BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    32.9 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    BerandaLorong KataBerproses dalam Diam

    Berproses dalam Diam

    Membaca sunyi dalam sebuah lagu tentang langkah yang tidak disiarkan

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi
    Lama Membaca: 2 menit

    Kadang kita menemukan nilai yang kita pegang di luar lingkar yang kita bangun sendiri. Bukan karena sedang mencari, tetapi karena ada sikap yang terasa akrab: bekerja pelan, tidak ribut, dan membiarkan proses berbicara.

    Tanpa direncanakan, kita menemukan sesuatu yang langsung terasa dekat. Bukan karena melodinya, tetapi karena cara pandangnya tentang langkah yang pelan dan konsisten. Lagu “Berproseslah dalam Diam” dari Semangat Pagi memberi kesan seperti itu. Ia tidak bicara tentang kemenangan besar atau sorak sorai. Liriknya bergerak tenang, menempatkan proses sebagai ruang tumbuh, bukan panggung.

    Ada ajakan untuk berjalan pelan meski mimpi besar. Tidak tergoda membangun janji yang muluk. Memilih karya sebagai cara berbicara. Ini bukan semangat kompetisi yang gaduh, melainkan disiplin yang pelan: terus bergerak meski tidak terlihat, terus berperan meski tidak diumumkan.

    Beberapa baris terasa sangat dekat dengan sikap batin yang juga menjadi dasar dalam Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.

    • Berjalanlah pelan, walau mimpimu besar — ritme batin, bukan euforia ambisi
    • Tak perlu kau ucapkan janji yang tinggi — menahan kata, tidak reaktif
    • Tunjukkan lewat karya, biarkan berbunyi — karya sebagai bahasa yang bersih
    • Diam tak berarti tak berjalan — sunyi sebagai gerak, bukan pasif
    • Tak terlihat, tapi terus berperan — bekerja tanpa panggung

    Ini adalah nada yang jarang di dunia konten yang serba cepat. Sunyi di sini bukan berhenti, melainkan bentuk kepercayaan diri pada perjalanan itu sendiri.

    Meski begitu, ada satu warna yang terasa sedikit berbeda: unsur “kejutan akan lebih indah”. Sentuhan ini memberi kesan bahwa hasil kelak akan menjadi momen tampil, walau tidak berlebihan. Dalam Sistem Sunyi, diam tidak menunggu momentum untuk muncul. Diam adalah jalan menjaga kejernihan batin, bukan strategi kejutan. Tujuan akhirnya bukan di luar, melainkan pulang ke pusat.

    Tetap saja, lagu ini berdiri di wilayah yang jarang disentuh: ruang di mana diam bukan tanda mundur, tetapi cara menjaga langkah tetap jernih. Tidak ada klaim besar, tidak ada jargon motivasi. Hanya pengingat halus bahwa proses punya waktunya sendiri, dan waktu tahu siapa yang benar-benar berjalan.

    Kadang, kita menemukan jejak seperti ini di luar ruang yang kita bangun sendiri. Tidak perlu diberi label. Cukup dicatat sebagai persinggahan rasa yang seirama dalam frekuensi tertentu.

    Kutipan Lirik
    Diam tak berarti tak berjalan,
    Tak terlihat, tapi terus berperan.

    Catatan

    Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.

    Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

     

    Kuis Kepribadian Presiden RI
    🔥 Teratas: Habibie (25.4%), Gusdur (17.6%), Jokowi (14.6%), Megawati (12.2%), Soeharto (10.2%)
    Artikulli paraprak

    Populer (All Time)

    Terbaru