Page 31 - Majalah Berita Indonesia Edisi 83
P. 31


                                    BERITAINDONESIA, Maret - 10 April 2011 31BERITA POLITIKmengakui pembentukan pansus itu memang bisa jadi alat legislatif menggoyangpemerintah. “Kalau yang digoyang tidakmenjalankan policy dengan baik, mengapa tidak? Kami digaji bukan untukdiam saja,” ujarnya.Begitu ironisnya, sehingga “drama”usulan hak angket ini pun sempat membuka luka lama di tubuh sekretariat gabungan(Setgab) koalisi, khususnya terkait angketskandal Bank Century yang ketika itubanyak didukung oleh partai koalisi. Akumulasi persoalan itu pun sempat membuatPresiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)gusar sehingga mengancam akan mengubah formasi Setgab. Dalam pidatonyapasca voting usulan hak angket Pajak,Presiden SBY menyatakan bahwa karenaada satu-dua parpol anggota Setgab yangmelanggar kesepakatan koalisi, maka iaakan melakukan penataan ulang formasiSetgab. Pernyataan itu pun kemudianditerjemahkan masyarakat sebagai aba-abaakan diadakannya reshuffle (perombakan)kabinet.Mengingat Partai Golkar dan PKSmerupakan dua partai anggota Setgabyang mendukung hak angket Skandal bailout Bank Century dan angket Pajak, duapartai ini pun sejak semula diduga menjadi sasaran utama dari perombakanSetgab maupun kabinet.Mendukung wacana tersebut, KetuaUmum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum juga secara halus telah ‘mengusir’ kedua partai tersebut. Ia menyatakan, mempersilahkan dua partai yangdianggap membelot itu jika ingin keluardari Setgab. “Kita ikhlaskan kalau maukeluar,” kata Anas di Surabaya, Selasa(22/2). Dalam kesempatan itu, Anas jugamenanggapi boleh tidaknya ada perbedaan di Setgab. Menurutnya, anggotaSetgab memang diperbolehkan berbeda,namun tidak mungkin selama perjalananselalu berbeda. “Setgab saat ini sudahkurang asyik karena terlalu sering beda,”tambahnya.Memperhatikan gerak-gerik pemerintah pasca voting usulan hak angket Pajakini, isu reshuffle kabinet ini sempatdianggap semakin mendekati kebenaran.Diberitakan, komunikasi intensif sudahdilakukan orang-orangnya Presiden SBYterhadap Partai Gerindra sebagai calonanggota baru Setgab. Posisi menteri yangdiincar Partai Gerindra atau yang akandiberikan Presiden kepada partai itu jugadisebut-sebut sudah mendekati deal,yakni Menteri BUMN dan atau MenteriPertanian.Selain kepada Partai Gerindra, orangnya Presiden SBY juga diberitakan sudahmelakukan komunikasi serius dengan PDIPerjuangan. Walaupun tidak disebutmaksud dan tujuannya secara jelas,Menko Perekonomian Hata Rajasa sudahberkunjung ke kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar. KetuaDewan Penasehat PDI Perjuangan, TaufikKiemas yang juga suami Megawati, jugamenyatakan jadi tidaknya partainyabergabung dalam barisan koalisi ada ditangan Puan Maharani. Walau demikian,Megawati Soekarnoputri belum memberikan respon tentang wacana itu,padahal sesuai pengalaman sebelumnya,keputusan terakhir partai ini selalu beradadi tangan Ketua Umum PDI-P tersebut.Ketua Pusat Pengembangan Strategidan Kebijakan DPP Partai Demokrat, UlilAbsar Abdalla - usai diskusi “Rekonsiliasidan rekonstruksi koalisi” di Jakarta (6/3/2011) ketika itu dengan yakin sudahmengatakan reshuffle akan dilakukandalam waktu yang tidak lama, yakni tidaksampai satu atau dua minggu.Sebaliknya, menanggapi wacana itu,kecuali Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, kader Partai Golkar dan PKSsudah pasrah akan langkah yang akandiambil Presiden SBY, termasuk me-reshuffle kader mereka di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Dari PKS, DewanPembina PKS yang juga menjabat Menkominfo Tifatul Simbiring misalnya,menyatakan siap didepak dari partaikoalisi. Sementara dari Partai Golkar,Ketua DPP Partai Golkar Priyo BudiSantoso menyatakan silakan saja menjatuhkan sanksi. Tapi ia mengingatkanbahwa Setgab bukan didesain untukmenyamakan semua pandangan.Tapi seperti disebut di atas, KetuaUmum Partai Golkar Aburizal Bakrieberkeyakinan bahwa masalah usulanangket pajak tidak akan mengubah posisipartainya di Setgab. Menurut pria yangkerap dipanggil Ical, ini, angket pajakterlalu kecil untuk membatalkan kemauanyang besar di antara Golkar dan Demokrat. Karenanya, ia menjamin perbedaanini tidak akan membuat Golkar keluar dariSetgab. “Terlalu kecil (angket pajak),batalkan kemauan yang besar (di Setgab),” katanya.Sejalan dengan keyakinan Ical, wacanaperombakan Setgab dan kabinet memangbetul-betul hanya wacana saja. PresidenSBY sendiri membantah adanya rencanamelakukan perombakan atau reshufflekabinet dan menganggapnya kurang logis.Dalam konferensi pers khusus mengenaihal ini di kantor Presiden Jakarta, Rabu(09/03/2011), Menteri Sekretaris NegaraSudi Silalahi lebih menegaskan hal tersebut. “Presiden belum pernah secara resmibicara tentang dilaksanakannya reshufflekabinet dalam waktu dekat,” kata Sudi.Bantahan itu pun membuat PartaiGolkar dan PKS merasa senang. Sebaliknya, Partai Gerindra merasa hanya diberikan harapan semu. “Seperti dikeret dandilipat, dikeret dan dilipat. Kita sudahtahu tidak akan terjadi reshuffle dalamwaktu dekat,” kata Sekjen Partai Gerindra,Ahmad Muzani (13/3/2011) sebagaimanadikutip harian Republika (14/3). Meskibegitu, dia membantah jika partainyadikecewakan pernyataan SBY itu. Dia jugamembantah ada komunikasi politik antara Ketua Dewan Pambina DPP PartaiGerindra Prabowo Subianto denganPresdien SBY, baik melalui telepon maupun langsung. Dia bahkan berpendapat,sudah seharusnya SBY dan kekuatanpolitik lainnya berkonsentrasi untukkepetingan masyarakat. “Jangan sampai(isu) reshuffle dibikin menjadi ancamanpolitik (untuk partai koalisi),” katanya.Mengenai dukungan partainya terhadap penolakan hak angket pajak,Ahmad Muzani menyebut itu sebagaibentuk dukungan atau ‘sedekah politik’kepada Partai Demokrat. Keputusantersebut katanya tanpa mengharapkanembel-embel politik. “(Gerindra) tidakmerasa dikadali (SBY), (tapi) janganganggu-ganggu atau mengundang-undang kita lagi,” cetusnya.Pupus soal perombakan Setgab dankabinet, usulan angket pajak belakanganhanya menyisakan kenangan pahit bagisegelintir anggota dewan. Karena berbedapendapat dengan partainya dan ataukarena absen saat pelaksanaan voting,beberapa anggota dewan akhirnya mendapat sanksi dari partainya. Politisi PartaiKebangkitan Bangsa (PKB), Lily Wahiddan Effendi Choirie misalnya, mendapatsanksi pemecatan dari partainya karenamenyetujui usulan angket pajak, padahalkebijakan partainya menentukan untukmenolak. Sama dengan PKB, tiga kaderPDI Perjuangan di DPR, yakni IndahKurnia, Herman Heri, dan Sugianto jugadiadili oleh Badan Kehormatan PDI-P(25/02/2011) karena bolos saat votingusulan Hak Angket Pajak. Ketiganya punmendapat peringatan resmi dari partainya. „ BIAhmad Mubarokfoto: liranews.com
                                
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35