Page 65 - Majalah Berita Indonesia Edisi 97
P. 65


                                    BERITAINDONESIA, Edisi 97 65BERITA KHASberkepentingan. Setelah Sevel, pada akhir September 2017, Matahari department store menutup dua gerainya di Pasaraya Manggarai dan Pasaraya Blok M. Pihak Matahari pun memberikan diskon besar-besaran sebagai salah satu cara untuk menghabiskan barang dagangan.Corporate Secretary & Legal Director PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), Miranti Hadisusilo, mengatakan bahwa penutupan cabang tersebut dilakukan karena kedua gerai tersebut jarang sekali mengantongi untung. Miranti menjelaskan, kedua gerai tersebut beroperasi sejak 2015. Biasanya satu gerai Matahari sudah balik modal dalam waktu 1 tahun. Namun hingga ditutup, kedua gerai itu belum mencapai titik balik modal atau Break Even Point (BEP). “Untuk cabang lainnya masih dalam keadaan sehat dan mampu meraup penjualan yang positif,” kata dia. Hingga akhir Juni 2017, Matahari mengantongi penjualan sebesar Rp 10 triliun dari jumlah toko sebanyak 156 cabang.Kemudian baru satu bulan setelah Matahari tutup beberapa gerai, PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAP) menutup gerai Lotus Department Store di Thamrin pada akhir Oktober 2017. Manajemen menutup 5 cabang Lotus karena kinerja yang kurang baik. Keputusan untuk menutup gerai adalah bagian dari strategi perseroan untuk melakukan restrukturisasi toko ritel yang dimiliki.MAP akhir tahun 2017 juga menutup gerai Debenhams yang lisensinya berasal dari Inggris. Head of Corporate Communication MAP, Fetty Kwartati, mengatakan keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan perubahan tren ritel secara global. Apalagi perubahan gaya berbelanja dari offl ine ke online mulai merambah Indonesia.Dia menjelaskan, di seluruh dunia, tren berbelanja generasi milenial telah beralih dari department store, dan memilih untuk berbelanja di gerai specialty store (toko berkonsep). “Dan juga milenial, terutama anak-anak muda ini kan mereka banyak yang lebih memilih belanja di online,” tambahnya. Menanggapi toko ritel yang berguguran, Menko Perekonomian, Darmin Nasution, menjelaskan ini adalah hal yang normal dalam bisnis, karena saat ini situasinya sudah berkembang dan menjadi dinamis. Selain itu, kata Darmin, tutupnya ritel atau munculnya ritel baru juga menjadi bagian dari hal yang normal. “Ada yang tersingkir ada yang bangkit dan ada yang muncul. Normal,” ucapnya. Darmin mengatakan, tumbangnya sejumlah toko ritel bukan karena penurunan daya beli. Namun karena pelanggan atau pembeli yang mulai berkurang. Sementara Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, berpendapat bahwa tutupnya sejumlah toko ritel itu dipicu beberapa hal. Pertama, persaingan antar pusat perbelanjaan cukup ketat, di mana setiap pertumbuhan kawasan hunian baru, perkantoran, hingga kawasan industri, selalu dibarengi munculnya pusat-pusat perbelanjaan baru. Kedua, belanja online juga ikut mempengaruhi, tapi porsinya belum signifi kan karena hanya sekitar 20% DISKON SEBELUM TUTUP:Setelah Sevel, pada akhir September 2017, Matahari department store menutup dua gerainya di Pasaraya Manggarai dan Pasaraya Blok M. 
                                
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68