The Journalistic Biography

✧ Orbit      

BerandaSistem SunyiIbu yang Menyingkirkan Batu Kecil dari Halaman TK agar Anak Tidak Terpeleset
jejak-luar

Ibu yang Menyingkirkan Batu Kecil dari Halaman TK agar Anak Tidak Terpeleset

Tentang merawat ruang bermain tanpa membawa nama siapa pun ke dalamnya

Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

✧ Orbit      

Litani Sunyi
Lama Membaca: < 1 menit

Di halaman kecil Taman Kanak-kanak, anak-anak berlarian dengan sepatu bertali dan tawa yang belum mengenal arah. Seorang ibu berdiri menunggu di bawah pohon. Pandangannya menyapu tanah, lalu berhenti pada sebuah batu kecil di tengah jalur lari. Tanpa panggilan dan tanpa menegur siapa pun, ia membungkuk, mengambil batu itu, dan menaruhnya ke pinggir. Setelah itu, ia kembali menunggu seperti semula.

Tidak ada drama. Hanya gerakan pendek yang bahkan tidak menarik perhatian anak kecil. Batu itu mungkin tidak terlalu besar, tapi cukup untuk membuat kaki mungil salah langkah. Banyak orang mungkin tidak melihatnya. Sebagian lain mungkin melihat tetapi berpikir “nanti ada petugas”.

Ibu ini memilih “sekarang saja”. Tidak menunggu siapa pun, tidak menunjuk kesalahan siapa, tidak membuat momen edukasi dari hal yang bisa selesai dalam satu tarikan napas.

Tindakan semacam ini tidak menghasilkan cerita besar. Tetapi dampaknya jelas: seorang anak tidak jatuh. Bahkan kalau pun ia tidak jatuh pun, tindakan itu tetap bernilai. Ia mendahului masalah, diam-diam.

Dalam Sistem Sunyi, ini bentuk kepedulian yang tidak bernama: bukan karena ingin dipuji sebagai orang baik, bukan juga karena ingin mengajari siapa pun. Hanya respons alami terhadap kemungkinan yang mudah dicegah.

Beberapa sikap terasa dekat dengan dasar Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.

  • memperbaiki tanpa mencari pelaku
  • melindungi tanpa mengumumkan
  • melakukan kebaikan yang tidak terlihat, justru karena itu penting
  • menganggap ruang anak-anak sebagai tanggung jawab bersama
  • bertindak dulu, baru lanjut menunggu seperti biasa

Batu kecil berpindah tempat. Tidak ada yang tahu. Tidak ada catatan. Yang tersisa hanya halaman yang tetap menjadi tempat aman untuk berlari.

Kebaikan kadang tidak perlu besar. Cukup tepat waktu.

Kutipan
Beberapa masalah tidak pernah terjadi bukan karena dunia baik, tetapi karena seseorang mengurus hal kecil sebelum menjadi masalah.

Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.

Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.

Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com

Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.

Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.

Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.

Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.

Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.

Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.

 

Kuis Kepribadian Presiden RI
🔥 Teratas: Habibie (25.4%), Gusdur (16.9%), Jokowi (16%), Megawati (11.7%), Soeharto (10.3%)

Ramai Dibaca

Terbaru