Page 34 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 20
P. 34
34 Q TokohINDONESIA 20 THE EXCELLENT BIOGRAPHYperistiwa Golkardengan PPP diJatinegara yangdiisukan ada masjiddibakar, karena sayasholat di situ, ya sayaberada di situ. Jangandiartikan terus sayaada rekayasa di situ.Maka itu, sayayakinkan Anda: Apainteres saya? Nggak ada kepentinganpolitik saya, tetapi kepentingankeamanan yang menjadi tanggungjawabsaya.Bagaimana prosesnya Anda menjadiGubernur periode pertama?Intinya, saya tidak pernah terbayangdan tidak pernah bercita-cita inginmenjadi Gubernur. Tapi saya prajurit.Di mana jaman itu, jabatan mana sajasebenarnya main tunjuk saja, mainperintah dan saya harus menerima.Jadi saya dicalonkan, ya saya ikut saja.Namun demikian, ngomong jujur saja,tadinya saya tidak suka jabatangubernur itu. Semata-mata karenamerasa bukan habitat saya. Bukanmeremehkan jabatan Gubernur, bukan.Tetapi setelah saya jadi Gubernur, itusebuah kenyataan. Saya tidak akanpernah berhasil kalau tidak fokus ditugas itu, dan tugas itu harus sayacintai walau apa pun alasannya.Anda termasuk Gubernur DKI yangpaling beruntung sebab bekerja untuklima Presiden. Komentar Anda?Makanya saya diberikan satupenghargaan oleh MURI sebagaiseorang Gubernur yang mengalami limapemerintahan. Tapi itu semua adahikmahnya. Ada pelajaran di dalamnya.Apalagi saya menjadi Gubernur dua kalisama sekali tidak pernah sayaperkirakan. Bahkan saya sebenarnyasudah siap untuk berhenti waktu itu.Tapi itu kan panggilan tugas.Bekerja dengan lima Presiden tentuAnda perlu melakukan suatuadjustment?Ya, itu betul. Kalau presidennyaganti, kabinetnya ganti orang baru lagi,urusan lagi dari awal. Sebagai contoh,rencana saya membangun kereta dibawah tanah tak jadi-jadi karena palingtidak ada lima menteri yangberkompeten dalam masalah ini sayaapproach satu-satu. Lalu wakil presidensampai presidennya. Pas sudah maufinal, rontok ganti lagi. Orang baru lagi,saya mulai lagi dari awal sampai limakali nggak jadi-jadi.Pengalaman yang paling menarik,bekerja dengan Presiden yang mana?Ya semua mempunyai ciri masingmasing. Pada dasarnya figur pemimpinitu ada kelebihan ada kekurangannya.Saya orangnya positive thinking saja.Saya serap yang positif dan saya nggakakan persoalkan yang negatifnya.Anda sangat mengandalkan solusimengatasi kemacetan lalulintasJakarta dengan Pola TransportasiMakro (PTM) Jakarta. Bagaimanaproses munculya ide yang spektakuleritu?Pada pemerintahan yang saya pimpinpada periode pertama 1997-2002, ituAnda tahu sendiri kondisi Indonesiasulit, terutama Ibukota dengankerusuhan Mei 1998. Dampaknya luarbiasa, terutama terhadap keuangandaerah.Jadi saya berangkat dengan anggarankeuangan yang sangat minim. Olehkarena itu, target saya adalah survival,tetap eksis mempertahankan Ibukotadengan beban-beban yang ditugaskansebagai pusat pemerintahan, Ibukotanegara, pintu gerbang masuk keIndonesia, kota pariwisata, kota budayadan sebagainya. Itu bisa saya jamin.Nah, sentralnya adalah keamanan danketertiban yang harus saya kembalikan.Saya berangkat dari kerusuhan Meiyang begitu hebat membuat traumatismasyarakat. Bayangkan, kerugian kitakalau dirupiahkan secara materi Rp 15trilyun, yang mati 293 orang, belum lagiperistiwa lain seperti penjarahan dankatanya ada perkosaan segala macam,membuat masyarakat traumatis.Bagaimana saya mengembalikan rasaaman, itu tidak mudah. Saya harusrangkul aparat keamanan dan TNI/Polri. Beruntung kapasitas saya sebagaimantan Panglima Kodam denganpangkat Letnan Jenderal menolong sayauntuk bisa memobilisasi, bekerjasamadengan aparat TNI/Polri,mengembalikan rasa aman. Walaupunkala itu, hal itu bukan pekerjaanmudah, bahkan sangat sulit. Mengapasulit? Karena TNI/Polri sendiri lagidihujat. Jadi mereka merasa mendingtiarap saja di barak daripada dihujatdan dicaci-maki. Tapi saya ajak, ayoberbuat sesuatu meski ini memangsulit.Alhamdulilah, berangsur-angsurkeamanan dan ketertiban pulih. Sejalandengan itu, keuangan Pemprov Jakartapun menjadi bagus. Dari Rp 1,7 trilyunAPBD-nya (tahun pertama 1998), tahunkedua (1999) sudah Rp 3,2 trilyun,tahun ketiga (2000) Rp 4,1 trilyun,tahun keempat (2001) Rp 8,4 trilyun,dan tahun kelima masa jabatan periodepertama (2002) Rp 9,6 trilyun. Lalu,periode kedua pada tahun keenam(2003) anggaran menjadi Rp 11,7trilyun, tahun ketujuh (2004) Rp 12,6trilyun, dan tahun kedelapan (2005)kita proyeksikan Rp 14 trilyun.Peningkatan ini dianggap sulapan apatidak, terserah saja penilai.Pada periode kedua (2002-2007),saya lalu memilih program-programstrategis. Di antaranya, pertama,penanggulangan banjir dengan caramembangun Banjir Kanal Timur (BKT).Kedua transportasi denganmenciptakan Pola Transportasi Makro(PTM).Ketiga, di bidang lingkungan hidup,saya sudah menandatangani MoUdengan Malaysia. Perut bumi kita inisudah tercemar habis-habisanberpuluh-puluh tahun harus kitahentikan dengan teknologi yang tepatguna murah-meriah.WAWANCARABANG YOS LEPAS KONTINGEN OLAHRAGA Q ti/as