertemuan ini. Sebab nggak tahu kapanawal dan prosesnya, ujuk-ujuk sudahada kesimpulan.Selanjutnya dikatakan Syaykh,menurut kata orang, diplomasi itu yangpenting bukan prosesnya, tapi endingnya. Anas Urbaningrum, menurutSyaykh, adalah ahlinya karena memangahli diplomasi. Jadi, menurut Syaykh,Partai Demokrat dan Al-Zaytun sudahketemu, tidak usah diucapkan. Sebabkalau diucapkan, itu kadang-kadangsaling menuntut.Mengenang beberapa waktu yang lalu,ketika ada pemilihan umum ulang di AlZaytun, KPU sebagai panitia dan Anassebagai anggota KPU ketika itu, pernahdatang namun tidak mampir. Parapengurus Al-Zaytun pun pernahmenanyakan alasan tidak mampirnyaAnas itu kepada Syaykh. Menjawabpertanyaan itu, Syaykh ketika itumenjawab, bukan waktunya. Suatu saatakan datang. Ternyata sekarang benarbenar datang. Datangnya bukan waktupemilihan umum. Itu, menurut Syaykh,suatu yang sehat. Tahun 2014 itumemang masih panjang. Tapi orangyang pandangannya jauh ke depan,selalu berpikir panjang dan memulaicepat. Daripada datang nanti dekatdekat tahun 2014, pasti macam-macamtanggapan orang. Sekarang, baru tahun2011, Anas juga memboyong parapengurus partai dari pusat hinggadaerah.Perjalanan para politisi seperti ini,menurut Syaykh tentunya memilikibanyak cita-cita ke depan. Sebagaiseorang pendidik, “mesemnya politisi”Syaykh mengaku paham. Jadi tidakusah dijawab lisan. Langkah seseorangitu lebih tegas daripada ucapannya.“Jadi sekarang, apa kurang tegas? Ini(sambil menunjuk songkok) kalauboleh, saya pakai biru. Cuma nggakpantas, sebab cat rambut pun tidak adayang memakai cat biru. Walaupun dariDemokrat, andai rambutnya putih,tidak bakal dicat biru, pasti cat hitam.Songkoknya pun songkok hitam,” kataSyaykh.Ditambahkan Syaykh, baju yangdikenakannya, apakah mirip atau tidak,menurut Syaykh yang penting itujahitan istri, sekaligus untukmenampilkan supaya ia nanti tidakbanyak ditanya. Sementara simbolnya,nanti setelah Anas memberikan.“Jangan sampai hidung tak mancungpipi yang didorong-dorong. Nanti kalausudah dikasih, baru disematkan,” kataSyaykh.Kepada seluruh hadirin, Syaykhdengan bahasa diplomasi juga Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan rombongan disambut Syaykh ASPanji Gumilang saat tiba di Mahad Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat, 17 Maret 2011
                                
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41