BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    24.1 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    BerandaLorong KataMencipta Tanpa Menguasai

    Mencipta Tanpa Menguasai

    Tentang karya yang lahir dari kesadaran, bukan dari ego.

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi
    Lama Membaca: < 1 menit

    Orbit Eksistensial–Kreatif Metafisik-Naratif

    Yang sejati dari sebuah karya bukanlah siapa yang membuatnya, melainkan seberapa jujur ia menyalurkan sesuatu yang lebih besar dari dirinya.

    Inti Makna Tulisan
    Mencipta tanpa menguasai adalah bentuk tertinggi dari kesadaran kreatif: saat manusia berhenti menjadi pemilik, dan mulai menjadi penyalur dari sesuatu yang lebih besar.

    Kita sering berpikir bahwa mencipta berarti menguasai: mengendalikan hasil, memastikan bentuk, menandai kepemilikan. Namun pencipta sejati tahu bahwa setiap karya hanyalah jalan lewat, cara semesta menyalurkan pesan melalui tangan manusia.

    Karya yang terlalu ingin dimiliki akan kehilangan jiwanya. Ia mungkin indah di mata, tapi hampa di dalam. Karena yang lahir dari genggaman ego tidak akan pernah hidup lama.

    Mencipta tanpa menguasai berarti membiarkan sesuatu lewat diri kita, bukan berhenti di diri kita. Menjadi medium, bukan menara. Membiarkan inspirasi datang dan pergi tanpa perlu dikurung dalam nama atau klaim.

    Dalam Sistem Sunyi, penciptaan bukan pamer kuasa, melainkan bentuk pengabdian. Karya adalah cara jiwa berdoa, dan doa sejati tidak menuntut balasan selain keutuhan makna itu sendiri.

    Ketika seseorang mencipta tanpa menguasai, ia tidak lagi terikat pada hasil, pada pujian, atau pada takut gagal. Ia tahu bahwa tugasnya hanya satu: menjadi saluran yang bersih. Karena semakin kecil ego, semakin jernih makna yang lewat.

    Dan di situlah paradoksnya: semakin seseorang tidak ingin dikenal, semakin dalam karya itu beresonansi.

    Catatan

    Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: / Lorong Kata – TokohIndonesia.com.

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

     

    Kuis Kepribadian Presiden RI
    🔥 Teratas: Habibie (25.4%), Gusdur (17.6%), Jokowi (14.6%), Megawati (12.2%), Soeharto (10.2%)

    Populer (All Time)

    Terbaru