Cukup Adalah Puncak
Tentang berhenti mencari lebih tanpa kehilangan rasa syukur.
Orbit Eksistensial-Kreatif – Psikospiritual
Puncak tidak selalu berada di atas. Kadang, ia justru ada di titik di mana seseorang berhenti memanjat dan mulai menikmati napasnya sendiri.
Rasa cukup adalah bentuk pencerahan sederhana: saat seseorang berhenti mencari kebahagiaan di luar dirinya, dan mulai menemukannya di dalam kesadaran yang diam.
Kita dibesarkan dengan keyakinan bahwa hidup harus naik terus: lebih tinggi, lebih banyak, lebih cepat. Namun semakin jauh mendaki, semakin samar arti dari perjalanan itu sendiri. Karena pada akhirnya, tidak ada puncak yang benar-benar memuaskan jiwa yang terus merasa kurang.
Cukup bukan tanda menyerah, tapi bentuk tertinggi dari pengertian. Ketika seseorang mampu berkata “ini sudah cukup,” ia sedang menandai kebebasan: bebas dari haus pengakuan, bebas dari ilusi bahwa kebahagiaan selalu ada di depan.
Dalam Sistem Sunyi, rasa cukup adalah kesadaran paling tenang dalam spiral batin. Ia tidak menolak kemajuan, tapi menolak untuk diperbudak oleh ketakutan kehilangan. Ia mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak datang dari menambah, melainkan dari menenangkan.
Yang tahu cukup tidak berhenti bermimpi, ia hanya berhenti cemas. Ia tetap bekerja, tetap mencinta, tetap belajar, tapi tanpa beban pembuktian. Dan di sanalah puncak itu sebenarnya: bukan di hasil yang tertinggi, tapi di hati yang akhirnya tenang.
Catatan
Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti
Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh Atur Lorielcide melalui persona batinnya, RielNiro.
Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber:
RielNiro / Lorong Kata – TokohIndonesia.com.
(Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)







