Hilang yang Menemukan Arah
Tentang tersesat yang ternyata adalah bagian dari jalan pulang.
Orbit Eksistensial-Kreatif – Metafisik-Naratif
Kadang, kita harus kehilangan segalanya agar tahu mana yang benar-benar tidak bisa hilang.
Hilang bukan akhir, tapi cara batin menemukan peta baru. Dalam sunyi setelah kehilangan, arah sebenarnya mulai terlihat.
Tidak semua kehilangan perlu disesali. Beberapa datang bukan untuk menghancurkan, tapi untuk menghapus hal-hal yang menutupi arah sebenarnya.
Hilang membuat kita berhenti. Dan dalam berhenti itu, kesadaran mulai bekerja. Karena selama berjalan di jalur yang salah terasa mulus, kita jarang mau melihat peta batin yang sudah lama kita abaikan.
Dalam Sistem Sunyi, kehilangan bukan kehancuran, melainkan undangan untuk menata ulang keseimbangan. Yang diambil semesta bukan hukuman, tapi ruang — agar sesuatu yang lebih jernih bisa masuk.
Hilang mengembalikan kita pada keheningan, dan di sana, suara kecil di dalam mulai terdengar lagi. Bukan suara ego yang menuntut jawaban, tapi bisikan lembut dari kesadaran yang berkata, “Inilah jalan yang sebenarnya.”
Seseorang yang pernah hilang dan menemukan arah tidak lagi sama. Ia berjalan lebih perlahan, menyentuh hidup dengan lebih hati-hati, dan mencintai tanpa ingin menggenggam terlalu keras.
Karena ia tahu: yang benar-benar milik tidak akan pergi, dan yang pergi hanya sedang menuntun pulang.
Catatan
Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti
Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh Atur Lorielcide melalui persona batinnya, RielNiro.
Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber:
RielNiro / Lorong Kata – TokohIndonesia.com.
(Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)


Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif


