The Journalistic Biography

✧ Orbit      

BerandaSistem SunyiHening yang Mengalir
fraktal

Hening yang Mengalir

Tentang aliran waktu dan makna di balik gerak kehidupan.

Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

✧ Orbit      

Lama Membaca: 2 menit

Di dunia yang selalu berlari, hening mengajarkan bahwa tidak semua gerak harus meninggalkan jejak.

Satu Napas
Keheningan mengajarkan bahwa hidup bukan untuk dilawan, melainkan dijalani. Yang mengalir tidak selalu lemah, kadang justru itulah cara alam menjaga keseimbangan.

Ia duduk di tepi sungai yang tenang, memperhatikan air mengalir tanpa suara. Setiap aliran melewati batu, ranting, dan bayangan langit, lalu terus pergi seolah tahu arah tanpa perlu bertanya. Di sana ia melihat sesuatu yang selama ini hilang dalam dirinya, kemampuan untuk bergerak tanpa melawan, berjalan tanpa terburu.

Dulu, setiap langkah harus berarti sesuatu: tujuan, hasil, pencapaian. Ia takut diam, takut kehilangan momentum. Namun sungai itu memperlihatkan hal lain. Bahwa hidup tidak selalu tentang cepat sampai, tapi tentang tetap mengalir. Air tidak menolak batu, ia hanya menyesuaikan bentuknya. Dan di situlah ia menemukan kebijaksanaan yang lembut: mengikuti bukan berarti kalah, melainkan memahami cara alam bekerja.

Ia mulai menyadari bahwa manusia sering kali tersesat bukan karena kekurangan arah, tapi karena terlalu banyak ingin menentukan sendiri. Padahal alam tidak pernah tergesa, dan waktu tidak pernah memihak siapa pun. Segalanya datang dan pergi seperti air yang melewati tebing: membawa, melepaskan, dan melanjutkan. Yang bertahan bukanlah yang paling kuat, tetapi yang paling lentur menghadapi arus.

Ketika sore tiba, ia masih duduk di tempat yang sama. Cahaya matahari memantul di permukaan air, dan angin membawa bau lembab dari hulu. Ia tidak memikirkan apa pun, tapi merasa mengerti segalanya. Hidup ternyata sederhana: mengalir, bukan untuk tiba, melainkan untuk terus hidup.

Kini, setiap kali ia menghadapi sesuatu yang sulit, ia mengingat sungai itu. Ia berhenti melawan, berhenti mengatur. Ia belajar percaya pada aliran waktu. Bahwa yang datang akan pergi, dan yang pergi akan memberi ruang bagi yang baru. Dalam keheningan yang mengalir itu, manusia tidak kehilangan dirinya, melainkan menemukan bentuknya yang paling alami.

(Fraktal F-III – Relasional–Eksistensial | Seri Fraktal F – Sunyi dan Alam | Spiral Kedua Sistem Sunyi – Seri Pemurnian)

Tulisan ini merupakan bagian dari Fraktal Sistem Sunyi: pecahan gagasan yang mengurai pola batin dan praktik kesunyian dalam bentuk pendek dan terfokus. Setiap fraktal memantulkan prinsip inti Sistem Sunyi dalam skala kecil, sebagai cara merawat kesadaran yang bertahap dan terus kembali ke pusat.

Peta Sunyi Terkait
Memuat tulisan…
geser →
Memuat istilah…

Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)

Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.

Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.

Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.

Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.

Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.

Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.

 

 

Kuis Kepribadian Presiden RI
🔥 Teratas: Habibie (25.5%), Gusdur (17%), Jokowi (16%), Megawati (11.8%), Soeharto (10.4%)

Sering Dibaca

Terbaru