Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 98
P. 48
48 BERITAINDONESIA, Edisi 98 BERITA NASIONALLima Tolok Ukur Kemerdekaan IndonesiaPagi hari pukul 6:00 lapangan Palagan Agung, Kampus Al-Zaytun, Indramayu, Jawa-Barat, sudah ramai oleh santriwan-santriwati, mahasiswa IAI, guru, dosen, exponen dan karyawan, yang hendak mengikuti upacara HUT Kemerdekaan RI. Bahkan tak hanya civitas akademika Al-Zaytun yang mengikuti upacara tersebut, beberapa wali santri dan koordinator juga hadir.Al-Zaytun selalu memperingati HUT RI sebagai hari bersejarah yang sangat penting. Momentum 17 Agustus dijadikan budaya menggali jiwa patriotisme generasi muda bangsa Indonesia. Santriwan-santriwati berbaris teratur sesuai dengan kelasnya masing masing. Ada juga yang berperan sebagai Paskibra, pasukan baris berbaris dan paduan suara. Semuanya terlihat bersemangat riang gembira.Setelah semua peserta bersiap di lapangan, upacara dimulakan dengan pengibaran bendera sang saka merah putih oleh Paskibra Angkatan 16. Bagi civitas Al-Zaytun, Indonesia Raya tiga stanza merupakan ruh dan jani bangsa ini. Maka saat lagu kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza berkumandang, seluruh peserta upacara terlihat sangat khidmat penuh penghayatan.Selanjutnya acara dilanjutkan dengan mengheningkan cipta untuk mengenang dan mendoakan para pahlawan yang gugur di medan tempur, yang dipimpin langsung oleh pembina upacara Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang.Usai mengheningkan cipta, dilanjutkan pembacaan teks Proklamasi oleh Ustadz M. Nurdin, SSos, dan pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh Ustadz AF Abdul Halim, SSos. Kemudian, Syaykh menyampaikan Pidato Kebangsaan, yang disambut gegap-gempita para peserta upacara. Berikut petikannya:Syaykh Al-Zaytun Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang menegaskan lima tolok ukur kemerdekaan Indonesia. Selama kelima tolok ukur itu dijalankan, maka rakyat Indonesia akan tetap merdeka. Merdeka bukan teriakan, merdeka punya ukuran, dan inilah yang akan kita pertahankan. Syaykh menegaskan kemerdekaan dipertahankan artinya mempertahankan dasar negara Indonesia yang lima itu. Demikian pesan dari Syaykh Al-Zaytun dalam pidato kebangsaan 17 Agustus 2018 di Kampus peradaban Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, Indonesia.PROKLAMASI DAN PEMBUKAAN UUD: Ustadz Abdul Halim membacakan Pembukaan UUD 1945, setelah Ustadz M. Nurdin membacakan teks Proklamasi