Page 64 - Majalah Berita Indonesia Edisi 97
P. 64
64 BERITAINDONESIA, Edisi 97BERITA KHAS64J.C Penney, toko retail elektronik RadioShack, toko pakaian anak-anak Gymboree, Toko sepatu Payless, department store Macy’s, Sears dan Kmart, retail pakaian wanita The Limited, Abrecrombie & Fitch, merek fashion mewah Michael Kors, Guess, American Apparel, Hhgregg, dan retail pakaian wanita BCBG Max Azria. Kemudian menyusul Toys’R’Us. Toko ritel penjual mainan global ini - yang memiliki jaringan 1.600 toko di 38 negara - tumbang dan tengah mengajukan perlindungan dari kebangkrutan pada September 2017. Perusahaan yang telah berdiri lebih dari lima dekade itu memiliki utang mencapai 400 juta dollar AS (sekitar Rp 5,3 triliun). CEO Toys’R’US David Brandon menjelaskan, salah satu penyebab ambruknya jaringan toko yang memiliki 64 ribu pegawai ini adalah hantaman toko ritel online seperti Amazon.com, peritel online terbesar di Amerika Serikat. Peritel pakaian ternama Zara di Australia juga dikabarkan segera menutup tokonya di pusat perbelanjaan Robina Town Centre, Gold Coast. Rencana penutupan gerai Zara itu memperpanjang daftar peritel yang gulung tikar di negara federal itu. Awal tahun 2017, peritel Forever 21 menutup tokonya di Sydney’s Pitt Street Mall, Macquarie Centre, dan Brisbane.Sedangkan di Indonesia, melesunya industri ritel makin terlihat dua tahun belakangan ini. Dimulai dari toko musik Disc Tarra yang tutup di awal 2016, tutupnya seluruh cabang 7-Eleven di Indonesia, tutupnya beberapa gerai Hypermart, Ramayana Hero, dan Matahari, tutupnya gerai Lotus, dan sebagainya. cidCahaya Temaram Industri RitelSejumlah toko ritel tahun lalu melakukan aksi tutup gerai bahkan ada yang gulung tikar. Penutupan ini menimbulkan spekulasi meredupnya industri ritel offl ine dan menandakan munculnya era baru - era ritel online di Indonesia. Benarkah demikian?Tahun 2017 menjadi tahun kelam bagi 7-Eleven yang telah menutup seluruh gerai yang ada di Indonesia. Terhitung per 30 Juni 2017, seluruh gerai 7-Eleven di bawah manajemen Modern Sevel Indonesia (MSI) berhenti beroperasi. Manajemen menyebutkan, tutupnya gerai disebabkan perusahaan memiliki keterbatasan sumber daya untuk menunjang kegiatan operasional 7-Evelen.Selain itu, penutupan juga sebagai imbas batalnya rencana akuisisi seluruh gerai Sevel beserta aset-asetnya oleh PT Charoen Pokphand Restu Indonesia, yang merupakan anak usaha dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Pembatalan tersebut lantaran tidak tercapainya kesepakatan atas pihak-pihak yang