Page 16 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 16


                                    16 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIAS BY, panggilan populernya, adalah Presiden Republik Indonesia pertama hasil pilihan rakyat secara langsung.Dia yang kaya wacana dan retorika berhasilmengalahkan Megawati Soekarnoputridalam Pemilu Presiden putaran kedua, 20September 2004. Wacana dan retorika ituberlanjut setelah dia memimpin KabinetIndonesia Bersatu.Janji dalam 100 hari pemerintahannya,tidak terpenuhi. Sampai satu tahun, janjijanji kampanyenya untuk membukalapangan kerja justru makin jauh dariharapan. Pengangguran makin bertambah.Kemiskinan makin membelenggu yangberpuncak pada terjadinya busung lapar dibeberapa daerah. Penyakit polio merebak,anak sekolah gantung diri.Ditambah lagi kelangkaan BBM yangmemaksa rakyat harus antri berjam-jam,bahkan berhari-hari.S BY berpasangan dengan Muhammad Jusuf Kalla, menawarkan program memberikan rasa aman, adil dan sejahtera kepadarakyat. Janji ini telah mengantarkan SBY padaposisi puncak kepemimpinan nasional.Penampilan publiknya mulai menonjol sejakmenjabat Kepala Staf Teritorial ABRI (1998-1999) dan semakin berkibar saat menjabatMenko Polsoskam (Pemerintahan Presiden KHAbdurrahman Wahid) dan Menko Polkam(Pemerintahan Presiden MegawatiSukarnopotri).Ketika reformasi mulai bergulir, SBY masihmenjabat Kaster ABRI. Pada awal reformasiitu, TNI dihujat habis-habisan. Pada saat itu,sosok SBY semakin menonjol sebagai seorangJenderal yang Berpikir. Ia memahami pikiranyang berkembang di masyarakat dan tidakmembela secara buta institusinya.“Penghujatan terhadap TNI itu menurut sayatak lepas dari format politik Orde Baru danperan ABRI waktu itu,” katanya. Maka, TokohIndonesia DotCom menjulukinya sebagai‘mutiara di atas lumpur’.Siapakah Susilo Bambang Yudhoyono yangberhasil meraih pilihan suara hati nuranirakyat pada era reformasi dan demokratisasiitu?Pensiunan jenderal berbintang empatberwajah tampan dan cerdas, ini adalah anaktunggal dari pasangan R. Soekotji dan SittiHabibah. Darah prajurit menurun dari ayahnyaR. Soekotji yang pensiun sebagai Letnan Satu(Peltu). Sementara ibunya, Sitti Habibah, putrisalah seorang pendiri Ponpes Tremas,mendorongnya menjadi seorang penganutagama Islam yang taat. Dalam dirinya punPosisi Puncak SBYLaksamana diberhentikan bersama YusufKalla, kader Partai Golkar, tanpasepengetahuan Megawati dan tanpa alasanyang jelas.Sejak saat itu, si pendiam Megawati secaranyata mengambil jarak ‘sahabat-saudara’dan jarak politik dengan Gus Dur. Eskalasipolitik pun bergeser cepat 180 derajat.Partai-partai berbasis Islam (PPP, PAN,PBB, PK dll), yang pada Sidang Umum MPR1999 ‘sangat anti’ Megawati, memanfaatkanjarak renggang Mega-Gus Dur, denganmembentuk ‘aliansi’ atau kesepahamanpolitik baru dengan PDI-P.Sebab, partai-partai berbasis Islam itusudah lebih dulu merasa ‘disepelekan’ GusDur. Hamzah Haz, Ketua Umum PPP, sudahlebih dulu didepak dari kabinet. Kemudianmenyusul Bambang Sudibyo (PAN) danYusril Ihza Mahendra (PBB) danNurmahmudi Ismail (PK), masing-masingdipecat dari jabatan Menkeu, Menkeh danMenhutbun. Disusul lagi Bomer Pasaribu danMahadi Sinambela dari Partai Golkardiberhentikan dari jabatan Menaker danMenteri Negara Pemuda dan Olahraga.Maka ketika menggelinding kasusBulogate, yang diduga melibatkan Gus Durdan lingkarannya, PDIP menjadiberseberangan dengan Gus Dur dan PKBnya. Terbentuklah Pansus Bulogate DPR-RI,yang berujung pada jatuhnya Gus Dur padaSidang Istimewa MPR, 23 Juli 2001. SI-MPRitu dipercepat sebagai perlawanan atasDekrit Presiden Gus Dur yang nekadmembubarkan DPR/MPR. SI-MPR itu secaraaklamasi menobatkan Megawati menjabatPresiden RI periode 2001-2004.Kepatutan politik pun terwujud. Ketuaumum partai pemenang Pemilu menjadiPresiden. Terwujudlah amanat KongresPDIP di Bali yang menghendaki Megawatimenjadi Presiden. Kekalahan tipisMegawati atas KH Abdurrahman Wahid(Gus Dur) pada Sidang Umum 1999,yakni 313 banding 373, terbalas dengankemenangan telak pada SI-MPR 2001.Tampaknya PDIP tak mau terkecohuntuk kedua kali oleh kepiawian politikGus Dur. Megawati, tentu juga belajar darikesalahan Gus Dur. Sehingga PDIPmendukung Hamzah Haz (Ketua UmumPPP) sebagai Wakil Presiden. PadahalHamzah Haz adalah pemimpin salah satupartai yang tidak menghendaki Megawatijadi presiden dan menjadi pesaingMegawati pada pemilihan Wakil Presidenpada SU-MPR 1999, yang dimenangkanMegawati dengan suara 396 banding 284.Namun pertarungan politik di dalamtubuh Kabinet Gotong-Royong, secaradiam-diam tak kalah serunya.Menkopolkam Susilo BambangYudhoyono yang berkolaborasi denganMenkokesra Jusuf Kalla mengecohPresiden Megawati. Mereka diam-diammenyusun kekuatan sehinggamengalahkan Megawati yangberpasangan dengan Hasyim Muzadipada pemilihan presiden langsung 2004.Megawati yang tampaknya barubelakangan merasa dikhianati, sampaisaat ini belum berkenan bertemu denganSBY-JK. Hampir sama, ketika Gus Durtidak bersedia bertemu dengan Megawati.U mti/crs16 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIA DEPTHNEWS
                                
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20