BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    32.2 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    BerandaSistem SunyiSeseorang yang Menarik Kursi Rapat Kembali Mendekati Meja Sebelum Pergi
    jejak-luar

    Seseorang yang Menarik Kursi Rapat Kembali Mendekati Meja Sebelum Pergi

    Tentang merapikan ruang yang dipakai tanpa merasa berjasa

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

    ✧ Orbit      

    Lama Membaca: < 1 menit

    Setelah rapat selesai, orang-orang biasanya berdiri, melipat laptop, mengangkat botol minum, lalu keluar ruangan. Kursi sering dibiarkan menjauh dari meja, posisi terbuka, tanda kesibukan yang bergeser cepat. Tapi ada satu orang yang sempat berhenti, merapatkan kursinya pelan, barulah keluar.

    Di banyak ruang rapat, perhatian sering tertuju pada agenda, keputusan, dan catatan. Kerapihan setelahnya jarang jadi prioritas. Tidak ada “aturan wajib” bahwa setiap orang harus menggeser kursinya kembali. Kebanyakan orang pergi begitu saja, dan tidak ada yang salah.

    Namun sesekali, ada seseorang yang memilih menutup detail kecil itu. Ia tidak bertanya siapa yang akan merapikan. Tidak menyuruh orang lain. Tidak menunggu petugas kebersihan. Ia hanya menarik kursi perlahan, memastikan ruang kembali rapi seperti saat ia datang.

    Tidak ada pengumuman, tidak ada protes terhadap kursi yang tidak ditata orang lain. Ia tidak menjadikan kebiasaan ini sebagai pembeda moral. Ia hanya melakukan bagian kecil yang ia bisa.

    Dalam Sistem Sunyi, ini mengingatkan bahwa ketenangan batin sering berwujud dalam disiplin kecil yang tidak memerlukan perhatian. Menyelesaikan yang bisa diselesaikan, tanpa menjadikannya identitas.

    Beberapa sikap terasa dekat dengan dasar Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.

    • meninggalkan ruang dalam keadaan rapi bagi orang berikutnya
    • tidak menunggu orang lain memulai
    • merawat tempat tanpa menanyakan imbalan
    • melihat keteraturan sebagai bagian dari menghargai ruang
    • tidak menjadikan tindakan kecil sebagai pembuktian apa pun

    Ruang itu tetap seperti biasa. Meja kosong, layar mati, kursi kembali ke tempatnya. Orang itu pun pergi, tanpa menyebutkan apa yang ia lakukan. Tidak ada yang mencatat. Tapi ruang menjadi lebih siap bagi siapa pun yang datang setelahnya.

    Dalam dunia yang sering sibuk dengan proyek besar, ada orang yang mengingatkan kita bahwa hal kecil juga layak dibereskan — diam-diam.

    Kutipan
    Ada kehormatan kecil dalam merapikan tempat yang tidak lagi kita tempati.

    Catatan

    Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.

    Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

    Populer (All Time)

    Terbaru