Page 61 - Majalah Berita Indonesia Edisi 97
P. 61
BERITAINDONESIA, Edisi 97 61BERITA KHASsemena-mena memasang tarif bagi calon penumpang. Begitu pula dengan angkot yang sesukanya mangkal dengan supir yang tidak ramah. Penumpang mengeluh sedikit saja, si supir pasti menjawab, “Kalau tidak suka, jangan naik angkot, naik taksi aja.” Hal sama juga terjadi pada taksi. Penumpang sering merasa tidak aman dan tidak nyaman, sering ‘dikerjai’ dibawa berputar-putar hingga argo membengkak. Belum lagi taksi-taksi arogan yang pasang tarif tembak, seolah-olah yang butuh hanyalah penumpang. Namun semenjak hadirnya transportasi online seperti gojek, grab, uber, dkk, ojek pangkalan, ang kot dan taksi konvensional meronta-ronta minta keadilan. Mereka bergerombol melakukan perlawanan dan teror. Seolah-olah mereka diperlakukan tidak adil dan lupa bahwa mereka dulu nya sangat angkuh dan tidak peduli pada kepuasan pelanggan. Mereka juga menyalahkan pemerintah bahkan memaksa pemerintah membuat regulasi sembari berharap bisnis mereka akan kembali pulih. Tapi faktanya, konsumen sudah pindah secara permanen karena teknologi memberikan mereka harga yang lebih murah, mudah, dan cepat.Sekarang, teknologi merubah segalanya. Orang hendak pergi kemana saja sudah ada yang siap menjemput. Tinggal pesan lewat ponsel, tunggu dijemput, dengan tarif yang jelas pula. Bahkan pelanggan diberikan bonus voucher dan semacamnya bila membayar nontunai. Pelanggan diperlakukan bak raja yang bisa menilai atau memberi rating tinggi bagi pengemudi yang ramah dan rating rendah bagi pengemudi yang kurang ajar. Teknologi internet memudahkan orang untuk memilih sarana transportasi yang disukainya. Tidak ada paksaan, tidak ada nego karena harga yang kemahalan dan tidak ada lagi arogansi supir yang merasa bahwa cuma penumpang yang membutuhkan. Yang ada sekarang hanyalah senyum kecut pengemudi ojek pangkalan, supir angkot dan taksi konvensional yang makin sepi penumpang. Mereka tidak punya kekuatan apapun melawan kemajuan jaman. Dari 35 perusahaan taksi di Jakarta, kini hanya tinggal empat yang masih aktif mengoperasikan armadanya. Di dunia pariwisata pun, teknologi internet mengguncang dan merubah banyak hal. Salah TRANSPORTASI ONLINE:Konsumen sudah pindah secara permanen karena teknologi memberikan mereka harga yang lebih murah, mudah, dan cepat.