Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 84
P. 37


                                    LENTERAnesia ber-Pancasilabesar di tengah kerinduan umat akanrukunnya kehidupan beragama dinegeri ber-Pancasila ini. Hal tersebutterlihat dari sambutan yang diberikanoleh seluruh jemaat GPIB terhadapkehadiran Syaykh dan rombongan.Pendeta Martinus Tetelepta, M.Min,Ketua Majelis Jemaat GPIB GalileaBekasi yang kemudian ditugaskan jadifungsionaris di Majelis Sinode GPIB,dalam sambutannya mengatakan rasahormat dan kebanggaannya ataskedatangan Syaykh dan rombongan.“Yang saya hormati dan saya banggakan,Syaykh Abdussalam Panji Gumilangbersama dengan teman-teman. Sayasebagai Ketua Majelis yang lama, yangbaru saja menyerahkan tugas dantanggung jawab sekaligus menyerahkanbeban pergumulan kepada teman saya,sahabat Syaykh, Pendeta Rudi Tendean.Saya betul-betul bangga dan bersyukurkepada Tuhan Yang Maha Pengasih danPenyayang bahwa Syaykh dan bersamasama dengan rombongan mau datang,sudi mampir di tempat ini,” ujarTetelepta yang disambut tepuk tanganoleh seluruh hadirin.“Hal ini mau menyatakan bagaimanaIndonesia itu. Sebenarnya Indonesia ituadalah satu. Kita seluruh warga Indonesia adalah satu keluarga besar walaupunterdiri dari berbagai suku dan agama,tapi kita dilahirkan di bumi Indonesia,dihadirkan oleh Tuhan dengan Indonesia yang kaya ini, lalu kita pelihara, kitajalin hubungan yang baik. Saya kiratidak ada masalah yang tidak bisaterselesaikan. Karena itu, terimakasih,saya bangga dengan kehadiran Syaykhbersama-sama dengan teman-temanpada saat ini,” lanjutnya.Ketua I Pengurus Harian MajelisJemaat (PHMJ) GPIB Galilea, PenatuaVence Rombot juga dalam sambutannyamengucapkan syukur atas kehadirandan pencerahan yang disampaikan olehSyaykh. “Sungguh luar biasa pada hariini, tentu kita mengucap syukur danterimakasih atas kehadiran Syaykh ASPanji Gumilang dan kawan-kawan yangmemberikan pencerahan kepada kitabagaimana hidup berbangsa danbernegara untuk kerukunanantaragama. Yang menekankan kepadakita, kalau kita beriman, tidak akanmembedakan agama, latar belakang,dan lain sebagainya. Luar biasa,semangat dan dorongan di dalambagaimana menciptakan kerukunanberagama,” katanya.Ketua BP MUPEL (musyawarahpelaksana) Bekasi, Pdt Drs. M.Mongkol, dalam sambutannya jugamengapresiasi pidato Syaykh. Iamenyatakan bahwa pidato Syaykh telahmemberikan inspirasi untuk tetap tegar.“Yang kami kasihi, saudara dan sahabatkita, bapak Abdussalam Panji Gumilangdengan rombongan, dimana pidatonyatadi telah memberikan inspirasi kepadakita yang menggarisbawahi khotbahdari ketua umum untuk kita tetap tegardan tidak ada ketakutan. TerimakasihPak Abdussalam,” ucapnya.Apresiasi lebih tegas disampaikanoleh Penatua Richard Vandenbor yangmalam itu memberikan sambutanmewakili Majelis Sinode. “Malam hariini kita menyaksikan hadirnya miniaturIndonesia ber-Pancasila. Kalau initerjadi di tempat-tempat lain, betapaindahnya kehidupan kita berbangsa danbernegara ini sehingga tidak ada lagigesekan-gesekan antaragama, antarsukuyang terjadi,” katanya.“Saya sangat memberi apresiasi yangtinggi kepada bapak-bapak undangan,Syaykh Panji Gumilang dan temantemannya. Hal ini sangat jarang terjadi,kita selalu berharap bahwa hal ini akanterjadi di tempat-tempat lain,”lanjutnya.Sebelumnya, Pendeta Rudolf AndreasTendean yang sudah mengenal danbersahabat dengan Syaykh AS PanjiGumilang dan civitas akademi Mahad AlZaytun sejak tahun 2004, juga sangatmengapresiasi kehadiran Syaykh padaacara Utus - Sambut ini. Sepertidiketahui, pada tahun 2004, PendetaRudolf Tendean yang ketika itu bertugassebagai Ketua Majelis Jemaat di GPIBKoinonia Jakarta, bersama jemaat GPIBKoinonia sudah pernah bersilaturahmike kampus Al Zaytun di Indramayu,Jawa Barat. Tidak lama sesudah itu,Syaykh AS Panji Gumilang dan paraeksponen Mahad Al Zaytun juga sudahberkunjung ke Gereja GPIB Koinonia diJalan Matraman Jakarta Timur.Karena itu, pada malam Utus -Sambut tanggal 3 April 2011 ini pun,Pendeta Rudolf Tendean mengatakanbahwa ia juga didampingi sahabatnyadari tahun 2004, yaitu SyaykhAbdussalam Panji Gumilang. Jadimungkin kalau saya tahun 2004 sudahditempatkan di sini, mungkin(pembangunan gereja) sudah kelar.Barangkali, mudah-mudahan.Persembahkan Nyanyian PujianSyaykh AS Panji Gumilang jugamenyampaikan apresiasi yang samatingginya terhadap GPIB yang telahmengundang dan memberinyakesempatan menyampaikan sambutanpada acara itu. Sebagai bentuk dariterimakasih sekaligus sekilas untukmemperkenalkan Al-Zaytun kepadaseluruh hadirin yang ada di tempat itu,maka sebelum menyampaikansambutan, Syaykh terlebih dahulumempersilahkan tiga orang eksponenAl-Zaytun yang datang bersamanya,Dipandu oleh Syaykh AS Panji Gumilang (berdiri di podium) tiga orang eksponen Al-Zaytun,dari kiri: Ustad Abdul Halim, Natsir Abdul Qodir, dan Nurdin Abu Tsabit menyanyikan kidungberbahasa Ibrani di GPIB Galilea (3/4/2011).BERITAINDONESIA, Mei 2011 37
                                
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41