Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 86
P. 29
BERITAINDONESIA, Februari 2013 29Y BERITA TOKOHAnies Gagas GIMnies Rasyid Baswedan, Ph.D menjabat sebagai RektorUniversitas Paramadina sejak tahun 2007. Ia dikenalsebagai aktivis, intelektual, dan pemikir yang peduli terhadap dunia pendidikan. Intelektual muda Indonesia yangmemiliki talenta pemimpin dunia, yang masuk dalam daftar100 Intelektual Dunia pilihan Majalah Foreign Policy tahun 2008dan Young Global Leaders versi World Economic Forum tahun2009, ini adalah penggagas Gerakan Indonesia Mengajar (GIMpada tahun 2009. Ia mengajak putra-putri terbaik dari seluruhIndonesia, yang terdidik, berprestasi dan memiliki semangatjuang untuk bekerja sebagai guru SD selama satu tahun dandikirim ke daerah-daerah pelosok Indonesia. Dunia pendidikan memang tak bisa dipisahkan dari kehidupan pria yang dikenal energikdan memiliki segudang aktivitas ini. Ia memiliki darah pejuang pendidikan yang mengalirdari orang-tua dan kakeknya. Kedua orang tuanya, Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyidberprofesi sebagai akademisi. Ayahnya pernah menjabat sebagai Wakil Rektor UniversitasIslam dan ibunya menjadi guru besar di Universitas Negeri Yogyakarta. Sedangkan, kakeknyaAR Baswedan adalah seorang wartawan, anggota dewan, tokoh pejuang pergerakan nasionaldan pernah menjadi Menteri Penerangan pada masa awal kemerdekaan Indonesia.Anies Baswedan, lahir di Kuningan, Jawa Barat 7 Mei 1969 namun ia menghabiskanmasa kecilnya di Yogyakarta. Saat belajar di SMAN 2 Yogyakarta, dia terpilih dalam programpertukaran pelajar selama satu tahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat (1987-1988). Sehingga Anies menjalani masa SMA selama empat tahun (1985-1989). Pada 1989,Anies masuk ke Universitas Gadjah Mada dan berhasil merampungkan kuliahnya pada tahun1995. Anies pun berhasil mendapat beasiswa dari Japan Airlines Foundation untuk mengikutikuliah musim panas bidang Asian Studies di Universitas Sophia di Tokyo, Jepang.Setelah lulus kuliah, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi di UGM.Anies kemudian mendapatkan beasiswa Fulbright untuk pendidikan Master BidangInternational Security and Economic Policy di University of Maryland, College Park. Selamakuliah di sana, ia dianugerahi William P. Cole III Fellow di Maryland School of PublicPolicy, ICF Scholarship, dan ASEAN Student Award.Pulang dari Amerika, Anies bekerja sebagai National Advisor bidang desentralisasi danotonomi daerah di Partnership for Governance Reform, Jakarta (2006-2007). Ia juga pernahmenjadi peneliti utama di Lembaga Survei Indonesia (LSI) tahun 2005-2007 dan DirekturRiset pada The Indonesian Institute. Pada tahun 2005, ia menjadi peserta Gerald MaryanovFellow di Departemen Ilmu Politik di Universitas Northern Illinois dengan disertasinyatentang Otonomi Daerah dan Pola Demokrasi di Indonesia. Hingga suatu ketika, Aniesditawari menjadi rektor di Universitas Paramadina (UPM), dilantik 15 Mei 2007menggantikan Nurcholish Madjid, salah satu pendiri universitas tersebut. d-tiAdua dekade berpengalaman bekerja denganpemulung dan warga miskin. Ibu dari tigaanak yang sempat kuliah di Jurusan Arsitektur,Universitas Diponegoro, Semarang, ini aktifsebagai relawan kemanusiaan Misionaris CintaKasih (MC). Sebagai bagian dari Kerabat KerjaIbu Teresa (KKIT) di Indonesia, Sintha mengagumi kebenaran ucapan Ibu Teresa dariKolkata, India, sang pendiri Misionaris CintaKasih (MC), bahwa yang terpenting dari kerjakemanusiaan adalah bagaimana tetap setiauntuk terus bekerja dan berupaya, bukan target atau keberhasilan.Kurun waktu lebih dua dekade, bukan waktuyang singkat. Sintha sempat dibayangi penyangkalan dan hampir mundur karenamerasa tak sanggup. Pengabdian bermulaketika ia membaca artikel tentang Ibu Teresadi Kolkata di majalah Intisari tahun 1980-an.Awalnya, ketika diajak teman ke pertemuankecil yang mendalami spiritualitas Ibu Teresa,ia masih enggan. Soalnya, anak-anaknyamasih kecil. Namun, akhirnya ia mau pergi,dan hatinya tergetar oleh doa-doa indah IbuTeresa. Ia pun membatin: “Apa saya bisa menjalaninya?” Akhirnya, ia membulatkan tekadmembagi hidup dengan para pemulung danmasyarakat miskin, suatu komunitas yangtelah memberikan pelajaran hidup luar biasakepadanya. d-tiSintha Relawan MCintha Hidayat, Relawan MC (MisionarisCinta Kasih) kelahiran Pekalongan, JawaTengah, 7 Desember1950. Isteri Irwan Hidayat(Pengusaha Jamu SidoMuncul) ini sudah lebihhairul Tanjungyang akrab di- Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources.Mega Corp adalah perusahaan induk untuk jasakeuangan yang melayani masyarakat di sektorperbankan, asuransi, pembiayaan, dan pasarmodal. Trans Corp adalah perusahaan indukyang bergerak di bisnis media, gaya hidup, danhiburan. Dalam perusahaan ini, terdapat duastasiun TV, yaitu Trans TV dan Trans 7, portalberita Detik, dan perusahaan ritel Carefour.Selain itu juga ada perusahaan yang bergerakdi bidang makanan dan minuman, hotel, biroperjalanan, dan sejumlah department store yangmenyediakan kebutuhan fashion merek terkenaldan high-end. Sedangkan CT Global ResourcesCT Si Anak Singkong adalah perusahaan induk yang fokus padabisnis perkebunan.Pada usia 50 tahun, pria kelahiran Jakarta16 Juni 1962 ini menerbitkan Buku Biografiberjudul “Chairul Tanjung Si Anak Sing-kong”,berkisah bagaimana di tengah keterbatasankondisi ekonomi keluarga, CT mampumelanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.Orangtuanya mempunyai prinsip, pendidikanmerupakan langkah yang harus ditempuhdengan segala daya dan upaya untuk keluardari kemiskinan. Apa pun mereka upayakanagar anak-anak mereka dapat melanjutkanpendidikan tinggi. Sang ibunda, Halimah,mengatakan bahwa uang kuliah CT pertamaadalah dengan mengga-daikan kain halusmiliknya. d-tiCpanggil CT, dalam petabaru pengusaha besarnasional setelah era reformasi, disebutsebagai the rising star. Pasalnya, pemilikPara Group itu berhasil melakukan lompatan bisnis spektakuler justru ketikaekonomi Indonesia dilanda badai krisis.Bermula ketika ia mengambil alih BankMega. CT mengem-bangkan Para Group,kemudian mengganti nama perusahaannyamenjadi CT Corp. Secara umum CT Corpterdiri atas tiga perusahaan subholding yaituS

