Page 44 - Majalah Berita Indonesia Edisi 88
P. 44


                                    44 BERITAINDONESIA, Mei 2013OPINI HUMANIORA Zinggu siang, 17 Maret lalu, dalam ibadahsolidaritas untuk GKI Yasmin danHKBP Filadelfia yang digelar di depanIstana Merdeka, Jakarta, Ketua I MajelisSinode GPIB (Gereja Protestan di Indonesiabagian Barat) Pdt Martinus Tetelepta dalamkhotbahnya sempat menyinggung tentangpernyataan Wakil Presiden 2004-2009 JusufKalla (JK) di hadapan 700 pendeta dalamsidang Sinode Tahunan GPIB di Makassar, 20Februari lalu. Saat itu, dalam sesi tanya-jawabdengan JK, ada peserta yang bertanya tentangGKI Yasmin di Bogor. JK menjawab: “Anda inisudah punya 56.000 gereja di seluruh Indonesia, tidak ada masalah, seharusnya berterimakasih. Pertumbuhan jumlah gereja lebih besardaripada masjid, kenapa urusan satu gereja iniAnda sampai bicara ke seluruh dunia? Toleransiitu kedua belah pihak, Anda juga harus toleran.Apa salahnya pembangunan dipindah lokasisedikit saja. Tuhan tidak masalah kamu mau doadi mana. Izin membangun gereja bukan urusanTuhan, tapi urusan wali kota.” Lalu ada lagi yang bertanya begini: “Mengapadi kantor-kantor mesti ada masjid?” JK punmenjawab tegas: “Justru ini dalam rangkamenghormati Anda. Jumat, kan tidak libur.Anda libur hari Minggu untuk kebaktian. Andabisa kebaktian dengan lima kali shift, ibadahJumat cuma sekali. Kalau Anda tidak suka adamasjid di kantor, apa Anda mau hari liburnyaditukar: Jumat libur, Minggu kerja? Pahami inisebagai penghormatan umat Islam terhadapumat Kristen.”Berdasarkan itu, bagaimana kita menilaiJK? Mungkin kita pernah mendengar sejumlah orang mengatakan “seandainya JKPresiden RI saat ini...”lantaran mereka kecewa dengan kinerja Presiden Susilo BambangYudhoyono (SBY). Bayangkan, karena sikapragu dan lambannya,nama SBY kerap dipelesetkan menjadi “Soslow Bimbang Youdontyouknow”. Apaboleh buat, itulah konsekuensi logis seorangpemimpin yang “untuk partai sigap turuntangan tapi untuk rakyat siap angkat-tangan”.Tapi, kalau JK menjadi Presiden RI 2009-2014,apakah dia pasti lebih baik ketimbang SBY?Terus-terang saya meragukannya. Ini bukansoal kualitas dan kapabilitasnya, melainkan soalkenegarawanannya. Bukankah pemimpin yangnegarawan merupakan keniscayaan seorangpresiden di negara yang berlandaskan Pancasilaini?Memang, JK lebih tegas dan lebih cepatketimbang SBY. Kita rindu pemimpin berkarakter seperti itu alih-alih pemimpin yanglamban, peragu dan takut mengambil risikopula. Tapi, kalau yang lebih cepat itu termasukjuga cepat bicara, bukan tak mungkin suatu saatdia memperlihatkan keaslian dirinya yang sukangaco dan ngawur. Akhir Juni 2006, misalnya,JK pernah membuat pernyataan soal jandajanda di Puncak, Jawa Barat, yang kawinkontrak dengan para lelaki Arab Saudi. Saat ituia, selaku wakil presiden, tengah berbicaradalam Simposium Strategi Pemasaran Pariwisata di Kawasan Timur Tengah di hadapan parapengusaha turisme. JK berkata: “Kalau adamasalah janda di Puncak, itu urusan lain. Jadi,orang-orang Arab yang mencari janda-janda dikawasan Puncak bisa memperbaiki keturunan.Nanti bisa mendapat rumah kecil, rumah BTN.Ini artinya kan sah-sah saja. Walau kemudianpara turis tersebut meninggalkan mereka, yatidak apa-apa. Karena anak-anak mereka akanpunya gen yang bagus bisa menjadi aktor-aktrisOleh Dr. Victor Silaen, MANegarawan, Toleransi dan HukumMSekarang,mari bicarasoaltoleransi diIndonesia. JKbenar bahwarumah ibadahdi mana-manabertambah.Tapi, apakarena itulalu rumahibadah yangsudah sahizinnya bisadirelokasibegitu saja?Apa lantaranitu, lantasGKI Yasminbisaseenaknyasaja disegellalu disuruhpindah?Penulis:Dr. Victor Silaen,Doktor Ilmu Politik,Dosen FISIPUniversitas PelitaHarapanDDISEGEL: Gereja GKI Yasmin Bogor yang sudah punya izin disegel.Jemaat menuntut keberagaman tetap ada.
                                
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48