Belajar Membiarkan Orang Tenang
Tentang tidak selalu ikut campur dalam sunyi orang lain.
Orbit Relasional
Tidak semua kesunyian butuh dipecahkan. Kadang, yang paling dibutuhkan seseorang hanyalah kesempatan untuk menata dirinya tanpa interupsi.
Membiarkan orang tenang adalah bentuk empati sejati: menghormati proses batin orang lain tanpa mengintervensinya. Kasih yang tidak terburu hadir adalah kasih yang memahami waktu.
Kita sering merasa harus hadir, harus bicara, harus membantu. Padahal, niat baik yang terburu-buru bisa mengganggu proses yang sebenarnya sedang berjalan dengan tenang. Tidak semua diam berarti lemah. Tidak semua menjauh berarti memutus hubungan.
Belajar membiarkan orang tenang adalah latihan empati yang halus. Ia menuntut kita untuk percaya pada ketenangan orang lain, meski kita tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalamnya. Karena kadang, yang tampak seperti jarak sebenarnya adalah bentuk perlindungan.
Membiarkan orang tenang bukan berarti tidak peduli, tapi memahami bahwa penyembuhan butuh ruang. Kita tidak bisa mempercepat ketenangan dengan nasihat, apalagi dengan tuntutan. Yang bisa kita lakukan hanyalah menjaga agar kehadiran kita tidak menambah bising di sekitar mereka.
Dalam Sistem Sunyi, membiarkan adalah bentuk kasih yang lebih tinggi dari membantu. Membantu butuh tenaga, tapi membiarkan butuh kepercayaan. Kepercayaan bahwa jiwa lain juga sedang belajar menemukan keseimbangannya sendiri.
Kadang, cinta paling tulus justru yang diam. Yang tidak tergesa menyentuh luka orang lain, yang cukup duduk di dekatnya, dan menunggu sampai ia siap membuka dirinya sendiri.
Catatan
Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti
Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh Atur Lorielcide melalui persona batinnya, RielNiro.
Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber:
RielNiro / Lorong Kata – TokohIndonesia.com.
(Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)






