Page 25 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 20
P. 25


                                    THE EXCELLENT BIOGRAPHY TokohINDONESIA 20 Q 25BANG YOSSINGSINGKANLENGAN BAJU,AYUNKAN PACUL,JEMPUT MASADEPAN JAKARTAYANGREPRESENTATIFDAN ASRI Q ti/asPiagam MURI & GubernurPembuat BeritaBukti pengabdian Sutiyoso kepada jutaan warganya, iabekerja sebagai pelayan 24 jam sehari. Selain itu, dia jugaterbilang sebagai gubernur yang berani melaksanakan kebijakanstrategis dan penting kendati tidak populis dan mengundangkontroversi. Sehingga, dia banyak dalam pemberitaan mediamassa.Lalu, ia pun dianugerahi gelar dan penghargaan sebagai“Gubernur Pembuat Berita Terpopuler Indonesia Tahun 2002’,oleh sebuah suratkabar terbitan Ibukota. Kata Loepold,pemimpin umum surat kabar dimaksud, penganugerahandidasari pemberitaan media massa yang tiada henti tentangSutiyoso, dihitung sejak akhir tahun 2001 hingga Juli 2002.Baik itu berita yang mencerca maupun yang mencintaiSutiyoso. Sebab selama diamati nyaris tiada hari tanpa beritatentang Sutiyoso.Yang membuat predikat ‘Gubernur Pembuat Berita TerpopulerIndonesia Tahun 2002’ semakin unik, piagamnya dibuat 4,75m x 5,07 m ukuran sebuah piagam terbesar yang pernah adadi Indonesia. Inspirasi angka 475 melambangkan usia KotaJakarta di tahun 2002, dan angka 57 usia Republik Indonesia.Maka, Jaya Suprana, pendiri Museum Rekor Indonesia(MURI) yang hadir pada saat penganugerahan, memastikanpiagam yang diterima Sutiyoso adalah rekor ukuran piagamterbesar yang pernah ada di Indonesia. Karena itu Jaya Suprana‘Si Multitalent Pencetus Kelirumunologi’, memastikan pularekor tersebut akan dicatatkan dalam MURI.Adalah Jaya Suprana pula pada tahun 2004menganugerahkan Sutiyoso sebuah rekor baru: Satu-satunyaGubernur di Indonesia yang mengalami lima kali pergantianpresiden: Pak Harto, Habibie, Gus Dur, Mbak Mega, dan SBY.Saat HatinyaMasih MiliterMenjadi Gubernur DKI Jakarta padatahun 1997 tidaklah mudah bagiSutiyoso. Ditunjuk oleh atasan menjadiGubernur DKI Jakarta, dengan jujurdiakui Sutiyoso awalnya ia tidak sukadengan jabatan itu. Alasannya sematamata karena jabatan itu bukanhabitatnya. Jadi bukan maksud Bang Yosmeremehkan jabatan Gubernur disebuah Ibukota Negara.Sutiyoso lalu berprinsip sendiri, ia takakan pernah berhasil jika tidakmengerjakan tugas itu. Dan tugassebagai Gubernur itu harus dicintainyaapapun alasannya. “Kalau saya bolehngomong jujur, sebenarnya, saya ituyang paling berat adalah melipat bajuhijau saya. Itu yang paling berat, dansaya harus pensiun juga sebelumwaktunya, karena peraturannya sepertiitu,” kata Sutiyoso, yang akhirnya,sebagai prajurit sejati ia ikut sajaperintah atasan. Apalagi yangmemerintahkannya ketika itu adalahPanglima ABRI.“Di luar struktur TNI maka harusmengajukan pensiun. Tapi, hati saya kansebenarnya ke militer. Memang sebuahkenyataan saya jadi Gubernur dipemerintahan sipil. Dan saya sudahngomong dari awal, saya tidak akanpernah melaksanakan tugas itusetengah-setengah. Itu, saya harusfokus, saya harus mencari seoptimalmungkin, dan itu baru bisa kalau kitamencintai tugas itu. Lama-lama juga sayaberusaha untuk, ‘Ah, sudahlah, sayaabdikan diri, saya barangkali ini yangterbaik, dan saya harus bisa bekerjamaksimal’,” kata Sutiyoso yang merasaberat dan kurang sreg menjadi manusiasipil awal-awalnya.T O K O H U T A M A Q
                                
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29