The Journalistic Biography

✧ Orbit      

BerandaSistem SunyiKasih yang Menjadi Doa
resonansi

Kasih yang Menjadi Doa

Tentang cinta yang tidak lagi diucapkan, karena telah menjadi cara jiwa berdoa.

Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

✧ Orbit      

Litani Sunyi
Lama Membaca: < 1 menit

Orbit RelasionalPsikospiritual

Ketika kasih tumbuh dari kedalaman iman, ia berhenti menjadi hubungan antara dua manusia dan berubah menjadi hubungan antara jiwa dan sumbernya. Kasih semacam itu tidak lagi mengarah keluar, ia memancar dari dalam, tenang seperti doa yang terus berdenyut di dada.

Nada Dalam
Kasih yang menjadi doa adalah keadaan batin di mana cinta telah melebur ke dalam iman. Ia tidak lagi membutuhkan bentuk atau kata, karena seluruh hidup telah menjadi persembahan yang hening namun penuh cahaya.

Kita sering menganggap doa dan kasih sebagai dua hal yang berbeda: doa sebagai komunikasi dengan Tuhan, kasih sebagai hubungan dengan sesama. Namun semakin dalam seseorang mengenal keduanya, semakin ia tahu bahwa doa yang paling tulus adalah kasih itu sendiri. Kasih yang hidup, yang bekerja, yang tidak butuh suara.

Kasih yang menjadi doa tidak lagi memilih siapa yang layak atau tidak layak. Ia menyentuh semua yang dilalui, seperti angin yang membawa kesejukan tanpa menanyakan nama. Ia memberi tanpa pamrih, karena sumbernya adalah iman yang telah meluas hingga tidak lagi berbatas pada satu arah.

Dalam kasih seperti ini, setiap tindakan menjadi ibadah. Senyum yang tulus, maaf yang tidak diumumkan, bahkan kesabaran untuk diam — semuanya adalah bentuk doa yang bergerak melalui tubuh. Tidak ada lagi perbedaan antara berbuat baik dan berdoa, karena keduanya kini berasal dari tempat yang sama: kesadaran yang menyala oleh cinta.

Ketika kasih telah menjadi doa, hidup pun berubah menjadi altar. Tidak ada lagi waktu khusus untuk berdoa, karena setiap napas adalah panggilan untuk bersyukur. Tidak ada lagi jarak antara Tuhan dan manusia, karena kasih telah menjadi jalan keduanya untuk saling mengenal.

Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)

Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.

Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.

Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.

Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.

Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.

Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.

 

Kuis Kepribadian Presiden RI
🔥 Teratas: Habibie (24.9%), Gusdur (17.5%), Jokowi (16.1%), Megawati (11.5%), Soeharto (10.1%)
Artikulli paraprak
Artikulli tjetër

Ramai Dibaca

Terbaru