BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    24.1 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    BerandaLorong KataMenjadi, Bukan Tampak Menjadi

    Menjadi, Bukan Tampak Menjadi

    Tentang hidup yang berakar pada keaslian, bukan penampilan.

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi
    Lama Membaca: < 1 menit

    Orbit Eksistensial–KreatifMetafisik-Naratif

    Banyak orang ingin tampak menjadi sesuatu, tapi hanya sedikit yang berani benar-benar menjadi tanpa tampak.

    Inti Makna Tulisan
    “Menjadi” adalah bentuk keaslian tertinggi: saat seseorang tidak lagi berusaha tampak, karena kesadarannya sudah menyatu dengan yang ia jalani.

    Kita sering kali sibuk menampilkan versi terbaik diri. Yang rapi, logis, dan sesuai harapan orang lain. Namun dalam pencarian itu, pelan-pelan kita menjauh dari diri yang sebenarnya: yang kadang tidak rapi, tidak siap, tapi jujur.

    Menjadi bukan tentang peran, tapi tentang keutuhan antara niat dan tindakan. Seseorang yang menjadi tidak membutuhkan panggung; ia tenang bahkan ketika tak ada yang tahu siapa dia.

    Dalam Sistem Sunyi, menjadi berarti menyatu antara kesadaran batin dan perbuatan lahir. Tidak ada yang disembunyikan, tidak ada yang dibuat-buat. Yang tampak di luar adalah cerminan dari keseimbangan di dalam.

    Kita tidak bisa menipu resonansi batin. Orang mungkin terkesan pada tampilan, tapi jiwa hanya bergetar pada kejujuran. Dan di situlah perbedaan antara “tampak menjadi” dan “menjadi” menemukan batasnya.

    Yang tampak menjadi sibuk mempertahankan citra; yang benar-benar menjadi sibuk mempertahankan kesadaran. Yang pertama ingin diyakini; yang kedua hanya ingin selaras.

    Ketika seseorang sudah menjadi, ia tidak perlu meyakinkan siapa pun lagi. Kehadirannya cukup. Tindakannya sederhana tapi berakar. Dan setiap langkahnya tidak mencari makna, karena ia sendiri sudah menjadi makna itu.

    Catatan

    Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: / Lorong Kata – TokohIndonesia.com.

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

     

    Kuis Kepribadian Presiden RI
    🔥 Teratas: Habibie (25.4%), Gusdur (17.6%), Jokowi (14.6%), Megawati (12.2%), Soeharto (10.2%)
    Artikulli paraprak

    Populer (All Time)

    Terbaru