Page 12 - Majalah Berita Indonesia Edisi 94
P. 12


                                    BERITA UTAMAZ12 BERITAINDONESIA, April 2015bisa dicapai kendatihanya dengan lahan pertanian yangada sekarang setelah sudah banyakyang alih fungsi. “Ayo, kita hitung.Tanah pertanian yang bisa ditanamipadi itu awalnya 12.500.000 hektar. Katakanlah tinggal 80%. Jadikali 0,8 masih 10 juta hektar. Kitaambil rata-rata 6 ton per hektar.Hasilnya 60 juta, lalu kali 1,5 kalimenanam itu 90 juta ton gabah pertahun. Menjadi beras, kali 0,52 =46,8 juta ton beras. Berapa keperluan bangsa Indonesia memakanberas per tahun? Sekarang dibagipenduduk 250 juta. Mendapatkan0,1872 ton per kapita. Sedangkankeperluan bangsa ini walaupunterbesar di dunia pemakan beras itu0,13. Masih punya lebihan 0,05 tonperkapita x 250 juta. Jadi masihpunya kelebihan 14.300.000 tonper tahun,” Syaykh Panji Gumilangmenjelaskan hitungannya dengankalkulator.Dengan lahan yang ada sekarangsaja, kata Syaykh, kita bisa punya14,3 juta ton surplus setiap tahunnya. “Kalau kita perluaskan lagi,saya yakin Indonesia ini bisa jadipusat pangan dunia,” katanya. Laludia menghitungnya: “Sekarang penduduk dunia 7 miliar, yang memakan beras sekitar 60%. Jadi 4,5miliar x 0,13 ton = 591,5 juta tonberas per tahun. Untuk menghasilkan beras sejumlah itu hanya memerlukan lahan 97.500.000 hektar. Sesuatu yang sangat mungkinkalau diubah politik subsidi. Jangandiberikan kepadaknalpot. Berikan kepada mulutyang perlu makan,” kata SyaykhPanji Gumilang.Syaykh menyambut baik jikapolitik pangan Indonesia sekarangberpihak kepada petani yang memproduksi beras dan berbagai hasilpertanian lainnya. Selama ini, dalampandangan Syaykh, kepada petanitidak ada rasa iba dari pemerintahdan masyarakat konsumennya kalau gagal panen. Pemerintah dengan entengnya mengatakan yahsudah, ambil (impor) saja dari Thailand.Menurut Syaykh, pada hakekatnya hal ini tanggung jawab seluruhbangsa Indonesia, walaupun tentunya mengerucut kepada tanggungjawab pemerintah. “Makanya, AlZaytun ikut bertanggung jawab,”kata Panji Gumilang lalu menjelaskan bentuk nyata tanggung jawabtersebut di mana Al-Zaytun selaluberupaya untuk dapat menutupikebutuhan pangannya secara mandiri.“Al-Zaytun punya penghuni yangmakan lebih 7.500 orang tiap hari.Tapi kita sudah berpikir bagaimanasupaya persediaan satu tahun ituterpenuhi. Dalam hal persediaan inikami menghitung satu tahun 390hari. Harus ada cadangan. Ternyatadengan serius kita lakukan, persediaan bisa 550 hari. Bukan hanyanasi, tapi juga lauknya. Kalau Indonesia bisa begitu, bisa kirim beraske negara lain,” Syaykh menjelaskan.Menurut Syaykh, seharusnya pekerjaan utama Menteri Pertanianharus memikirkan pertanian sampai ke detail-detailnya. Menteripertanian itu jangan hanya membuat peraturan menteri yang tidakefektif kepada petani. Harus berorientasi petani. “Jangan sepertisebelum ini. Sehingga, kata petani,ada menteri pertanian maupuntidak ada sama saja di Indonesia ini.Kami bisa jalan koq tanpa Mentan,”ungkap Syaykh.Akibat kurangnya perhatian danpenghargaan pemerintah kepadapetani, terjadi penurunan jumlahpetani dalam satu dekade terakhir.Data Badan Pusat Statistik (BPS)menunjukkan pada 2003, petaniyang menanam padi masih mencapai 14,2 juta rumah tangga, pada2013 turun menjadi 14,1 juta. Begitu pula penanam kedelai menurundari satu juta (2003) menjadi hanya700.000 rumah tangga (2013).Untuk usaha tanaman jagung jugamenurun dari 6,4 juta di 2003menjadi 5,1 juta di 2013. Secarakeseluruhan dalam 10 tahun terakhir ada penurunan rumah tanggapetani dari 31 juta jadi 26 juta.Artinya sekitar 20 juta orang (5 jutakk x 4 orang) meninggalkan pertanian dalam kurun waktu 2003-2013.Keadaan kurangnya perhatian kepada petani tersebut, menurutSyaykh, dirasakan para petani dalam belasan tahun terakhir ini.“Dulu kan presiden turun ke petani.Berdialog dengan petani. Menanyakan hasil panen dan masalahpetani. Masalah pupuk mahal langsung instruksi ke Pusri supaya hargapupuk turun. Presiden memimpinpetani karena ingin swasembada.Lha belakangan ini menterinyatidak kenal petani. Buktinya SangHyang Seri di Sukamandi, Subang,banyak mengeluarkan bibit. Tapisekarang banyak bibit yang tidakberkualitas,” jelas Syaykh PanjiGumilang menanggapi pernyataanPresiden Jokowi agar Mentan danpara insinyur pertanian terjunlangsung menyertai petani, jangandi kantor melulu. „ mbi | tslBERITA UTAMAZ
                                
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16