Page 51 - Majalah Berita Indonesia Edisi 88
P. 51


                                    BERITAINDONESIA, Mei 2013 51YBERITA KESEHATANTak Melulu Akibat BakteriBayi dan anak yang mengalamibatuk atau pilek yang takkunjung sembuh tak meluluakibat bakteri yang harusdiobati dengan pemberianantibiotik. Penyebabnya bisasaja karena alergi.asyarakat kerap mendefinisikanalergi bila timbul kemerahanatau bentol di kulit. Padahal bukan cuma itu. Di saluran pernafasan atas,manifestasinya berupa bersin, hidungtersumbat, ingusan, sedangkan di saluranpernafasan bawah berupa batuk menahunsampai sesak nafas (asma). Pada sistempencernaan, manifestasi alergi berupadiare, kembung, dan nyeri perut/kolik.Kepala Divisi Alergi Imunologi Departemen Anak FKUI/RSCM Dr. ZakiudinMunasir, SpA(K) menjelaskan, manifestasi alergi dapat berubah-ubah danpengobatan alergi menjadi mahal karenaperlu dilakukan berulang-ulang.Alergi sering diderita oleh bayi dananak-anak. Alergi merupakan reaksitubuh berlebihan terhadap benda asing disekelilingnya yang disebut alergen. Reaksialergi terjadi saat tubuh salah mengartikan zat yang masuk sebagai zat berbahaya. Alergi paling banyak ditemukanpada anak usia di bawah dua tahun,terutama di bawah tiga bulan.Dr. Zakiudin menambahkan, seiringdengan perkembangan usia seseorang,organ tubuh yang terpengaruh pun dapatberbeda. Sejak usia lahir hingga tigatahun, organ tubuh yang sensitif adalahkulit dan pencernaan. Pada usia 3-7tahun, gangguan kulit dan pencernaanakan berkurang, tetapi bisa muncul asma.Sementara setelah tujuh tahun, asmaakan berkurang, tetapi gangguan padahidung masih berlanjut.Dalam diskusi \Primer dan Dampak Ekonomi\han Maret 2013, Dr. Zakiudin menjelaskan peningkatan alergi di seluruh duniamerugikan ekonomi keluarga dan berdampak terhadap ekonomi negara. DataFKUI mencatat sebanyak 4 persen anakdi Indonesia mengalami alergi. Penyebabterbanyak adalah makanan dan susu yangdikonsumsi bayi.Alergi pada bayi umumnya disebabkanmakanan yang dikonsumsi seperti telur,susu sapi, kacang-kacangan, kedelai,gandum, ikan, dan seafood. Pada bayi diatas usia 4-6 bulan, dimana mulai dikenalkan makanan baru terkadang terjadigangguan pencernaan akibat alergi. Gangguan seperti sering muntah, sering diare,sering kembung dan sebagainya berisikomenyebabkan malnutrisi. Hal tersebutdapat dicegah dengan pemberian ASI eksklusif (0-6 bulan) yang bermanfaat mengurangi risiko alergi. Gizi yang diperlukanbayi pun dapat terpenuhi optimal.Prevalensi alergi pada bayi menjadiancaman perekonomian di negara majuseperti Inggris, Amerika dan beberapanegara lain. Para ibu pekerja di negaramaju tidak memberikan ASI karena sibukbekerja. Sehingga alergi lebih banyakdialami golongan ekonomi menengah keatas.Walau begitu, alergi bukan tidak mungkin dicegah. Orangtua harus mengetahuigejalanya sejak dini, memberikan giziyang tepat, dan melakukan gaya hidup sehat. Cara paling tepat untuk mendeteksialergi sejak dini adalah melalui riwayat keluarga karena alergi bersifat genetik. Bilaada salah satu dari kedua orangtua yangmenderita gejala alergi, maka risiko yangmungkin diturunkan pada anak sekitar 25-30 persen. Sementara bila kedua orangtuaalergi, maka risiko alergi menurun ke anakpun meningkat menjadi 60-70 persen.Namun, apabila kedua orangtua tidakmemiliki riwayat alergi, bayi tetap memiliki risiko alergi sebesar 5-15 persen.Dr. Widodo Judarwanto, Sp.A dari Children Allergy Center RS Bunda, Jakarta,menjelaskan ada tiga tahap sebelum bayiAnda mengalami gejala alergi. Pertama,tahap sensitisasi yaitu ketika bayi belajarmengenal zat alergen (penyebab alergi).Kedua, tahap ketika anak sudah tersensitisasi, tetapi gejala alergi belum muncul.Ketiga, saat gejala alergi muncul. Dokterakan melakukan pemeriksaan fisik sertapemeriksaan penunjang antara lain skintest allergy, foto rontgen, pemeriksaanlaboratorium, dan lainnya.Dr. Widodo menyarankan sebaiknyajangan tergesa-gesa memberikan makanan padat kepada bayi Anda. Tundalahpemberian makan padat hingga bayiberusia enam bulan. Perkenalkan makanan secara bertahap. Bila anak Andasudah terdiagnosis alergi susu sapi dan diatidak mendapatkan ASI, gantilah asupangizi anak Anda dengan susu formula yangsudah terhidrolisis dengan sempurna.Pemberian susu kedelai dapat menjadisusu alternatif bagi anak yang benarbenar alergi susu sapi.Penanganan alergi pada anak memangharus dilakukan secara benar dan berkesinambungan. \nerus bukanlah jalan terbaik. Yang palingideal adalah menghindari pencetus yangbisa menimbulkan keluhan alergi tersebut,\ Seyogyanya, alergi tidak dianggapremeh karena kualitas hidup dan masadepan sang buah hati bisa tergangguakibat memiliki alergi. Gangguan aktivitas belajar, bermain, sulit berkonsentrasi, hingga sulit tidur dapat dihindaribila alergi ditangani dengan baik. Kerugian secara ekonomi pun dapat diminimalkan. „ dgrM
                                
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55