Page 45 - Majalah Berita Indonesia Edisi 98
P. 45


                                    BERITAINDONESIA, Edisi 98 45LENTERAAprelo Formes (Alfoms), Penatua dan Ketua II GBIP Pengurus Harian Majelis Jemaat GPIB Tugu, Cilin cing, Jakarta Utara: “Semoga acara-acara begini ditingkatkan terus. Mudah-mudahan ini menjadi suatu contoh bagi kebhinekaan Indonesia. Saya bangga dan saya dari gereja. Tapi dengan mengundang semua lintas agama, ini merupakan sesuatu hal yang baik.”Josep Tambunan, Pendeta Gereja Advent Hari Ke Tujuh Daerah DKI Jakarta: “Saya disambut dengan baik di sini, ramah sekali. Sangat mencontohkan sikap dari warga Indonesia yang sangat baik, tidak antipati, tidak kaku. Mari kita tingkatkan keramah-tamahan yang sudah kita junjung ini karena itu yang penting saat ini.”Mohd. Shafiq Firdaus Bin Abdullah, Wali Santri Malaysia: “Ya, Al-Zaytun sangat hebat! Karena sistem pelestarian lingkungan nya sungguh luar biasa, dan patut ditiru oleh masyarakat luas. Teruslah meningkatkan kualitas pendidikannya. Sehingga bisa memberikan kebaikan untuk kita dan untuk lingkungan, sebagaimana nama Masjid Rahmatan Lil A’lamin yaitu rahmat untuk semua alam.“Sdv. Rio Edison. OFM, Calon Pastor Fransiskan , Mahasiswa Pasca Sarjana Seklah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta: “Sangat luar biasa karena sangat menjunjung tinggi nilai toleransi keagamaan. Dan untuk semua umat agama datanglah ke mari, karena kita disambut dengan sangat baik. Tetaplah menjadi komunitas terbuka yang menampakkan keanekaragaman, yang menghargai perbedaan di negara kita tercinta.”Nathanael Budi, Pendeta dari Yayasan Kaki Dian Emas Bekasi asal Batam: “Syaykh cukup memberikan yang terbaik di acara Peringatan 1 Syuro 1440 Hijriah ini. Intinya bukan soal acaranya, tapi bagaimana menghormati sebuah kebangsaan dengan keanekaragaman, baik itu dari perbedaan hari raya dan lain-lain. Itu yang dibutuhkan oleh semua, tidak hanya dari pihak Syaykh, semua saling berkaitan satu dengan yang lain. Ini sebuah langkah yang diambil Syaykh sudah dari cukup lama, bak gayung bersambut. Karena dari setiap kita mengungkapkan Indonesia, itu tidak bisa kalau sendiri, harus dengan kebersamaan, baru bisa! Untuk menang, merdeka, ya harus sama-sama, kalau tidak ya akan hancur, bercerai-berai. Doa kita bersama bahwa setiap acara seperti ini, kebersamaan, keterikatan satu dengan yang lain ke depannya bisa lebih banyak lagi. Tidak hanya menjalin silaturahmi tapi juga saling mengisi kelebihan dan kekurangan.”Mr. Muhammad Zaymi Rudin, asal Malaysia: “Selama di sini, saya merasa senang sekali. Karena di sini saya disambut dengan sangat baik oleh Syaykh, Pejabat MAZ, santri-santri, mahasiswa, serta seluruh Civitas Ma’had Al-Zaytun ini. Karena di sini juga kami merasa sangat tenang dan damai. Seluruh agama-agama dan bangsa-bangsa berkumpul jadi satu padu di sini, membangun dan mengedapankan nilai toleransi yang tinggi. Karena pada dasarnya, visi dari Al-Zaytun itu sendiri ialah “Menjadi Pusat Pengembangan Budaya Toleransi dan Perdamaian”. Pesan saya untuk AL-Zaytun ke depannya adalah semoga AL-Zaytun dapat menjadi lebih baik tentunya dalam mengedapankan visi dan misinya. Agar dapat menjadi pusat dari pengembangan nilai-nilai toleransi antar berbagai budaya serta agama dan menjadi pusat peradaban untuk agama ini, bangsa ini, serta negara ini.”Mrs. Fauzi, asal Kangoo - Malaysia: “Saya amat terkejut melihat perbandingan dan perbedaan Al-Zaytun waktu dulu sampai sekarang. Semua perubahan-perubahan akan pembangunan dan perkembangannya sangat jauh lebih maju ke depan. Tentu saja saya berharap Ma’had Al-Zaytun ini melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas yang dapat melanjutkan pemba ngunan dan peradaban ini untuk ke depannya dan menjadi pelopor pemimpin dunia dalam peradaban ini.”H. Anang Lukman, M.PdI, Ketua Yayasan Al Muttaqin, Tasikmalaya: Al Zaytun luar biasa, semakin lebih baik dari sebelumnya. Dengan kehadiran tamu-tamu dari nonmuslim itu alangkah luar biasa dan berani, di mana di banyak pesantren lain tidak ada yang berani, karena banyak pemahaman yang masih dangkal, dan bagi saya tidak jadi masalah. Ini seharusnya adalah langkah negara yang justru terwakili oleh Syaykh yang luar biasa. Jadi benar-benar luar biasa. Menurut saya, belum pernah ada di tempat lain. Al-Zaytun benar memprakarsainya, terobosan dalam rangka persatuan Indonesia. Tamunya juga luar biasa, sangat antusias, pelayanan terhadap tamu sangat luar biasa, tidak ada di pesantren lain, kalaupun ada tidak seperti di sini.”STAND BUAH: Stand Toko Buah di bagian Selatan Masjid Rahmatan Lil’Alamin.
                                
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49