Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 84
P. 39
LENTERASyaykh Al-Zaytun: Kita melangkah tidak harus dengan mengepal tangan, juga tidak dengan bala tentara, melainkan dengan kekuatan roh.kepada sekolah menengah atas. Jadimenurut Syaykh, bisa dibayangkan, 6tahun tambah 6 tahun kita dididikuntuk tidak menyatu di dalam sekolah.“Saya seorang pendidik. Jadi kalau 12tahun itu berjalan, setiap ada pelajaranagama dipisahkan, akhirnya terjaditidak netral. Bukan budi pekerti yangdikedepankan. Coba bapak-bapak, ibuibu. Kita bukan mau mengoreksi apayang ada, tapi itu perjalanan sehinggakalau terus berjalan seperti itu, cita-citapersatuan Indonesia ini akanmengalami perjalanan yang sulit untukditempuh secara hakiki. Bayangkan,sekolah itu menentukan cara berpikirseseorang, dari SD sampai SMA dipilahpilah terus, dikelompok-kelompokkanterus tatkala belajar agama, bukandikedepankan budi pekerti. Andaikedepankan budi pekerti, kami yakinbangsa ini akan menyatu melaluipendidikan,” ujar Syaykh.Mungkin ke depan, menurut Syaykh,perlu ada perbaikan. Jadi tidak sentriskepada agama sentris. Sebab, tatkala ituterus berjalan panjang, maka kita akanterkotak-kotak, terpilah-pilah, tidaknetral dalam menyikapi kehidupankeseharian. “Mungkin ini salah satu darisekian banyak penyebabnya,” kataSyaykh.“Jadi mudah-mudahan karena kitabisa melihat sebab, maka pelan-pelanmari kita anulir semua sebab-sebabyang menyebabkan bangsa kita ini tidakmemiliki pandangan yang jauhmengenai apa itu iman danpersaudaraan di dalam kenegaraan ini.Ini yang kami rasakan,” tambah Syaykh.Tentang kekhawatiran jemaat GPIBGalilea, Syaykh memberi dorongandengan mengatakan jangan khawatir.“Jangan sedih karena Allah bersamakita, Tuhan bersama kita,” ujarnya yangdisambut tepuk tangan seluruh jemaat.“Kalau sudah niat kita kuat, semua jalansudah kita tempuh, perijinan sudah kitajalankan, semua ada. Inna ma’al ‘usriyusro, kata firman Tuhan. Setiap yangsulit akan datang gampang. Karena sulititu selalu diapit dua gampang.Gampang-sulit-gampang,” kata Syaykh.Dengan maksud memberi semangat,Syaykh mengatakan bahwa setelah tigatahun pembangunan gereja itumengalami kesulitan, tahunkeempatnya nanti akan riil. Darimimbar, Syaykh pada saat yang samamendoakan pembangunan gerejatersebut. “Ya Tuhan, Allahumma yaAllah, mudahkan semua yang sedangdijalankan oleh sahabat-sahabat kami diGalilea ini. Pembangunan gereja yanghampir selesai ini, mudahkan semua yaAllah. Kami yakin, Engkau mahapemberi jalan keluar,” doa Syaykh.Lebih bersemangat, Syaykhmengatakan tidak ada yang susah. Lo vekhayil, wa lo ve khoakh ki im berukhi.Amar adonay Tsevaot.. “Kitamelangkah tidak dengan kekuatan, tidakharus dengan mengepal tangan begini(sambil mengepakan tangan), tidak. Love khayil, dan juga tidak dengan balatentara. Ki im berukhi, melainkandengan kekuatan roh. Amar adonaytsevaot, firman Tuhan maha kuat. Jadijangan takut, jangan khawatir. Amaradonay tsevaot,” katanya bersemangat.Sebelum mengakhiri sambutannya,Syaykh mengatakan bahwa dia danPendeta Rudolf Tendean bersahabat.Tapi soal lamanya tidak usah dihitung,karena kalau sudah sahabat, baru satumenit pun itu sudah sahabat. Jadimenurut Syaykh, tidak ada hitungandalam bersahabat. “Maka tatkala kamidisampaikan undangan, yang awalnyaada di seberang pulau dekat Singapurasana (Batam), kemudian sekarangkembali lagi ke Bekasi, kami mendapatundangan, terus kami jalan. Selamatpak pendeta, memegang gereja yangbaru di Galilea ini, kami yakin Tuhanbersama kita. Dan kita akandimudahkan oleh Tuhan dalammengurus segala yang ada. InsiaAllah,nanti kita akan sama-sama,” kataSyaykh.“Galilea sudah tersohor maka besokatau lusa kami akan berkunjung keGalilea, ingin melihat. Mudah-mudahansetelah itu, Tuhan akan memberikankemudahan. Yakinlah, tidak ada susahdi dunia ini, tidak ada yang sulit didunia ini. Bapak pendeta kita yang lamayang tadinya ogah pun jadi terusberjalan dan sukses. Jadi tidak ada yangsulit, tidak ada yang susah. “Innalohamaa ana, Tuhan bersama kita orangberiman. Sekian saja dan kami akhiridengan “Hadanallohu waiyyakumajma’in walhamdulillah irobbil’alamin.Puji Tuhan,” kata Syaykh mengakhirisambutannya. BI/Marjuka -Hotsan,BERITAINDONESIA, Mei 2011 39