Page 47 - Majalah Berita Indonesia Edisi 88
P. 47
BERITAINDONESIA, Mei 2013 47YBERITA POLITIKpresiden yang diusung partainya harusberasal dari kursi ketua umum.Yang jelas, konvensi Partai Demokratnanti bisa membuka peluang untuk setiapcalon untuk mengampanyekan dirinya.Dan lagi agar masyarakat tahu bahwabangsa ini memiliki calon presiden yangbervariatif, tidak hanya muka-muka lamayang muncul setiap lima tahun. Calonyang memiliki elektabilitas tinggi, dialahyang akan didukung oleh Demokrat.Bisakah Dipercaya?Meski Partai Demokrat sudah membuka pintu melalui konvensi, namun taksemua mengamini. Pengamat politik dariUniversitas Indonesia Prof Iberamsjahjustru meragukan cara itu sebagai jalanyang terbaik guna menjaring calon-calonterbaik Demokrat. Alasannya, popularitasPartai Demokrat serta dukungan terhadap Susilo Bambang Yudhoyono kinisedang anjlok ke titik nadir. Menurutnya,suara SBY sudah hampir tidak ada yangmau dengar. Sosok SBY sekarang dibandingkan dengan 10 tahun lalu sangatbeda. Satu dekade lalu, rakyat masih maudan sangat berantusias mendengarkanapa yang dikatakan SBY. Tapi sekarang?Karena itulah, nanti jika konvensi berjalan dengan baik dan trasparan, makakandidat terbaiklah yang akan diusung.Jangan sampai konvensi hanya menjadiarena formalitas atau hanya menjadi legalitas dari figur pilihan pengendali partai.Terlepas dari itu, penjaringan melaluikonvensi sebetulnya jauh-jauh hari sudahdikerjakan oleh partai politik seperti diAmerika Serikat yang melakukan seleksiinternal para kandidat presiden sebelumpartai itu resmi mengusulkan capreskepada komisi pemilihan umum setempat untuk dipilih publik dalam pemilu.Tapi yang mengikuti konvensi itu adalahkader-kader partainya sendiri yang telahteruji visi dan idealismenya. Memangbukan pengurus elit partai, tapi kaderterbaik partai, bukan luar partai.Prosesnya harus berjalan secara demokratis, dan jangan setengah-setengah.Sehingga bisa menghasilkan calon pemimpin yang baik dan berkualitas, ditengah-tengah banyaknya parpol yangmengusung calon yang itu-itu saja darisatu pemilu ke pemilu lainnya.Wacana penjaringan capres melaluikonvensi yang akan diterapkan PartaiDemokrat pada 2014 kiranya bisa membuktikan bahwa partai tersebut paling demokratis dalam menentukan capres, yangjuga membuka peluang bagi orang luarpartai (nonkader), yang merupakan salahsatu cara terbaik dilakukan sebuah partaiyang minus kader mumpuni. Mekanismekonvensi dianggap sebagai model terbaikdalam menentukan capres berkualitas.Memang, tradisi partai di Indonesiamasih menentukan capresnya secaratertutup (internal), padahal calon-calonyang diusung sebenarnya belum memunyai prestasi yang begitu jelas, hanyamengandalkan kekuatan kapital dan media-media tertentu. “Ditambah lagi adanya calon-calon yang tidak terlepas daripersoalan sosial dan track record masalalu,” kata Prof Iberamsjah.Sementara itu, pengamat politik dariLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,Syamsuddin Haris, pesimistis Partai Demokrat akan mengusung calon presiden,sebagaimana diungkapkannya kepadaTempo 8 April 2013. Menurutnya, tidakada calon presiden kuat dari partai berkuasa ini. Syamsuddin meragukan kesediaan SBY, membuka diri atas opsi lain.Sebab, menurut Syamsuddin, SBY tidakpercaya orang lain selain dirinya sendiri.Atas kondisi Demokrat yang makinstatis ini, Syamsuddin mengusulkanpartai ini untuk segera mencari kandidatpresiden pada Pemilihan Umum 2014.“Saya kira, dengan menyeleksi secara internal, siapa yang layak?” katanya.Tapi, jika terus dibiarkan, Syamsuddinkhawatir Demokrat malah mendukungcalon dari partai lain. “Pengaruhnya nantidi Pemilu 2014, Demokrat bisa dukungcalon lain,” katanya. mbi-tbrNALAR POLITIK: Ketua DPD RI Irman Gusman mengaku dibisiki (diajak) Susilo Bambang Yudhoyono untuk ambil bagian dalam Konvensi Capres PartaiDemokrat. Namun Irman mengaku sulit mengukur apakah bisikan itu serius atau hanya basa-basi.