Page 10 - Majalah Berita Indonesia Edisi 94
P. 10
BERITA UTAMAZmistis target swasembada panganakan bisa dicapai sebelum tiga tahunsebagaimana disanggupi Mentan.“Saya meyakini itu bisa kita lakukandan kita capai,” kata Jokowi. Dengan demikian, Menteri PertanianAmran Sulaiman pun dipastikanpula tidak akan diganti.Maka untuk lebih menjamin pencapaian swasembada pangan tersebut, Presiden Jokowi menegaskanpara petani harus terus didampingiagar apa yang mereka hasilkan bisamaksimal. Dalam kaitan ini, selainmendorong Mentan selalu rajinmendatangi para petani, Presidenjuga meminta para insinyur pertanian Indonesia terlibat aktif membantu petani di lapangan. “Jangancuma berada di kantor. Harus selaludi lapangan,” kata Jokowi.Menurut Presiden, insinyur pertanian harus membimbing kelompokkelompok tani, baik terkait teknisbudi daya padi, kedelai, tebu, kopi,kakao, karet dan lain-lain, maupuninfrastruktur dan hal-hal lain, agarpara petani bisa menyukseskan target swasembada pangan tiga tahuntersebut. “Kita harus kembali kelapangan lagi, ke sawah, tegalan,kebun, semuanya harus kembali kesana,” kata Jokowi.Presiden mengemukakan hal itukarena melihat kenyataan bahwakebanyakan insinyur Indonesia saatini justru mengemban tugas administratif di kantor. Padahal, menurut Kepala Negara yang bergelarinsinyur itu, para insinyur dibutuhkan di lapangan. Misalnya, untukmengecek kualitas jalan, bendungan, dan irigasi.Kalau tidak begitu, menurut Presiden, kita akan seperti ini terus.“Kalah berkompetisi dengan negara-negara lain dan saya tidak mauitu. Kita harus mampu berkompetisikarena saya lihat di lapangan, kitamemiliki kemampuan untuk itu,”kata Presiden.Bank dan Televisi PertanianJauh hari sebelumnya, Syaykh AlZaytun dalam wawancara Berita Indonesia dan dalam banyak kesempatan, telah berulangkali menyatakan betapa kurangnya perhatianpemerintah kepada para petani.Selama ini, selalu saja pemerintahmenargetkan swasembada pangandan ketahanan pangan, tetapi hanyabagus dalam pidato. “Kalau pidatosemua bisa dan bagus. Tapi tengokdi lapangan pernahkah petani mendapat penyuluhan yang intensif?”kata Syaykh Panji Gumilang.“Benahi kehidupan petani dengancara mendukung petani,” kata SyaykhPanji Gumilang. Dalam rangka mendukung petani, Syaykh menyarankan agar pemerintah segera membuka Bank Pertanian Indonesiayang fokus melayani petani (pelakupertanian) bukan pengusaha pertanian. Serta membuat Televisi Pertanian Indonesia yang fokus mencerdaskan petani. “Jika pemerintahpunya kehendak baik, hal ini mudahsaja dilakukan, antara lain segipembiayaan, hentikan subsidi BBMdan alihkan menjadi subsidi pertanian (petani),” kata Syaykh Panji Gumilang dalam percakapan denganMajalah Berita Indonesia, Jumat, 5April 2013 lalu.“Bantu dengan sesungguh-sungguhnya rakyat petani. Hentikansubsidi BBM yang hanya dinikmatioleh orang-orang yang punya mesin. Jual BBM dengan harga umuminternasional. Alihkan subsidi kepada petani-petani dan pertanian.Termasuk bantuan modal dan penyuluhan,” kata Panji Gumilangketika itu.Maka, ketika satu setengah tahunberikutnya, pemerintahan PresidenJokowi dan Wapres Jusuf Kallamengalihkan subsidi BBM (konsumtif) menjadi subsidi produktif (pertanian, pupuk) dan pembangunaninfrastruktur (di antaranya waduk),Syaykh Panji Gumilang sangat mengapresiasinya.Syaykh mengungkapkan subsidiBBM tahun 2014 ternyata telahmencapai Rp330 triliun. “Danasebanyak itu habis terbakar dantidak jadi apa-apa. Kalau subsidi ituditutup, dialihkan untuk ketahananpangan entah itu dengan menyubsidi atau memberikan pinjamantanpa bunga kepada petani ataumemperluaskan areal pertanian,hasilnya akan nyata dan lebih baik,”kata Syaykh Panji Gumilang.Panji Gumilang menyarankansalah satu solusi untuk mendorongproduktivitas dan kemandirianpangan adalah segera buka BankPertanian Indonesia. “Bukan BRIyang ada sekarang. Jadi fokus.Modalnya dari uang subsidi BBM.Berikan petani pinjaman modaltanpa bunga,” katanya.Menurut Syaykh, Bank PertanianIndonesia itu dikhususkan untukmemberikan pinjaman kepada petani, hanya bagi petani (pelaku pertanian), bukan kepada pengusahapertanian. Bagaimana caranya?“Ikuti saja cara Al-Zaytun,” jawab10 BERITAINDONESIA, April 2015