BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    25.1 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    BerandaLorong KataKasih yang Belajar Jarak

    Kasih yang Belajar Jarak

    Tentang mencintai tanpa meniadakan jarak yang menumbuhkan.

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi
    Lama Membaca: < 1 menit

    Orbit Relasional

    Kasih yang matang tidak ingin selalu dekat. Ia tahu bahwa jarak juga bagian dari kedekatan, tempat di mana dua jiwa belajar saling menghargai tanpa saling menahan.

    Inti Makna Tulisan
    Kasih yang belajar jarak adalah bentuk kedewasaan batin: cinta yang tetap hidup tanpa harus lekat, karena tahu bahwa kepercayaan lebih kuat dari kedekatan fisik.

    Kedekatan yang berlebihan sering kali mengikis rasa. Karena terlalu sering bersama, yang istimewa menjadi biasa, yang sederhana kehilangan makna. Padahal, kasih tidak tumbuh dari lekat, tapi dari keseimbangan antara hadir dan memberi ruang.

    Kasih yang belajar jarak adalah kasih yang sudah menemukan irama tenangnya sendiri. Ia tidak takut jika harus berjauhan, karena kepercayaannya lebih kuat daripada jarak itu sendiri. Ia tahu: yang dijaga dengan kesadaran tidak perlu dirantai dengan kecemasan.

    Jarak tidak memutuskan kasih, ia justru menegaskan arah. Seperti bintang yang tetap bercahaya meski berjauhan dari mata, seperti laut yang tetap mencium langit meski tak pernah bersentuhan. Yang dekat belum tentu menyentuh, yang jauh belum tentu hilang.

    Dalam Sistem Sunyi, jarak bukan hambatan tapi pelajaran. Ia mengajarkan bentuk baru dari kehadiran. Hadir tanpa mendekap, peduli tanpa menempel. Dari sana, cinta tumbuh lebih sehat: tidak haus, tidak menuntut, tidak kehilangan arah.

    Kasih yang belajar jarak tidak lagi sibuk memastikan siapa yang lebih dulu menyapa. Ia cukup tahu bahwa rasa tidak diukur dari frekuensi pertemuan, melainkan dari kemampuan hati untuk tetap tenang meski tidak berdekatan.

    Karena di akhirnya, cinta bukan tentang selalu bersama, tapi tentang tidak kehilangan makna meski terpisah oleh waktu dan tempat.

    Catatan

    Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: / Lorong Kata – TokohIndonesia.com.

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

     

    Kuis Kepribadian Presiden RI
    🔥 Teratas: Habibie (25.4%), Gusdur (17.6%), Jokowi (14.6%), Megawati (12.2%), Soeharto (10.2%)
    Artikulli paraprak
    Artikulli tjetër

    Populer (All Time)

    Terbaru