Page 41 - Majalah Berita Indonesia Edisi 86
P. 41
BERITAINDONESIA, Februari 2013 41Y BERITA MANCANEGARAdan meletakkan pondasi yang kuatsesuai kerangka acuan resolusiinternasional yang relevan agarnegosiasi berhasil.”Kepada warga Palestina yangmenyambutnya di Ramallah, Abbasberjanji, setelah kemenangan diPBB, tugas pertama dan palingpentingnya adalah mencapai persatuan Palestina dan menghidupkankembali upaya mendamaikan unsur bersaing Fatah dan Hamas.Kemenangan ini telah melintasiperjuangan yang amat panjang,puluhan tahun. Tahun lalu, perjuangan Abbas untuk mendapatkankeanggotaan negara penuh Palestina di PBB telah terhenti (gagal) diDewan Keamanan, akibat adanyahak veto Amerika Serikat yangsecara tegas menentangnya. Lalu,karena hak veto tidak ada di MajelisUmum sehingga perjuangan ituberhasil mulus. Dukungan yangkuat dari dunia internasional,diyakini akan meningkatkan pengaruh mereka dalam pembicaraandamai dengan Israel di masa mendatang.Pihak Israel sendiri, menolak tegas pengakuan implisitPBB atas kedaulatan negaraPalestina tersebut. Penolakanitu mereka buktikan denganmengeluarkan kebijakanakan terus membangun lebihdari 3.000 rumah baru diwilayah Tepi Barat dan Jerusalem Timur. Serta ancaman dari Menteri KeuanganYuval Steinitz yang mengatakan, Israel takkan mentransfer 120 juta dollar ASdana hasil pajak kepada Palestina. Pembangunan pemukim Israel di Tepi Baratdan Jerusalem Timur itu,merupakan strategi jangkapanjang mereka untuk mengaburkan batas antara Israeldan wilayah pendudukan Palestina.Bahkan Perdana MenteriIsrael Benjamin Netanyahumenyatakan kampanye kenegaraan yang dipimpin Presiden Palestina MahmoudAbbas sebagai pelanggaran beratperjanjian yang telah ditandatangani dengan Israel karena membawa masalah kedua pihak kedalam ranah unilateral. Menurutnya, upaya perdamaian antaraJerusalem dan Ramallah adalahlewat negosiasi langsung tanpaprakondisi, bukan keputusan unilateral di PBB.“Maka, Pemerintah Israel menolak keputusanMajelis Umum PBB,” tegas Netanyahu. Netanyahu menyebut keputusan Majelis Umum PBB tersebut sebuahresolusi tak bermakna yang tidak mengubah apa pundi lapangan. “Tidak akan terbentuk negara Palestinatanpa perjanjian yang memastikan keamanan bagiwarga Israel,” kata Netanyahu dalam pernyataan resmiuntuk menanggapi putusan PBB itu.Majelis Umum PBB mendukung status Palestinasebagai negara non-anggota sesuai Resolusi 181 pada29 November 1947 yang membagi Palestina sebagaibekas jajahan Inggris menjadi dua negara, masingmasing untuk Arab (Palestina) dan Israel (Yahudi).Namun, ketika itu, resolusi tersebut ditolak negaranegara Arab. Sehingga, enam bulan kemudian, hanyaIsrael yang diakui PBB sebagai negara. Lalu, Israel punmenduduki Tepi Barat dan Jerusalem Timur sejak 1967dan menyatakan, Negara Palestina hanya bisa terbentuk dari hasil negosiasi langsung kedua pihak,dengan syarat adanya kepastian keamanan bagi wargaIsrael dari serangan warga Palestina.Hal senada dikemukakan Menteri Luar Negeri ASHillary Clinton yang menyayangkan keputusan MajelisUmum tersebut. Menurutnya, hal itu bakal kontraproduktif dan menimbulkan ganjalan dalam rangkamencapai perdamaian antara Israel dan Palestina.“Sudah jelas bahwa hanya lewat negosiasi langsung antara para pihak yang akan membuat Palestina dan Israel mencapai perdamaian yang mereka harapkan, yaknidua negara untuk dua bangsa yang berdaulat yang hidup berdampingan dengan damai dan aman,” ujarnya.Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice pun menyerukan kedua pihak agar melanjutkanpembicaraan langsung, tanpa prasyarat, mengenai semua masalahyang memecah mereka. “Kami berjanji, AS akan ada untuk mendukung semua pihak secara aktif dalam upaya semacam itu,” kata Rice,seraya mendesak semua pihak agarmenghindari tindakan provokatif.Sebelumnya, Presiden PalestinaMahmoud Abbas telah menegaskan bahwa permintaan atas pengakuan tersebut bukan langkahmundur mencapai perdamaian,tetapi justru sebagai ’nafas baru’bagi Palestina untuk bisa melakukan negosiasi damai dan hidupberdampingan dengan Israel.Sementara, Vatikan dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilispada Jumat (30/11/2012), memujilangkah PBB yang secara implisitmengakui status Palestina sebagaisebuah negara. Selain itu, Vatikanjuga menyerukan kepada dunia internasional agar menjamin statuskhusus Jerusalem sebagai kota suciberbagai agama dan kebebasanPAHLAWAN PALESTINA: Ribuan wargaPalestina di Ramallah bersuka cita menyambutstatus negara peninjau nonanggota PBB bagiPalestina. Mereka mengusung bendera dan fotoMahmoud Abbas dan Yasser Arafat.beribadah di kota itu tetap terjaga.Pada 1980, Israel mengklaimJerusalem sebagai ibu kota abadiIsrael setelah menguasai Jerusalem Timur seusai Perang EnamHari 1967. Dunia internasionaltidak mengakui klaim Israel ini. Dilain pihak, Palestina menginginkanJerusalem Timur sebagai ibu kota. BERINDO-tsl, ap-rtrY BERITA MANCANEGARA

