Page 25 - Majalah Berita Indonesia Edisi 83
P. 25
BERITAINDONESIA, Maret - 10 April 2011 25BERITA NASIONALfoto: reproSaling Curiga Pasca Teror Bom BukuTeror dengan modus bom buku yang marak melanda Indonesia baru-baru ini sempat membuat masyarakat merasawas-was dan panik. Merasa ada beberapa kejanggalan,peristiwa ini pun menimbulkan kecurigaan dan di tengahmasyarakat, apakah peristiwa ini sebagai pengalihan isuatau memang ulah jaringan teroris sungguhan.elasa 15 Maret 2011 masyarakatdikejutkan dengan adanya paketbom di dalam buku yang dikirimkan kepada Ulil Abshar Abdalla,pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) yangjuga salah satu Ketua DPP Partai Demokrat, ke kantornya di Komunitas UtanKayu di Jalan Utan Kayu No.68H JakartaTimur. Dalam upaya menjinakkan bomtersebut, tiga orang petugas menderitaluka, termasuk Kasat Reskrim PolresJakarta Timur, Kompol Dodi Rahmawan.Paket buku yang berjudul ‘Mereka HarusDibunuh Karena Dosa-Dosa Mereka Terhadap Islam dan Kaum Muslimin’ itu dikirim oleh penulisnya Sulaiman Azhar Lc yangberalamat di Jalan Bahagia, Gg Panser, No29 Ciomas , Bogor Jawa Barat. Di sampingbuku tersebut, ia juga melampirkan suratpengantar yang meminta Ulil memberikankata pengantar untuk bukunya.Selain di Utan Kayu, pada jam yanghampir bersamaan, yakni kira-kira pukul10.00 WIB, Badan Narkotika Nasional(BNN) juga menerima paket bom serupa.Paket yang dikirim kepada Kepala BNNInspektur Jenderal Pol. Goris Mere keKantor BNN di JL MT Haryono, Cawang,Jakarta Timur, itu akhirnya diamankantim gegana Mabes Polri dengan cara meledakkannya. Pada hari yang sama, KetuaPemuda Pancasila Japto S Soeryosumarno juga melaporkan ke Polda MetroJaya adanya kiriman paket bom serupa dikediamannya. Dan sehari kemudian, artisAhmad Dhani juga melaporkan adanyakiriman paket yang sama kepadanya.Melihat rangkaian teror bom yang begitucepat di beberapa titik dalam satu hari, parapemerhati keamanan nasional sepakatmenilai aksi teror ini dilakukan oleh kelompok yang terstruktur dan sistematis.Salah seorang yang menilai demikian adalahanggota Komisi I DPR Tjahjo Kumolo.“Teror bom ini dilakukan oleh jaringanterstruktur, terencana secara sistematis, danmemahami psikologi massa,” katanya.Walau menilai ulah ini dilakukan olehkelompok terstruktur, tapi siapa kelompok tersebut kemudian menjadi perdebatan publik. Mengingat teror ini terjaditidak lama setelah tersebarnya beritaWikileaks, yakni berita yang cukup memojokkan keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di samping pengungkapan dalang teror yang cukup lama,sempat timbul kecurigaan masyarakatbahwa teror ini kemungkinan merupakanupaya untuk mengalihkan isu. Namunbeberapa pihak lainnya juga tetap berkeyakinan teror ini merupakan pekerjaanorang-orang atau pelaku teror lama.Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Al Khatat misalnya, sebagaimanadisampaikan kepada Tempo, Rabu (16/3)menduga pelaku teror adalah spesialispembuat bom yang memiliki akses untukpemakaian bahan peledak. “Ini profesional,jelas bukan rakyat biasa yang melakukannya,” katanya. Dan itu menurutnya bukankelompok Islam radikal. “Semua ormas Islam radikal itu tidak punya kemampuanmembuat bom,” katanya. Menurut Khatat,teror bom-bom itu bisa jadi pengalihan isudari pemberitaan Wikileaks yang telahmenyudutkan pemerintah. “Bom itu pengalihan saja,” katanya.Mantan Kepala Bakin, Suripto jugaberpendapat, kemungkinan teroris mengirim paket bom buku itu sangat kecil.Sebab, setelah beberapa tokoh terdugateroris ditangkap, tewas, dan Abu BakarBa’asyir menghadapi pengadilan, gerakanjaringan teroris di Indonesia tiarap.Sebaliknya, Kepala Badan NasionalPenanggulangan Teroris Ansyad Mbai,(16/3/2011) mengatakan keyakinannyabahwa pelaku teror itu adalah ‘pemainlama’. Ansyad mengatakan, kelompoklama itu memiliki target melabrak ideologiPancasila, konstitusi, serta NKRI. Merekaberniat menggantikannya dengan khilafah dan syariah. “Jadi semua yang dianggap menghambat target mereka akanmenjadi musuh mereka,” ujar Ansyaad.Nasir Abas, mantan anggota JamaahIslamiah dalam tulisannya di harianRepublika 21/3/2011, juga berpendapat,jika melihat dari tiga sasaran teror tanggal15/3, yakni Ulil, Goriess Mere, dan Japto,bom buku itu bermotif agama berdasarkankeyakinan pelaku, -bukan Islam yangsebenarnya. Alasannya, Ulil adalah pendiriJIL yang pemikiran dan pendapatnyadinilai bertentangan dengan Islam, Komjen Goriess Mere pernah menjabat KepalaSatgas Bom Polri yang menangkap para pelaku bom di Indonesia. Japto adalah KetuaUmum Pemuda Pancasila yang para aktivisjihadiy tidak suka dengan Pancasila.Walaupun tidak ada korban jiwa dalamperistiwa ini, namun target pelaku, yaknimenebar ketakutan di tengah masyarakattampaknya telah berhasil. Selain membuat trauma orang yang menjadi objekpeneror, peristiwa ini juga telah membuatbanyak masyarakat paranoid. Buktinya,beberapa hari sesudah peristiwa itu,laporan masyarakat atas adanya paketmencurigakan mengalir ke kepolisian.Kepolisian, khususnya tim gegana punterpaksa ekstra sibuk menanganinya.Padahal setelah diamankan, paket-paketitu kebanyakan terbukti tidak ada bom.Sementara itu, hingga akhir Maret 2011,kepolisian belum berhasil mengungkapotak teror ini. Tapi mengklaim sudahmengantongi bukti-bukti yang mengarahkepada pelaku. Polri meyakini, serangkaian bom teror bom itu kemungkinandilakukan oleh sumber yang sama. MSSMODUS BARU: Teror bom buku marak melanda Indonesia setelah pada 15/3/2011 bom meledakdi Utan Kayu, Jakarta Timur.