The Journalistic Biography

✧ Orbit      

BerandaSistem SunyiMenata Dunia Tanpa Menguasai
resonansi

Menata Dunia Tanpa Menguasai

Tentang menjaga keteraturan tanpa kehilangan kerendahan hati di dalamnya.

Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

✧ Orbit      

Litani Sunyi
Lama Membaca: < 1 menit

Orbit Eksistensial – Kreatif

Kita semua ingin dunia teratur, tapi sering kali dalam menata, kita tergoda untuk menguasai. Padahal, yang sejati dari penataan bukanlah kendali, melainkan keseimbangan — agar segala sesuatu dapat berjalan dengan caranya sendiri.

Nada Dalam
Menata dunia tanpa menguasai adalah kesadaran untuk bekerja dengan hormat kepada kehidupan. Ia mengajarkan bahwa keseimbangan tidak lahir dari kekuatan, melainkan dari kebijaksanaan untuk tidak melampaui batas yang bukan milik kita

Manusia diberi kemampuan untuk mengatur, mencipta, dan memperbaiki. Namun di balik kemampuan itu tersembunyi godaan halus: keinginan untuk merasa lebih tahu dari kehidupan. Kita ingin memastikan segalanya berjalan sesuai rencana, padahal rencana itu sendiri kadang perlu dilonggarkan agar keindahan bisa tumbuh.

Menata dunia tanpa menguasai berarti bekerja dengan kesadaran bahwa hidup bukan milik kita untuk dikendalikan. Ia adalah aliran besar tempat kita hanya berperan sementara. Menjaga arah, tapi tidak memegang kendali atas arusnya.

Dalam penataan yang lahir dari iman, ketenangan menjadi prinsip. Kita memperbaiki tanpa memaksa, mengatur tanpa menindas, menegakkan tanpa mengeras. Kita sadar bahwa keteraturan sejati tidak lahir dari perintah, melainkan dari keseimbangan antara ketegasan dan kasih.

Kerja yang ingin menguasai selalu meninggalkan bekas lelah, karena ia berangkat dari takut kehilangan. Sebaliknya, kerja yang berlandaskan iman justru memberi ketenangan, karena ia tahu kapan cukup, tahu kapan harus menyerahkan hasilnya kepada waktu.

Di titik itu, kita berhenti menata untuk menaklukkan. Kita menata karena menghormati kehidupan itu sendiri. Dan ketika penataan dilakukan dengan kesadaran seperti itu, dunia tidak hanya menjadi lebih teratur, tapi juga lebih tenang. Karena kita tidak lagi berdiri di atasnya, melainkan di dalamnya.

Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)

Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.

Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.

Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.

Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.

Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.

Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.

 

Kuis Kepribadian Presiden RI
🔥 Teratas: Habibie (25.4%), Gusdur (16.9%), Jokowi (16%), Megawati (11.7%), Soeharto (10.3%)

Ramai Dibaca

Terbaru