The Journalistic Biography

✧ Orbit      

BerandaSistem SunyiKaryawan yang Mengisi Ulang Galon Kantor Tanpa Bicara
jejak-luar

Karyawan yang Mengisi Ulang Galon Kantor Tanpa Bicara

Tentang seseorang yang mendahulukan kepentingan bersama tanpa menunggu giliran resmi

Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

✧ Orbit      

Litani Sunyi
Lama Membaca: 2 menit

Di kantor, saat jam istirahat hampir habis, dispenser kadang tinggal menetes. Sebagian orang mencatatnya dalam pikiran: nanti ada yang urus. Tapi ada satu orang yang tidak menunggu. Ia mengangkat galon baru dari penyimpanan, memasangnya pelan, tumpah sedikit, mengelapnya, lalu kembali ke mejanya tanpa mengucapkan apa pun.

Air minum di kantor sering menjadi hal yang “muncul dengan sendirinya”. Tidak banyak yang berpikir siapa yang menggantikan galon. Kadang orang menunggu office boy, atau menunggu seseorang yang biasanya bertugas. Kadang hanya lewat dan berharap orang berikutnya yang peduli.

Namun di beberapa tempat, ada seseorang yang terbiasa mendahului. Ia melihat galon kosong, tidak menoleh, tidak mencari alasan, tidak menunggu siapa pun. Ia hanya berjalan ke ruang belakang, mengangkat galon berat itu, memasangnya perlahan, memastikan air mulai turun, lalu pergi.

Tidak ada kalimat “biar aku saja.”
Tidak ada panggilan “eh sudah aku ganti ya.”
Tidak ada komentar “kenapa orang lain tidak pernah inisiatif?”

Ia hanya melakukannya.

Dalam Sistem Sunyi, kita mengenal tindakan yang tidak meminta identitas di dalamnya. Orang ini berada di wilayah itu. Ia tidak sedang menjadi “yang paling peduli”. Ia hanya tidak mau melihat orang lain menuang gelas kosong.

Beberapa sikap terasa dekat dengan dasar Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.

  • menyelesaikan kebutuhan bersama tanpa menunjuk peran
  • memahami tanggung jawab tanpa memanggil perhatian
  • bergerak sebelum diminta
  • peduli pada kenyamanan banyak orang, bukan citra diri
  • memilih tindakan daripada komentar tentang tindakan

Tindakan ini tidak membuat suasana kantor berubah besar. Tidak ada pengumuman. Tidak ada ucapan terima kasih berlebihan. Dan ia juga tidak menunggunya. Baginya, ini bukan jasa, hanya kebiasaan menjaga hal yang bisa dijaga.

Kantor tetap berjalan seperti biasa. Gelas-gelas kembali terisi. Dan orang itu bekerja kembali tanpa merasa baru menolong siapa pun.

Ada pekerjaan yang tidak tertulis di deskripsi kerja, tapi tetap penting. Dan di beberapa tempat, ia dijalankan tanpa kata.

Kutipan
Ada kebiasaan yang tidak butuh nama; cukup bergerak, lalu kembali bekerja.

Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.

Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.

Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com

Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.

Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.

Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.

Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.

Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.

Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.

 

 

Kuis Kepribadian Presiden RI
🔥 Teratas: Habibie (24.9%), Gusdur (17.5%), Jokowi (16.1%), Megawati (11.5%), Soeharto (10.1%)

Ramai Dibaca

Terbaru