Page 22 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 22
P. 22
22 Q TokohINDONESIA 22 THE EXCELLENT BIOGRAPHYyang ada tidak bisa mengatasiluka-lukanya yang parah itu.Aisyah merasa sangat sedih.Korban itu akhirnya meninggaldunia dengan luka-lukanya yangparah dan menimbulkan rasa sakityang luar biasa itu.Kepedulian Aisyah terhadapperjuangan kala itu mendorongnyauntuk ikut membantu paragerilyawan dengan menjadiwartawan perang. Ia tergabungdalam Wartawan Perang SumateraTengah sekaligus anggota TentaraPelajar Sumatera Tengah.Tugas para wartawan perang kalaitu adalah menginformasikanposisi Belanda dan perkembangansituasi garis depan kepadamasyarakat dan pejuang. Ini bukantugas enteng. Taruhannya adalahnyawa. Karena itu, dalam setiapaksinya, Aisyah selalu berhati-hatidan waspada. Dengan informasiyang diberikan para wartawanperang ini, masyarakat selalu tahuperkembangan situasi suatu daerahyang dimasuki Belanda dankeberadaan pemerintah RepublikIndonesia.Nyaris TertangkapTugas ini bukan main-main,amat berbahaya, apalagi buatseorang gadis muda seperti Aisyah.Pamannya sempatmengingatkannya untuk mengungsike desa yang lebih aman. TetapiAisyah memilih tinggal dirumahnya, karena ia lebih mudahmengetahui perkembangan situasidan memperoleh informasiberharga bagi para pejuang.Kekhawatiran pamannyaterbukti. Pada suatu hari, Belandadatang mengobrak-abrikkampungnya. Penduduk berlarianmenyelamatkan diri dan berusahabersembunyi. Situasi saat itusangat mencekam. Para pemudabanyak yang bersembunyi di antararumpun semak ilalang di pinggirsungai. Namun, pesawat CapungBelanda yang terbang mengitaridesa bisa melihat mereka. Pesawatitu memuntahkan ribuan peluru kearah persembunyian mereka.Tercatat 35 orang pemuda gugurdan mereka dikuburkan secaramassal di halaman sebuah masjid.Tentara Belanda pun memasukikampung dan mendobrak rumahrumah penduduk. Rumah keluargaAisyah tak luput daripenggeledahan Belanda. Untunglahkeluarganya sudah keburumengungsi, namun Aisyah yangbersikeras bertahan tak sempat larikeluar rumah ketika Belandamendobrak masuk ke rumahnya.Aisyah gemetaran mencari akal.Akhirnya, ia bersembunyi di balikpintu sebuah kamar. Belandamendobrak pula kamar tempatnyabersembunyi. Aisyah sangatketakutan. Ia tak putus-putusmembaca doa sambilmemperhatikan dari balik pintubagaimana seorang serdaduBelanda masuk dengan senter ditangannya dan memandangi fotodatuk (kakeknya).Untungnya, serdadu itu tidakmemeriksa dengan seksama sampaike balik pintu. Ia hanya mengambillampu stromking di kamar itu danlangsung pergi. Tuhan YME masihmemberi keselamatan bagi Aisyah.Padahal, sepupunya yang sedangsakit di rumah sebelah malahdiangkut Belanda.Di masa clash kedua ini,gerilyawan kita sangat sulitdilumpuhkan. Ketika pasukanBelanda melintasi perbukitan,mereka diserang para pejuang dariatas bukit sehingga mereka kocarkacir. Namun akibatnya, Belandasering balas menyerang denganmembabi buta ke desa-desasekitarnya, bahkan sampaimembakar rumah-rumahpenduduk.Namun karena Belanda tidaksetiap hari melakukanpenyerangan, para pelajar yangberasal dari berbagai sekolah danperguruan berinisiatif mengundangguru untuk memberi kursus. Untukmengawasi gerak-gerik Belanda,ada sukarelawan yang bertugasmengintai di atas bukit. JikaBelanda datang, para pengintaiakan memberikan peringatandengan meniup puput kerbau,yakni sebuah terompet yangterbuat dari tanduk kerbau. Merekameniupnya dengan keras, sehinggapenduduk kampung segerabersembunyi ke bukit-bukit.Pengalaman selama tahun 1949itu begitu mendalam di hatiAisyah. Tidak heran jika akhirnyaAisyah tumbuh dewasa denganprinsip dan keyakinan untuk terusmempertahankan kemerdekaan danberjuang penuh pengorbanan demikebenaran. U ti/rh-htAisyah tumbuh dewasadengan prinsip dankeyakinan untuk terusmempertahankankemerdekaan danberjuang penuhpengorbanan demikebenaran.HJ AISYAH AMINY SAAT WAWANCARA DENGAN WARTAWAN TOKOH INDONESIA Q mti/ht