Page 15 - Majalah Berita Indonesia Edisi 84
P. 15


                                    BERITAINDONESIA, Mei 2011 15BERITA UTAMADia tanya sama orang Betawi itu, “Rumahsama tanah ini mau disewakan nggak?Karena si Betawi mau nyunatin anak,tanah dan rumah akhirnya dia sewakan.Setahun kemudian, orang Madura inidatang lagi. Dia bilang, “Bang, ini rumahsama tanah mau dijual nggak? Karenaorang Betawi mau pergi haji, tanah danrumah pun dijual. Tahun berikutnya lagi,bapak dari Madura itu sudah pakai kijang.Dan tahun ketiga, ia sudah bisa minumkopi sambil pakai baju koko, pakaian haji.Artinya, barang bekas memberikan manfaat yang besar bagi orang Madura itu,yang mau mengelola, bekerja mengolahbarang bekas menjadi sesuatu yangbermanfaat. Cuma jeleknya, tahun keempat kawin lagi. Tapi yang keempat itunggak kelihatan di Al-Zaytun.Jadi pikirkan dulu. Kejadian langit danbumi, mari kita lihat, itu bumi adaapanya, langit ada apanya, dan laut adaapanya. Kalau dipikir matang-matang,dari bumi bisa ribuan cabang ilmu keluar.Dari laut juga bisa ribuan cabang ilmukeluar. Dari langit juga seperti itu. Jadimereka yang menguasai ilmu itu, sekarang mengolah seluruh kekayaan alam.Oleh karena itu, anak-anakku sekalian,dari yang kecil kita pelajari.Pemimpin Pembawa ArusAnak-anakku sekalian, sebagai calonpemimpin, jangan terbawa arus. Karenapemimpin itu adalah membawa arus.Kalau pemimpin bukan pembawa arus,maka ia akan hanyut terbawa arus.Apa yang dimaksud dengan pemimpinpembawa arus. Yang dimaksudkan di situadalah arus perubahan. Seorang pemimpin harus bisa merubah, harus bisa membangun arus perubahan. Yaitu, kalaumasyarakatnya jelek, masyarakatnyapenjudi, masyarakatnya penzinah, kitadatang ke situ, kita terbawa arus. Tetapikalau kita pembawa arus, di tengah- tengahmasyarakat seperti itu, kita harus berani.Kader IslamiTerakhir, kita juga masih perlu kaderkader yang Islami. Karena masyarakatsekarang ini perlu, bahkan masih sangatperlu ajaran agama. Memang, ulamaulama kita, ajengan-ajengan kita sudahmelakukan misi dakwahnya yang luarbiasa, memang. Tetapi setelah kita lihatkenyataaannya, apa yang dia lakukan itumasih belum cukup. Masih banyak kekurangan di sana-sini. Apa tanda adanyakekurangan? Tanda adanya kekuranganadalah banyaknya masyarakat pada saatini kemasukan pandangan-pandanganIslam yang sesat. Pandangan-pandangankeagamaan yang berbeda dari prinsipajaran agama itu sendiri.Kenapa begitu? Karena memang mereka butuh. Tapi ketika mereka butuh,mereka tidak mendapatkan dakwah yangsebenarnya. Yang mereka dapatkanadalah dakwah yang seperti itu, yang tadiawal pertemuan Syaykh Panji bilang orang Betawi ada yang jadi nabi. NabiMusadeq. Itu kan sesat, tapi kenapa adapengikutnya? Itu artinya karena orangbutuh ajaran agama. Masuklah pusaka itu.Nah, ini Islam yang sesat, ia sebagai nabi.Macam-macam. Ada Islam yang menjualsorga dengan harga empat juta. Ada yangmenyebut dirinya Islam tapi nabi terakhirnya bukan nabi Muhammad. Adayang menyebut Islami tapi kitabnyaterdiri dari kutipan-kutipan ayat-ayat AlQur’an yang digabung-gabung sedemikian rupa, jadilah itu kitab suci. Kanngaco!Jadi saya minta, para siswa-siswi,santri-santriwati Al-Zaytun Indonesia, iniadalah lembaga yang terbaik, belajarlahyang sungguh-sungguh. Tanggung jawabseorang pelajar adalah belajar sungguhsungguh. Sayang memperoleh lembagapendidikan yang sangat bagus ini tidakdimanfaakan dengan baik.Selamat belajar di tengah-tengah masyarakat. Ingat sekali lagi, harus menjadipembawa arus, bukan terbawa oleh arus.Saya khawatir Syaykh Panji! Mereka darisini baik-baik, terjun ke tengah masyarakat, kebetulan masyarakatnya katakanlah ya dari segi etika kurang bagus, darisegi ketertiban kurang bagus. Kemudiankita terjun ke situ, lalu kita terbawa olehkondisi mereka. Dengan kata lain, masukke komunitas maksiat maka kita menjadibagian dari maksiat itu. Jangan sampaiseperti demikian. Tetapi, masuk kekomunitas maksiat, kita membenahimaksiat itu menjadi hilang dan jadilahmereka orang-orang yang bertakwa.Sekali lagi, jadilah pembawa arus,bukan terbawa oleh arus. „ BI/MS-SANFASILITAS PENDIDIKAN: Menteri Agama Suryadharma Ali saat meninjau sarana dan sistem pendidikan di Al-Zaytun, Rabu, 11 Mei 2011
                                
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19