Page 7 - Majalah Berita Indonesia Edisi 93
P. 7


                                    BERITAINDONESIA, Desember 2014 7YBERITA TERDEPANLIMA ISU Penting KeagamaanPemerintah melihat kebhinekaan belum sepenuhnya tertanam dalamjiwa sebagian rakyat sehingga banyak terjadi gesekan antarkelompok masyarakat.al ini terkait isu-isu sensitif ditengah masyarakat, terutama isusoal agama. Karena itu, menghadapi karakteristik rakyat Indonesiayang majemuk, ada lima isu penting dibidang agama yang saat ini jadi perhatianpemerintah.Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin di Balikpapan, Minggu (24/11/2014)mengatakan, kelima hal tersebut sangatpenting karena menyangkut hajat hidup orang banyak.Pertama, tentang posisi penganut agamadi luar agama yang diakui pemerintah.Mereka juga ingin praktik-praktik ritualnyamendapat tempat sewajarnya di tengahmasyarakat. Dia mengemukakan, parapenganut agama selain Islam, Katolik,Protestan, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu,berharap keyakinan mereka juga bisadisebutkan di dalam kartu tanda penduduk(KTP), akta kelahiran, buku nikah, dan lainlain dokumen yang mencantumkan kolomagama.Kedua adalah pendirian rumah ibadahdan tempat ibadah. Syaifuddin menilai,hingga saat ini pendirian tempat ibadahselalu memiliki potensi konflik, baik dikalangan para pengikut sesama agamamaupun antarumat beragama.Dia mencontohkan, hingga tahun 1980-an misalnya, masyarakat yang berbedaafiliasi organisasi keagamaan saja bisaberujung pada pembangunan tempat ibadah yang berbeda walaupun mereka tinggaldi lingkungan yang sama. “Contohnyamushala Muhammadiyah atau langgar NU,hingga masjid Ahmadiyah,” ucapnya.Ketiga, banyaknya muncul gerakan keagamaan baru, yang semakin lama semakinmenunjukkan grafik peningkatan seiringdengan semakin terbukanya masyarakatkarena informasi global.Keempat, soal kekerasan antarumatberagama, terutama terhadap kelompokminoritas. Sehingga individu atau kelompokyang memiliki perbedaan keyakinan dengankelompok mayoritas rawan mendapatkanperlakuan kekerasan, baik secara fisikHmaupun psikis. Dia mengungkapkan sebutan mayoritas dan minoritas tidak hanyaberdasar wilayah geografis tertentu, tetapibisa hingga dalam ruang lingkup organisasiatau kelompok tertentu.Kelima, adalah penafsiran keagamaanyang sempit hingga kemudian mengancamkelompok agama yang memiliki tafsirberbeda. Penafsiran sempit ini bisa mengancam toleransi, malah sampai pada aksikekerasan, baik kepada antarumat beragama, maupun antara sesama penganutagama yang sama.Seperti halnya pemahaman soal jihad, adakelompok yang memahami jihad sebagaiperang terhadap musuh-musuh yang memiliki keyakinan berbeda atau yang mendukung musuh berkeyakinan berbeda itu.“Padahal, berperang di jalan Allah, hanyasatu hal dari jihad. Setiap usaha yangsungguh-sungguh untuk mendapatkanridha Allah adalah jihad,” jelasnya. „ mbiPelita OnlineMenag Lukman Hakim SyaifuddinSeperti halnyapemahaman soaljihad, adakelompok yangmemahami jihadsebagai perangterhadap musuhmusuh yangmemilikikeyakinanberbeda atau yangmendukungmusuhberkeyakinanberbeda itu.“Padahal,berperang di jalanAllah, hanya satuhal dari jihad.Setiap usaha yangsungguh-sungguhuntukmendapatkanridha Allah adalahjihad,” jelasnya.“”
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11