The Journalistic Biography

✧ Orbit      

BerandaSistem SunyiPengguna Gym yang Mengelap Alat Setelah Dipakai Tanpa Melihat Sekeliling
jejak-luar

Pengguna Gym yang Mengelap Alat Setelah Dipakai Tanpa Melihat Sekeliling

Tentang menjaga ruang bersama tanpa menunggu siapa pun memperhatikannya

Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

✧ Orbit      

Litani Sunyi
Lama Membaca: < 1 menit

Di sebuah gym kecil, suara musik dan bunyi alat berbaur dengan napas berat para pengunjung. Seorang pengguna baru saja menyelesaikan set terakhirnya. Tanpa tergesa, ia mengambil tisu, menyemprot sedikit pembersih, lalu mengelap bangku dan pegangan alat. Tidak menoleh kiri–kanan, tidak mencari tatapan setuju, tidak menunggu ucapan terima kasih. Setelah selesai, ia buang tisu dan pindah ke alat berikutnya.

Peraturan kebersihan mungkin tertulis di dinding. Namun tidak semua orang melihat, dan tidak semua yang melihat merasa perlu mengikuti. Ada yang merasa “tidak terlalu kotor”, ada yang berpikir “toh ada petugas nanti”.

Pengguna ini melakukan sesuatu yang sederhana tapi tidak otomatis: menghormati orang berikutnya. Ia tidak sedang mengajar siapa pun, tidak ingin memberi contoh, tidak menegur siapa pun. Ia hanya merawat ruang dengan standar yang ia pilih sendiri.

Tidak ada suara. Tidak ada ekspresi “lihat, aku menjaga kebersihan”. Tidak ada drama. Hanya tindakan kecil yang memastikan orang setelahnya tidak perlu ragu menyentuh permukaan yang sama.

Dalam Sistem Sunyi, ini bentuk disiplin diam yang bersih: menyelesaikan sesuatu tanpa menjadikan identitas dari apa yang diselesaikan.

Beberapa sikap terasa dekat dengan dasar Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.

  • menjaga kenyamanan bersama tanpa pengakuan
  • memilih kebiasaan baik meski tidak ada yang mengawasi
  • bertindak sesuai nilai pribadi, bukan ekspektasi sosial
  • tidak menganggap perawatan ruang sebagai jasa
  • menuntaskan apa yang disentuh sebelum melangkah pergi

Latihan selesai. Bangku bersih. Tisu terbuang. Tidak ada cerita. Ruang tetap rapi untuk orang berikutnya, dan itu cukup.

Kutipan
Kadang yang menjaga tempat tetap layak bukan petugas melainkan satu orang yang memilih tidak meninggalkan jejaknya.

Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.

Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.

Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com

Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.

Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.

Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.

Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.

Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.

Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.

 

Kuis Kepribadian Presiden RI
🔥 Teratas: Habibie (25.4%), Gusdur (16.9%), Jokowi (16%), Megawati (11.7%), Soeharto (10.3%)

Ramai Dibaca

Terbaru