Page 50 - Majalah Berita Indonesia Edisi 98
P. 50


                                    50 BERITAINDONESIA, Edisi 98 BERITA NASIONALIndonesia.Saudara-saudara, sikap bangsa Indonesia yang gentlemanseperti itu dinyatakan dengan gegap-gempita di tengah-tengah bangsa Belanda yang masih bercokol di Hindia Belanda. Bangsa Indonesia ketika itu menyatakan sebuah nama baru, bukan Hindia Belanda yang dicita-citakan oleh Belanda. Ketika sumpah pemuda itu, bangsa Nederland (bangsa Belanda) ingin mendirikan Uni Nederland hingga 300 tahun ke depan, namun dipotong oleh bangsa Indomesia yang punya bangsa, punya negara dan punya bahasa dengan proklamasi, proklamasi 17/08/1945. Secara hukum internasional bangsa Indonesia tidak melanggar hukum, karena ketika itu adalah masa vacum, diawali dari 6 dan 9 Agustus 1945, Amerika telah menjatuhkan bom di Hirosima dan Nagasaki, Jepang. Lalu 15 Agustus 1945 bangsa Jepang myerahkan diri untuk tidak melanjutkan perang, kemudian sekutu mengambil-alih kekuasaan daripada seluruh negara yang dijajah oleh Jepang. Ketika itu bangsa Indonesia berembuk langsung dengan persiapan-persiapan matang beberapa bulan sebelumnya, beberapa tahun sebelumnya, maka tercetuslah di saat keadaan yang vacum (tidak ada kekuasaan), meletuplah proklamasi yang dikumandangkan Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia. Ini apa pun prosesnya, bagaimanapun perjalanannya, kita telah memiliki kemerdekaan, kemerdekaan Indonesia bukan sesuatu yang diberikan siapapun kecuali karunia Allah Swt, Tuhan YME.Bung Karno pernah berkata “musuh hari ini gampang, karena penjajah, musuh yang paling berat adalah bangsa sendiri setelah merdeka”. Untuk itu saudara-saudara sekalian dan para pelajar, Indonesia bisa merdeka bukan hanya satu proklamasi dan hanya beberapa kata dan kalimat itu, tapi kemerdekaan Indonesia ini adalah kemerdekaan yang punya tolak ukur: Merdeka yang memiliki Ketuhanan YME, merdeka yang bangsanya berketuhanan YME, merdeka yang UUDnya tidak lepas dari ketuhanan YME, merdeka yang ekonominya tidak lepas dari tatanan kteuhanan YME, merdeka dalam politik yang tetap berketuhanan YME dan berbudaya menurut ketuhanan YME. Ini satu bagian.Merdeka punya tolok ukur kemanusiaan, kemanusiaan bukan dibatasi oleh bangsa, kemanusiaan yang tidak ada batas , kemanusiaan yang universal, ajaran Ilahi, ajaran TuhanYME, universal yang punya keadilan, punya peradaban. Inilah cita-cita kemerdekaan dan inilah ukuran Paskibra Al-Zaytun Angkatan 16 berpose bersama para guru pembinaPaskibra Al-Zaytun usai mengibarkan Sang Saka Merah-Putih
                                
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54