Page 29 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 20
P. 29


                                    THE EXCELLENT BIOGRAPHY TokohINDONESIA 20 Q 29Tiga BasisSebelum mendesain PolaTransportasi Makro (PTM),Sutiyoso terlebih dahulumenganjurkan RustamEffendi mempelajaripersoalan lalu lintas Jakartasepanjang kurun waktutahun 1985-2001. Di era itupernah sangat menonjolgagasan mendirikan massrapid transit (MRT), sebuahsistem perjalanan massalmemanfaatkan rel kereta apibawah tanah atau subway.Hingga bulan Juni 2001,saat Gubernur Sutiyosomemanggil Rustam untukmemikirkan secara makrosistem trasnportasi umum diJakarta, terbukti subwaybelum terwujud.Rustam masih ingat betulpertemuan pertamanyadengan Gubernur Sutiyoso.Rustam, ketika itudiperintah, “Kau bisa nggakmembantu saya menciptakansuatu jaringan makro diJakarta ini?” seru Gubernur.Sebuah perintah, yanglebih tepat disebut sebagaiide baru, itu segeradiresponi dan dijabarkanRustam. Ia menjanjikankonsepnya akan selesai Mei2002. Berdasar kronologiitulah, Rustam selalumenyebutkan Sutiyosoadalah inisiator penggagaside dan pemimpin PolaTransportasi Makro (PTM)Jakarta. Sedangkan dirinyatak lebih hanya pelaksanasaja, tukang gebrak atautukang ‘sikat’ saja.Dibantu oleh konsultanCTS-UI (Center forTransportation StudiesUniversitas Indonesia),Jakarta, pimpinan SoetantoSoehodo, Rustam segerabekerja keras mewujudkanvisi Gubernur. Ia membuatskenariopengembangansistemtransportasiangkutanumum massaltahun 2007,2010, dan2020berbasiskantigapengembangan.Yakni,pengembangansistemangkutanberbasis fisikjalan, rel, danair. Ketiga basis itu di-backup dengan pengembanganketentuan pembatasan lalulintas (traffic restraints).Busway adalahdemonstrasi paling awalaplikasi Pola TransportasiMakro berbasis jalan.Rustam menyebutkan hinggatahun 2010, DinasPerhubungan DKI Jakartatelah menyiapkan sebanyak15 corridor bus priority.Sembilan koridor diantaranya bisa langsung siapdiaplikasikan menjadibusway. Enam sisanya masihharus melalui modifikasi,seperti memperlebar jalanyang sempit denganmembebaskan tanah warga,atau mengambil sisi-sisisungai kalau memang adasungai yang bisadimanfaatkan. Atau, bilaperlu dinaikkan ke atasmenjadi elevated road.Namun, elevatedroad sangat berbiayamahal.Busway Koridor-1sudah operasionalsejak 1 Februari2004, mengambiljurusan Blok M-Kota.Di tahun 2005tambah lagiberoperasi duakoridor yakniKoridor-2Pulogadung-Harmonidan Koridor-3Kalideres-Harmoni.Pada kurun waktutahun 2007 ditambahlagi empat koridorbaru operasional.Keempat koridortambahan itu,Koridor-4 Pasar Baru-KebunJeruk, Koridor—5 KampungRambutan-Tanjung Priok,Koridor-6 PulogebangBundaran HI dan Koridor-7jurusan Cililitan-Grogol.Sehingga tahun itu totalterdapat tujuh koridoroperasional.Pada tahun bersamaanmulai pula beroperasi dualingkar jalur monorel. Duajalur monorel dimaksudadalah green line yangbergerak memutar disepanjang lingkaran dalamkota dan blue line jurusanKampung Melayu-TamanAnggrek.Pada kurun waktu tahun2010 akan ada lagitambahan delapan koridorbusway, serta mulaiberoperasi jalur subway MRTjurusan Lebak Bukus-DukuhAtas. Kedelapan tambahanbusway adalah Koridor-8jurusan Cililitan-TanjungPriok, Koridor-9 PasarMinggu-Manggarai, Koridor10 Pulogebang-KampungMelayu, Koridor-11 CiledugBlok M, Koridor-12 WarungJati-Imam Bonjol, Koridor 13Kalimalang-Blok M, Koridor14 Lebak Bulus-KebayoranLama, dan Koridor-15Senayan-Tanah Abang.Sutiyoso menyebutkan,lebih senang memilih buswaysebagai prioritas transportasimassal Jakarta 2020 sebablebih ekonomis. Mengutipsumber Bank Dunia (WorldBank), Rustam menyebutkanbiaya pembangunan buswayrata-rata 2-5 juta dolar ASperkilometer.Itu, jauh lebih murahdibandingkan monorel yangmembutuhkan biayapembangunan 10-25 jutadolar AS perkilometer. Dansubway atau MRT yang lebihmahal lagi mencapai 50-100juta dolar AS perkilometer.“MRT itu berbiaya mulai 50-100 juta dolar AS perkilometer, jadi tidak mungkinkalau ditangani oleh Pemda,”kata Rustam menimpali.Rustam memberi catatankhusus soal biaya ini.Kendati Bank Duniamematok biayapembangunan busway ratarata 2-5 juta dolar ASP E R S P E R S P E K T I F QBANG YOS NAIK BUSWAY SALAH SATU MODA PROGRAM POLA TRANSPORTASI MAKRO JAKARTA Q ti/asTRANSJAKARTA BUSWAY, KEBERPIHAKAN KEPADA WARGA Q ti/ak
                                
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33