Page 57 - Majalah Berita Indonesia Edisi 88
P. 57
BERITAINDONESIA, Mei 2013 57YBERITA MANCANEGARANegara Suriah dengan populasi 20,82juta jiwa berada di bawah Kekaisaran Ottoman selama empat abad, sebelumdikuasai mandat Prancis sejak 1920.Sederet kudeta terjadi sejak merdekatahun 1946, puncaknya pada rezim militerHafez al-Assad. Partai Baath yang berkuasa menekankan nasionalisme Arab.Suriah pernah mengintervensi Lebanonyang berakhir tahun 2005 dengan kematian Perdana Menteri Lebanon RafiqHarari. Bashar al-Assad menjadi PresidenSuriah menggantikan ayahnya yangmeninggal tahun 2000. Namun, sejak 15Maret 2011, pemerintahannya mendapatkecaman dari rakyat yang menimbulkanperang saudara.Kelompok oposisi bertujuan menyingkirkan Presiden Bashar al-Assad. Sebaliknya, Assad bertekad menghancurkankelompok oposisi yang dianggap sebagaikelompok teroris. Rusia dan Iran menjadipihak yang mendukung Assad, sedangkanAS, Eropa dan negara-negara Arab Telukmendukung kelompok oposisi.Kelompok oposisi Suriah sendiri terpecah sangat tajam terkait arah konflikyang sudah memasuki tahun ketigatersebut. Beberapa pihak ingin mengadakan dialog dengan pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad, sementara lainnyalebih memilih solusi militer.Keadaan ini diperparah dengan mundurnya Ahmed Moaz al-Khatib dari KetuaKoalisi Nasional Suriah (24/3/13). Khatibdipilih untuk memimpin koalisi tersebutdalam upaya untuk menyatukan kelompok oposisi yang kerap terpecah itu.Khatib digantikan oleh Ghassan Hittoyang bertugas sebagai perdana menteridalam pemerintahan sementara di Suriah.Peran Hitto sangat penting dalammempersiapkan pemerintahan sementaraSuriah. Namun, status Hitto yang dianggap sebagai orang luar, khususnya karenaia berkewarganegaraan Amerika membuat ketegangan antargerilyawan dankelompok oposisi yang berbasis di Turkimeningkat.Menurut tokoh oposisi Suriah, MazenMoughrabieh, pembentukan pemerintahan sementara membuat Suriah beradadi persimpangan jalan. Hal ini justrumembuat Suriah makin rentan terhadapperang saudara berkepanjangan. MenurutMazen, hal paling penting adalah mencapai solusi politik damai.Jalan perundingan menuju damai terusdilakukan. Akhir Maret lalu, Liga Arabmengundang kubu oposisi Suriah untukpertama kalinya duduk mewakili Suriahdalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)Liga Arab di Doha, Qatar setelah sebelumnya keanggotaan Suriah di Liga Arabdibekukan pada 2011 sebagai hukumanatas penumpasan oposisi oleh rezimberkuasa. Delegasi Suriah dipimpin olehAhmed Moaz al-Khatib, Ketua KoalisiNasional yang belakangan mengundurkandiri. Al-Khatib bersama tiga orang anggota delegasi yaitu Ghassan Hitto, perdana menteri interim, dan dua tokohoposisi George Sabra dan Suheir Atassimenempati kursi-kursi yang disiapkanuntuk delegasi Suriah.Namun, kehadiran oposisi Suriahmendapat tentangan dari tiga anggotaLiga Arab yakni Lebanon, Irak, danAljazair. Menurut ketiganya, duduknyaoposisi Suriah di Liga Arab bertentangandengan Piagam Liga Arab.Dalam konferensi itu, pemimpin LigaArab Emir Qatar Sheikh Hamad binKhalifa al-Thani mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB menghentikan perangsaudara di Suriah. DK PBB, menurutnya,juga mesti memiliki peran sebelumpengadilan internasional menjalankanBERAWAL DARI PROTES MENENTANG PEMERINTAHKhatib.11 Desember 2012: Washington memasukkanFront al-Nusra, kelompok pecahan oposisi Suriah,dalam daftar hitam teroris terkait Al Qaedah setelahFront al-Nusra menguasai basis militer Suriah.22 Desember 2012: NATO menuduh pemerintahmenembakkan rudal Scud ke oposisi.6 Januari 2013: Presiden Assad tawarkan jalandamai dengan catatan tetap sebagai presiden. Oposisimenolak.30 Januari 2013: Ketua NC Al-Khatib siapberunding dengan Assad.24 Maret 2013: Ketua Koalisi Nasional SuriahAhmed Moaz al-Khatib mundur digantikan GhassanHitto.26 Maret 2013: Kelompok oposisi mewakili Suriahdalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab diDoha, Qatar.15 Maret 2011: Protes menentang pemerintahanpecah.25 April 2011: Protes meluas, mendesak mundurPresiden Bashar al-Assad.18 Agustus 2011: Presiden Barack Obama dansekutunya mendesak Assad mundur. Sanksi ekonomidijatuhkan.2 Oktober 2011: Dewan Nasional Suriah (SNC)sebagai payung oposisi terbentuk.April 2012: Pemantau PBB mengawasi gencatansenjata.16 Juni 2012: Pihak PBB membatalkan misi akibattidak dihormatinya gencatan senjata.19 Juli 2012: Rusia dan China memveto DewanKeamanan PBB untuk ketiga kalinya agar menerapkan sanksi kepada Suriah.11 November 2012: Terbentuk Koalisi Nasional(NC) di Doha, Qatar, dipimpin oleh Ahmed Moaz altugasnya. Namun, di dalam tubuh DKPBB sendiri masih terdapat perbedaanpendapat antara Barat dan Rusia plusChina yang merupakan sekutu lamaSuriah. China mendukung Rusia yangmenggunakan hak vetonya untuk menggagalkan resolusi DK PBB yang akanmemberikan lebih banyak tekanan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad.Tak hanya itu, Pengadilan KriminalInternasional (ICC) didesak menggelarpenyelidikan terkait kejahatan perang diSuriah. Mantan penuntut PBB Carla delPonte, menjelaskan keputusan untukmemberikan wewenang penyelidikankepada ICC sepenuhnya adalah kewenangan Dewan Keamanan PBB (18/2/13).Kedua pihak, pemerintah dan oposisi bersenjata dianggap melakukan kejahatanperang, termasuk pembunuhan, penyiksaan, dan menyebar teror di kalangan sipilselama dua tahun.Akhir Maret lalu, Pemerintah Suriahsetuju untuk menerima ilmuwan asalSwedia, Ake Sellstrom, yang ditunjukbadan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)untuk menyelidiki tuduhan pemakaiansenjata kimia dalam konflik Suriah.Penyelidikan mencakup beberapawilayah, termasuk Homs, Otaiba, danKhan al-Assal.Meski demikian, sepertinya perangSuriah belum akan berakhir. Insidenpembunuhan Sheikh Hasan Saif al-Deen,imam masjid al-Hasan di kota Aleppo, (2/4/13), oleh teroris Front al-Nusra, salahsatu buktinya. Usai memutilasi jasad ulama itu, anggota Front al-Nusra menggantung kepala Sheikh Hasan di menara Masjid al-Hassan. Sheikh Hasan Saif al-Deenadalah ulama kharismatik di lingkunganitu dan anti teroris, kekerasan dan selalumenentang perang yang dikobarkan olehteroris didikan Arab Saudi, Qatar, danTurki, serta AS dan beberapa negaraEropa.Jika nafsu kekuasaan dan balas dendamterus menguasai kedua belah pihak yangberseteru, sepertinya damai masih jauhdari Suriah. Dunia berharap, Suriah takseperti Lebanon yang dilanda perangsaudara selama 15 tahun. cidTIDAK MAUTURUN: Sejak15 Maret 2011,pemerintahanPresidenBashar alAssadmendapatkecaman darirakyat yangmenimbulkanperangsaudara.