Page 28 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 20
P. 28
28 Q TokohINDONESIA 20 THE EXCELLENT BIOGRAPHYmencoba busway.“Saya maudilengserkan gara-garabusway ini. Tetapisetelah masyarakatsaya tahukegunaannya,sekarang saya didemosetiap hari, merekaminta untuk ditambahkoridornya sesegeramungkin,” kataSutiyoso, mengulangucapan WalikotaBogota, yang akhirnyaberhasil tampilmenjadi calon terkuatpemilihan presidenKolombia.Belajar daripengalaman WalikotaBogota itulah, ketika diJakarta digebukitentang buswaySutiyoso diam saja. Karenasudah mengerti bahwa harusseperti begitulah memangpengalamannya. Begitulah,pengoperasian TransjakartaBusway, tidak serta-mertadisambut suka-cita olehwarga. Malah pada awalnyadicerca. Mereka jugadituding melakukan korupsidengan me-mark up biayapembangunan busway itu.Namun, atas dorongan danpimpinan GubernurSutiyoso, program buswayterus melangkah.Sutiyoso berani dan tegasmengoperasikanTransjakarta Busway, sebabdidasari oleh besarnyakerinduan terpecahkannyamasalah angkutan umum dankemacetan Jakarta. Hujatantak bisa membendungreformasi total transportasiitu.Tak berapa lama hujatanitu pun berubah menjadipujian. Satu bulanberikutnya, hasil penelitianJapan International forCooperation Agency (JICA)bekerjasama denganBappenas, menunjukkansebanyak 14% penggunabusway terbukti berasal darikalangan berduit yangsebelumnya pengendaramobil pribadi. Mereka inilahyang awalnya menolak keraside baru busway sebabmenduga lajur jalannya akanmenyempit diambil busway.Dengan rendah hati,Sutiyoso mengakui, buswaysama sekali belumlahmenyelesaikan kemacetanJakarta. Baginya busway diluar fungsi teknis membawamisi lain sebagai saranaedukatif masyarakat agarberdisiplin dalam berlalulintas, mengajak penggunakendaraan pribadi untuklebih baik menggunakanangkutan umum (busway),dan sekaligus sebagai buktikeberpihakan PemerintahDaerah DKI Jakartaterhadap masyarakatpengguna angkutan umum.Pengelolaan buswayselanjutnya diserahkan keBadan Pengelola (BP)TransJakarta, pimpinan IrzalDjamal yang sebelumnyamenjabat AsistenPembangunan Pemprov DKIJakarta. Dan RustamEffendi, seorang yangtadinya dicerca malahmenjadi dicinta itu, sebagaiKepala Dinas PerhubunganDKI Jakarta, lalu sibukmematangkan aplikasikonsep Pola TransportasiMakro (PTM) Jakarta itu.Kondisi AktualRustam menyebutkan,kendaraan bermotor diJakarta yang saat iniberjumlah 5,4 juta unit terussaja meningkat rata-rata 11persen pertahun. Di tahun2003, setiap hari rata-ratatelah dikeluarkan 138 STNKbaru. Ituberarti, adatambahan138kendaraanperhari melintasijalanan Jakarta.Dengan jarakantara satukendaraandengankendaraanlainnya masingmasing setengahmeter saja kemuka dan kebelakang, makadibutuhkanruang (jalan)enam meter perunit. Sehingga,total perhariharusnyadibutuhkantambahan jalanbaru sepanjang 828 meter.Di tahun 2004,pertambahan kendaraan itumeningkat menjadi rata-rata269 unit perhari, yangberarti harus dibutuhkantambahan jalan baru 1.614meter setiap hari.Kondisi itu masihdiperparah lagi dengankehadiran lalu lalang600.000 unit kendaraan(mengangkut sekitar 1,2 jutaorang) dari wilayah Bogor,Depok, Tangerang danBekasi memasuki Jakarta, ditahun 2003. KendaraanBodetabek itu tentu saja ikutmengalami pertumbuhan,bisa jadi pada tahun 2004sudah mencapai 700.000unit perhari.Persoalan transportasiJakarta menjadi semakinrumit tatkala dimunculkandata terbaru, bahwa rasiojumlah kendaraan pribadidibandingkan kendaraanumum adalah 98 persenberbanding 2 persen.Sayangnya, walau rasiojumlah kendaraan pribadisecara nisbi hampirmencapai 100 persen, atautepatnya 98 persen namunjumlah manusia yangdiangkut relatif tak berbedajauh dengan jumlah manusiayang diangkut 2 persenkendaraan umum itu.Kendaraan pribadi yangrasio jumlahnya 98 persenitu hanya mampumengangkut 49,7 persenperpindahan manusiaperhari, sedangkankendaraan umum yang hanya2 persen mampumengangkut hingga 50,3persen perpindahan manusiaperhari.Ketimpangan itulah yangmengangkat kembali kepermukaan kesimpulanklasik, betapa kondisiangkutan umum sudahsangat begitumemprihatinkan. Sebab daritahun ke tahun proporsijumlah angkutan umumsemakin berkurang.Kemampuan menambah ruasjalan pun semakin sulit.Sementara penambahankendaraan pribadi semakinpesat. Panjang jalan hanyadapat bertambah kurang darisatu persen pertahun,itupun hanya bisa berupaunderpass dan flyover.Sedangkan kendaraan ratarata bertambah 11 persenpertahun.Jika persentasepertumbuhan kendaraanbertambah tetap secaralinier, demikian pulapersentase pertumbuhanjalan linier tetap lambat,maka dipastikan persis padatahun 2014 kedua vektor ituakan bertabrakan membuatJakarta kolaps macet total.Lalu lintas mengalamikelumpuhan sebabkendaraan tak bisabergerak, keluar dari garasipun sudah tak bisa.“Anda boleh beli mobil tapitidak usah dikendaraisimpan saja baik-baikselimuti di garasi,” kataRustam galau.“Bayangkanlah, hirukpikuknya Kota Jakartasedemikian rupa. Apa yangbisa kita buat kalau tidakberani memecahkan ini,”gugat Rustam optimis. KataRustam, untung saja hasilawal pemecahan masalahlewat kehadiran buswaysudah mulai menjanjikanbetapa efektifnya sistemjaringan berbentuk PolaTransportasi Makro itu.Rustam memastikankeberanian mengambilkeputusan adalah salah satukata kunci penyelesaianmasalah lalu lintas KotaJakarta.RUSTAM EFFENDI TERMOTIVASI Q ti/ht