Page 14 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 22
P. 14


                                    14 Q TokohINDONESIA 22 THE EXCELLENT BIOGRAPHYMuslimin Indonesia (Parmusi). Partai inimenampung aspirasi ormas-ormas Islam,misalnya Muhammadiyah, JamiyatulWasliyah, Gasbindo, Persatuan Guru-guruAgama Seluruh Indonesia, bahkan WanitaIslam.Sejak awal, Aisyah terlibat padaMuktamar I pembentukan Parmusi yangketua umumnya adalah Moh. Roem. Aisyahmasuk dalam kepengurusannya sampaitahun 1970, saat kepemimpinan diambil alihJ Naro.Tahun 1973, empat partai Islam (termasukParmusi) difusikan ke dalam PPP. Karenakeaktifan Aisyah di Parmusi, kemudian PPP,membawanya ke kancah perpolitikan diSenayan, sebagai anggota MPR RI periode1977-1987.Bersama fraksinya ketika itu, Aisyah ikutmenentang Rancangan Ketetapan MPR No. IItahun 1978. Alasannya, jika Rantap itumenjadi Tap MPR, masyarakat akanmengkeramatkan Pancasila secaraberlebihan dan mengesampingkan ajaranagama yang dianutnya.Periode 1987-1992, Aisyah menjadianggota DPR/MPR RI. Ia duduk di Komisi IIyang membidangi masalah politik dalamnegeri dan pertanahan. Di masa jabatannyaini, Aisyah banyak melontarkan kritikterhadap pemerintah, di antaranyadisampaikan langsung dalam dialognyadengan Menteri Dalam Negeri, agarpemerintah tidak memaksa rakyat memilihGolkar.Memang, akibat pemaksaan kehendak ini,dampaknya sangat terasa terhadap PPP.Dari soal mempersulit mengambil raportanak sampai teror dialami para kader PPP.Hal inilah yang ditentang Aisyah ketika itu.Sebab, jelas-jelas terlihat ada upayapengerdilan PPP secara sistematis, sehinggasulit mengembangkan partai dan merekrutkader-kader baru.Aisyah dan partainya juga menentangkeharusan pegawai negeri memilih Golkardan larangan pemerintah kepada partaipartai politik untuk berkiprah di desa-desakecuali Golkar.Bukan Aisyah namanya kalau ia tidakberusaha untuk mengembangkanpemikirannya di tataran yang lebih tinggi.Pada proses penyiapan Garis-garis BesarHaluan Negara (GBHN), Aisyah seringdiundang Sekjen Wakahamnas. Di masaOrde Baru, GBHN selalu berasal daripresiden. Begitu GBHN masuk dalam tingkatpembahasan di MPR, akan sulitmengubahnya. Sebelumnya ide-ide tentangGBHN ini didiskusikan dulu pada pertemuanterbatas dengan ormas, partai-partai politik,kalangan birokrasi dan kalangan kampusoleh Wanhankamnas.Lewat pembahasan-pembahasan itulahAisyah berusaha memasukkan ide-idenya kedalam GBHN. Namun saking sulitnya,kalaupun ide-ide itu masuk, hanya sebatashal-hal yang umum dan bukan hal-halstrategis.Salah satu yang disoroti Aisyah danfraksinya ketika itu adalah Trilogi Pembangunan, yakni pertumbuhan, pemerataandan stabilitas. F-PP menginginkan GBHNmenitikberatkan pada pemerataan. Tapipemerintah malah menitikberatkanpertumbuhan, yang ditandai denganpembangunan di kota-kota besar denganpeningkatan sampai tujuh persen.Padahal, menurut Aisyah, daerah-daerahjustru sangat tertinggal pertumbuhannya danperekonomiannya sangat rendah. Itulahsebabnya, ia lebih setuju jika yangdikedepankan adalah pemerataan.Aisyah bahkan mengangkat isutransmigrasi yang ketika itu sedangdigalakkan pemerintah. Menurutnya,HJ AISYAH AMINY VOKALIS SENAYAN Q mti/ricky l photo14 Q TokohINDONESIA 22 THE EXCELLENT BIOGRAPHY
                                
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18