Page 31 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 20
P. 31


                                    THE EXCELLENT BIOGRAPHY TokohINDONESIA 20 Q 31pengenaan pajak progresifterhadap kendaraan kedua,ketiga, keempat danseterusnya milik sebuahkeluarga. Pajaknya dibuatmakin mahal makin mahaldan makin mahal. Tiketparkir di dalam kota akandinaikkan setinggi mungkin.Tentang ini, “Memang,maksudnya supaya orangogah bawa kendaraannya,”kata Rustam singkat.Batasan umur kendaraantermasuk sisi yang ikutdibidik. Pada tahun 2003,ketika Dishub DKI Jakartamengajukan usulan ini masihditolak oleh DPRD DKIJakarta. Namun, kataRustam, sekarang justruDPRD-nya yang telahmengendus bahwa setiapkendaraan usia 15 tahun keatas tidak lagi boleh berlalulalang di Jakarta. “Ternyata,sekarang DPRD yang mulaibicara. Prinsipnya kitasetuju,” kata Rustam.Berdasarkan skenarioangkutan umum massal PolaTransportasi Makro Jakarta,Sutiyoso berharap tahun2007 kemacetan lalulintasJakarta sudah mulai teratasi.PlazaTerminalTerminal tak luput darirencana pembenahanrevolusioner transportasiJakarta. Terminal,khususnya yang berfungsiganda untuk dalam kota danluar kota, seperti PuloGadung, akan dikondisikanmenjadi lebih menyerupaiplaza tempat untukberbelanja atau shopping.Rustam menyebutkan,pihaknya sudah memulailangkah pembenahanbergandengan tangan denganinvestor yang mau mendanai.“Nanti, kita akan bentuk disana plaza, bukan terminal.Jadi, di tengah-tengahnyaada plaza di kiri-kanan baruada terminal,” kata Rustamoptimis.Dikatakannya, siapapunyang datang ke sana akanserasa bukan mau masuk keterminal tetapi masuk keplaza untuk belanja ataushopping pakaian dansegala macam. Tetapi siapapun yang mau pergi ke luarkota maka akan adakendaraan ke luar kota,demikian pula untuk yangdalam kota.“Jadi, nanti kendaraan dariluar kota itu masuk ke tol,lalu dia langsung turun kebasement untuk waitingroom. Di waiting roompengemudi dan kernetkendaraan itu boleh makandulu di kaki lima yang ada didalam, bukan kaki lima yangsemrawut. Baru, kendaraanitu melanjutkanperjalanannya,” kata Rustam.Sedangkan untuk angkutandalam kota, diskenariokanbis kota itu turun, masuk kewaiting room, langsung diake tempat penjualan karcis.Nah, dari situ ke waitingroom lagi, tunggu sampai adapanggilan bahwa kendaraanyang menuju tujuannyasudah akan berjalan.Sebelum penumpangmelanjutkan perjalanan,misalnya penumpang luarkota, di terminal plaza atauplaza terminal, itu timbulpikiran baru, ‘ah, saya maumalas-malasan dulu deh,sebentar lagi saya baruberangkat’. Jam berapaberangkat ke Purwokerto,katakan jam lima, padahalsaat ia tiba baru jam dua,‘ah, saya mau shopping duluke plaza.’ Nah, di situ adacounter untuk penitipanbarang. Setelah itu dia naikke atas, belanja-belanja duludi situ. Beli pakaianpacarnya dulu, misalnya,atau lipstik pacarnya yangada di Jawa, baru dia pergi.Terminal demikian,menurut Rustam, akandidirikan di tiga tempat,yakni di Pulo Gebangpengganti Pulo Gadung, diKampung Rambutan dan diRawa Buaya. Ketiganyadibangun denganmengundang swastasehingga tidak membebaniAPBD Pemda DKI Jakarta,sama seperti buswayKoridor—2 dan Koridor- 3yang pasokan bis semuasudah dari swasta.Cukuplah busway Koridor1 Blok M-Kota yang dibiayaipemerintah, sebagaidemonstrasi pertamakehandalan aplikasi PTM.Demonstrasi pertama yangberhasil membuat pengusahaswasta melek mata dan tahubahwa konsep itu bisauntung sehingga untukkoridor-koridor selanjutnyamau mendanai investasilangsung.Keikutsertaan swasta itusangat perlu. Selain karenafaktor kemampuanpembiayaan yang terbatasdari Pemda, juga sekaligusmenepis tudingan yangsangat menyakitkan, korupsidan markup yang ditujukankepadanya. Tudingan itumengemuka, karena orangbelum pernah melihat bahwaada suatu pekerjaan yangbegitu hebat dan kaget,kaget, aduh, ratusan milyar,ratusan milyar, ratusanmilyar. Orang hanyamenghitung ratusan milyartanpa melihat apa maksuddan tujuannya.BelumBerbuatTransportasi Jakarta sudahmulai menunjukkanpergerakan ke arahperbaikan. Namun Sutiyosotetap merasa belum puas. Diabahkan merasa belummelakukan apa-apa, walauopini publik sudahmengatakan, ia telah berbuatsebuah langkah revolusionertransportasi Ibukota Jakarta.Rasa belum berbuat apa-apamembuatnya masih akanterus berkarya hinggaakhirnya nanti berhenti sesuaiperiode tugas jabatannya.Tepat pada 2007, saatSutiyoso menyelesaikan tugastugasnya sebagai Gubernur,paling sedikit sudah tujuhhingga 10 koridor buswayberoperasi, monorail minimalsudah bisa jalan satu line.Demikian pula dengan jalanjalan tol layang, yangberbentuk flyover atauelevated road, jadi di atasjalan masih ada jalan, yangarahnya menuju ke pusatkota, akan dibangun.Elevated toll road itudiharapkan sudah bisa mulaidibangun satu dua tahun ini,sebab ada banyak investoryang berminat terlibat didalamnya bersama PT JasaMarga. Pelabuhan-pelabuhanyang modern juga masihterus. U mti/ht-crsP E R S P E R S P E K T I FQDEWAN TRANSPORTASI KOTA JAKARTA SETELAH DILANTIK GUBERNUR SUTIYOSO Q ti/as
                                
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35