Page 31 - Majalah Berita Indonesia Edisi 91
P. 31
BERITAINDONESIA, Desember 2013 31Y BERITA PEREMPUANmemotivasi Anis Khoirunnisa, ibundadari Green Haverim Khalilurrahman,ini untuk lebih mumpuni dalammenggalang dukungan suara sekaligus mendalami aspirasi masyarakatdi daerah pemilihannya, Cirebon danIndramayu.Dia melihat salah satu fenomenasosial yang terjadi di daerah Cirebondan Indramayu adalah timbulnya masalah-masalah sosial dalam kehidupankeluarga dan masyarakat terkait dengan masalah pengiriman Tenaga Kerja Wanita ke luar negeri. Di satu sisipara TKW itu dikenal sebagai pahlawandevisa. Tapi, dalam pengamatan Anis,banyak gejala, peristiwa dan masalahsosial yang timbul sehingga memerlukan penanganan atau solusi untukmengatasinya.Menurut Anis Khoirunnisa, salahsatu masalah adalah menyangkutpendidikan dan keterampilan paraTKW yang dikirim ke luar negeri.Tingkat pendidikannya rata-rataSMP, bahkan ada yang tidak tamatSMP serta tanpa keterampilan khususpula. Sementara, kata Khoirunnisa,dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang sangat kurang memadai itu, mindset masyarakat di daerahini adalah mesti bekerja di luar negeri.Kendati mereka umumnya bekerjasebagai pembantu rumah tangga dankurang berkemampuan memahamihak-haknya. Akibatnya, banyak diantara mereka yang mengalami perlakuan kurang pantas, bahkan mengalami penyiksaan dan diperlakukansebagai budak.Pemecahan masalah inilah yangmenjadi salah satu yang ingin diperjuangkannya sehingga terdorongmenjadi Caleg DPR-RI dan berharap(optimis) terpilih menjadi AnggotaDPR-RI periode 2014-2019. Denganterpilih menjadi Anggota DPR, akanmembuka kesempatan baginya untukikut aktif menelurkan solusi bagi masalah TKW tersebut. Dia melihat perlunya pengaturan yang lebih baikdalam Undang-Undang tentang tenaga kerja, termasuk TKI ke luar negeri.Anis Khoirunnisa memandang perlu penegasan ketentuan tingkat pendidikan dan keterampilan yang harusdimiliki para calon TKI. Bahkan, diamemandang Indonesia semestinyatidak lagi mengandalkan mengirimtenaga kerja untuk sektor rumahtangga. Tetapi semestinya memprioritaskan pengiriman tenaga kerjaterampil dan profesional. “Artinyayang tidak hanya didominasi sektorrumah tangga saja, tetapi juga disektor-sektor lain. Sehingga kitamendapat penghormatan dari negara-negara di mana tenaga kerja kitabekerja,” kata Anis Khoirunnisa.Tentu hal ini tidak bisa serta-mertadiberlakukan sedemikian rupa dan secara tiba-tiba, tetapi harus diawali dengan memberi kesempatan yang luasbagi para calon TKI untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilankhusus dalam berbagai sektor.Di samping itu, Khoirunnisa jugamemandang perlu mengubah mindsetmasyarakat yang mesti bekerja diluar negeri kendati hanya sebagaipembantu rumah tangga. Solusinyamengakselerasi pembangunan desaantara lain dengan memotivasi danmelibatkan masyarakat untuk bekerja mengoptimalkan semua potensiyang dimiliki daerah ini. “Jadi itu halkrusial, sektor pendidikan dan pemberdayaan ekonomi,” katanya. Diamelihat masih banyak lagi potensiyang bisa dikembangkan dari keunggulan lokal daerah ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Hal itu pulalah antara lain yangmemotivasinya untuk terjun dalamdunia politik. “Problem sosial sepertiitu yang mendorong pribadi saya bersemangat berkiprah di dunia politik,meskipun saya ini masih harus banyak belajar, tetapi semangat yangsaya tekankan adalah semangat pengabdian yang berguna untuk bangsadan negara,” jelas Anis Khoirunnisayang didampingi suaminya Eji Anugrah Romadhon saat wawancaradengan Reporter TokohIndonesia.com,Selasa 5/11/2013.Tentang program lain, Anis Khoirunnisa mengatakan selanjutnya nanti disesuaikan dengan program-program yang dibutuhkan oleh masyarakat. “Nanti melalui usulan-usulan apa yang dibutuhkan masyarakat,akan ada semangat untuk diperjuangkan sebagai anggota legistatif,” kataKhoirunnisa. www.tokohindonesia.com/biografi/article/287-wikitokoh/4260-politisi-perempuan-muda-potensialWarga blok Nambo Desa Gantar dengan antusias menyambut sosialisasi AnisKhoirunnisa, calon anggota DPR RI dari partai PPP