BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    32.2 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    BerandaSistem SunyiHadir Tanpa Upaya
    fraktal

    Hadir Tanpa Upaya

    Tentang keberadaan yang sepenuhnya alami. Ketika hidup itu sendiri menjadi doa yang diam.

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

    ✧ Orbit      

    Lama Membaca: < 1 menit

    Ada saatnya manusia berhenti berusaha menjadi tenang, karena ia menyadari bahwa ketenangan tidak pernah pergi. Yang perlu dilakukan hanyalah hidup, sebagaimana hidup itu sendiri.

    Satu Napas
    Kehadiran sejati tidak dihasilkan oleh upaya, melainkan lahir ketika manusia berhenti memisahkan diri dari kehidupan. Dalam setiap napas yang tidak direncanakan, hidup sedang berdoa dalam diam.

    Ia tidak lagi mencari momen sunyi. Sunyi kini berjalan bersamanya, di antara tawa anak-anak, di tengah rapat, di jalan yang macet, di udara yang berat oleh waktu. Segalanya masih sama, tetapi cara ia hadir telah berubah: tidak dengan usaha, melainkan dengan penerimaan yang utuh.

    Setiap hal kini terjadi tanpa penolakan. Hujan turun, ia basah; matahari terik, ia hangat. Bukan karena ia harus sabar, tetapi karena tidak ada lagi “ia” yang terpisah dari peristiwa itu. Hidup dan dirinya kini satu napas yang sama.

    Ia mengerti bahwa upaya untuk selalu “hadir” justru menjauhkan dari kehadiran itu sendiri. Semakin dicari, semakin hilang. Kehadiran hanya muncul ketika keinginan untuk memilikinya mengendur sepenuhnya. Ketika manusia berhenti menata kesadarannya, kesadaran itu menata dirinya.

    Dalam keadaan itu, diam tidak berarti berhenti; ia menjadi latar segala sesuatu, seperti langit yang tetap ada di balik awan. Apa pun yang terjadi — senyum, luka, kehilangan — semuanya berlangsung di dalam ruang yang sama: ruang yang tak lagi membutuhkan nama.

    Dan di situlah ia menemukan makna tertinggi dari hidup: bahwa kehadiran sejati bukan tentang menjadi baik atau menjadi sadar, melainkan tentang membiarkan hidup bekerja sebagaimana mestinya, tanpa campur tangan yang berlebihan dari rasa ingin mengatur.

    Ia akhirnya pulang ke kesadaran paling sunyi: kehidupan sedang berlangsung, dan itu sudah cukup.

    (Fraktal I-IV – Metafisik–Eksistensial | Seri Fraktal Perwujudan – Sunyi dan Keberadaan Sehari-hari | Spiral Ketiga Sistem Sunyi – Hidup dari Pusat Kesadaran)

    Catatan

    Tulisan ini merupakan bagian dari Fraktal Sistem Sunyi: pecahan gagasan yang mengurai pola batin dan praktik kesunyian dalam bentuk pendek dan terfokus. Setiap fraktal memantulkan prinsip inti Sistem Sunyi dalam skala kecil, sebagai cara merawat kesadaran yang bertahap dan terus kembali ke pusat.

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

     

    Populer (All Time)

    Terbaru