Page 9 - Majalah Berita Indonesia Edisi 93
P. 9


                                    yaykh Panji Gumilang punbertanya: Sesungguhnya,kita ingin membangun Indonesia, seperti apa? Mengapa ribuan pulau sampai saat initidak punya nama? Lalu, bagaimanamengatur strategi laut kalau pulausaja tidak punya nama, yang jumlahnya mencapai 6.580 pulau? Maka,Ribuan Pulau Masih Tanpa NamaSyaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang menyebut Indonesia tanahair yang mulia. Memiliki luas wilayah daratan 1.922.570 km²dan lautan 5.176.800 km² (Daratan dan Lautan: 7.099.370 km²).Terbentang panjang dari Timur-Barat: 5.150 km dan dari UtaraSelatan: 1.930 km. Merupakan negara kepulauan terbesar didunia. Pulau besar dan kecil berjumlah 18.493 pulau. Tapisebanyak 6.580 pulau sampai hari ini belum punya nama.kata Syaykh Panji Gumilang, jikaingin membangun Indonesia sebagaiporos maritim dunia, sekarang segera kasih nama ribuan pulau itu.Syaykh juga mengingatkan agar jangan pernah punya bahasa pulau terluar. “Sekarang ini ada bahasa menamakan yang jauh itu pulau terluar.Terluar itu sudah di luar. Masamenamakan pulau sendiri kok terluar?” kata Syaykh Panji Gumilang.Jauh hari sebelum Presiden JokoWidodo mencanangkan Indonesiasebagai poros maritim dunia, SyaykhAl-Zaytun sudah berulangkali memaparkan ‘mimpi Indonesia 2050’yang berbasis Tanah Air, digalangdengan politik Samudera Jaga Negara, Tirta Sangga Negara.Dia seringkali memaparkan betapa kepulauan Nusantara belum terwujud sebagai suatu kesatuan karena masih ‘terpisah-pisah’ olehlautan. Padahal, lautan semestinyaadalah samudera penghubung daratan, bukan pemisah daratan.“Tengoklah peta Indonesia yangbegitu gagah belum pernah adapolitik Samudera Jaga Negara. Belum ada Politik Tirta Sangga Negara.Buktinya? Samudera yang 5 juta kmlebih semua tidak kita kuasai karenakita tidak punya kapal induk yangsignifikan. Tidak punya kapal selam,tidak punya pesawat terbang yangbisa menerawang kawasan Indonesia. Itu yang harus kita bangunsupaya menjaga Indonesia: Samudera Jaga Negara. Dalam kaitan ini,dia mengharamkan pembangunanjembatan di atas laut karena akanmengganggu lalulintas kapal. Tetapimemilih pembangunan rel keretaapi di sepanjang pantai dan terowongan rel bawah laut.”Lalu, menyikapi visi Indonesiaporos maritim dunia yang ingindiwujudkan Presiden Jokowi danWapres Jusuf Kalla, Syaykh AlZaytun mengangkat tema perayaanmenyambut Tahun Baru Hijrah1436 dengan semangat: Penghayatan dan Pendalaman Hakekat NegaraBangsa Maritim demi TerwujudnyaKetahanan Nasional.Semua pembicara menyoroti hakekat negara bangsa maritim tersebut. Khususnya dua pembicara yangmenyampaikan orasi ilmiah (kuliahUmum) yakni Laksamana TNI Achmad Soetjipto, Mantan KSAL danProf. Dr. Budiarto Ontowiryo, salahsatu pakar kelautan di Indonesia.Diakhiri pemaparan (orasi) ‘novel’kebaharian oleh Syaykh Panji GumiSSyaykh AS Panji Gumilang: Segera beri nama ribuan pulau yang belum punya nama.BERITAINDONESIA, Desember 2014 9YBERITA UTAMA
                                
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13